FAKTOR STATUS PEMBUDIDAYA, KONDISI, DAN PENGELOLAAN TAMBAK YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Erna Ratnawati, Akhmad Mustafa, Rachmansyah Rachmansyah

Abstract


Tambak di Kabupaten Luwu Utara umumnya tergolong tanah sulfat masam dan banyak digunakan untuk budidaya rumput laut (Gracilaria verrucosa) dengan produksi yang tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor status pembudidaya, kondisi, dan pengelolaan tambak yang mempengaruhi produksi rumput laut. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai untuk mendapatkan data primer dari produksi, status pembudidaya, dan pengelolaan tambak yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner kepada responden secara terstruktur, sedangkan kondisi tambak ditentukan melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Sebagai peubah tidak bebas adalah produksi dan peubah bebas adalah faktor status pembudidaya yang terdiri atas 10 peubah, kondisi tambak yang terdiri atas 12 peubah, dan pengelolaan tambak yang terdiri atas 26 peubah. Analisis regresi berganda dengan peubah boneka digunakan untuk memprediksi produksi rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi aktual rata-rata rumput laut di tambak tanah sulfat masam sebesar 7.821 kg/ha/tahun dengan prediksi produksi sebesar 23.563 kg kering/ha/tahun. Produksi rumput laut dapat ditingkatkan melalui: peningkatan pengalaman pembudidaya tambak, penambahan jumlah pintu air, tambak dibuat dengan bentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang dengan luasan tambak tidak terlalu luas serta peningkatan lama pengeringan tanah dasar tambak, padat penebaran ikan bandeng, dosis kapur dan dosis pupuk Urea, SP-36, KCl, dan Za sebagai pupuk dasar.

Brackishwater pond in North Luwu Regency, generally as classified as acid sulfate soils and most of them was used for culturing seaweed (Gracilaria verrucosa) with high productivity. Hence, it was conduct research that aim to know the effect of farmer status, condition, and management of pond on the seaweed production. Survey method was applied to find primary data of seaweed production, farmer status and pond management, while pond condition was determined through observation or measurement in the field. As a dependent variable in this research is seaweed production. Independent variable was grouped into: (a) farmer status factor, consist of 10 variables; (b) pond condition factor, consist of 12 variables; and (c) pond management factor, consist of 26 variables. Multiple regression with dummy variable was used to analyse the data in prediction dependent variable. Results show that average of seaweed actual production in ASS-affected pond of Luwu Utara Regency is 7,821 kg dry/ha/year with prediction product is 23,563 kg dry/ha/year. Seaweed production can be increased through: (a) increasing the experience of farmers pond, (b) increasing number of water gate and pond was make in rectangle or rectangular shape with it is not large of area, (c) increasing duration of bottom drying and stocking density of milkfish, and (d) increasing dosage of lime and Urea, SP-36, KCl and ZA as initiating fertilizer.


Keywords


farmer status; pond condition; pond management; acid sulfate soil; seaweed; South Sulawesi

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.3.2.2008.275-287


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534