PENDEKATAN EKOLOGIS DALAM TEKNIK PENGEMASAN IKAN KELING HIJAU (HALICHOERES CHLOROPTERUS): PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SCHOOLING TERHADAP KETAHANAN HIDUP

Rory Anthony Hutagalung

Abstract


Dalam mata rantai pengiriman ikan hias, kondisi optimal lingkungan pengemasan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan dalam proses pengiriman. Mengoptimalkan kondisi pengemasan dengan menggunakan faktor fisika-kimia seperti salinitas, suhu, pH, dan kesadahan telah dilakukan namun tingkat kematian masih tetap tinggi. Dalam penelitian ini, fokus utama adalah pada pendekatan ekologis untuk mengurangi tingkat kematian ikan keling hijau (Halichoeres chloropterus) selama pengiriman dengan menghadirkan lingkungan asli dalam pengemasan. Pendekatan ekologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menambahkan pasir dan memanfaatkan kebiasaan atau sifat bergerombol Halichoeres chloropterus. Rancangan faktorial diterapkan dengan menggunakan dua faktor, yakni penambahan pasir dan kebiasaan atau sifat bergerombol. Penambahan pasir dapat meningkatkan ketahanan hidup ikan dan kemasan 2 ikan per kemasan dan penambahan pasir 125 g menunjukkan ketahanan hidup paling tinggi (120.994 ± 0,284 jam). Namun kemasan dengan 3 ekor ikan per kemasan dan penambahan pasir 62,5 g dianggap paling efesien karena dapat mengadopsi kepentingan ekonomi tanpa mengorbankan kepentingan ekologi dan tidak mengganggu kenyamanan ikan selama pengiriman. Lebih jauh lagi, optimalisasi pengemasan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah air sampai kurang dari setengah kemasan normal (200 gram) dengan syarat pasir ditambahkan. Teknik pengemasan ini dapat memberikan keuntungan ekonomis, juga turut berperan dalam melestarikan lingkungan dengan mengurangi tekanan (ekploitasi) pada alam.

In the shipment chain of ornamental fishes, optimum condition of packing environment is the main factor to the success of the process. Optimizing the packing conditions by altering chemical-physical factors, such as varying salinity, temperature, pH and hardness, had been practiced but the mortality rate is still high. In this research, the main attention resides on ecological approach in order to reduce the mortality rate of Halichoeres chloropterus by presenting the natural environment in the packing. The ecological approach used in this research was by adding sand and implementing the schooling habit of Halichoeres chloropterus. The factorial design was applied by using two factors, namely sand and schooling habit. The sand addition improved significantly the resilience and the packing with 2 fishes per pack added with 125 g sand performed the highest resilience (120.994 ± 0.284 hours). But the packing of 3 fishes with 62.5 g sand addition is considered the most efficient way from the economic point of view, ecologically safe and still providing a comfortable condition for the fish during the transport. Furthermore, packing optimization could be done by reducing water quantity less than a half of the container (200 g), as long as the sand was added. The ecological approach in this packing technique is a simple idea but the result can bring a great benefit. This packing technique is economically efficient and contribute a significant role in saving the environment, by reducing the pressure (exploitation) on the natural resources.


Keywords


teknik pengemasan ikan; pendekatan ekologis; sifat bergerombol; ikan keling hijau (Halichoeres chloropterus)

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.4.3.2009.447-454


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534