KULTUR MIKROALGA Haematococcus pluvialis UNTUK MENGHASILKAN ASTAXANTIN

Ahmad Muzaki, Fahrudin Fahrudin, Ida Komang Wardana, Haryanti Haryanti

Abstract


Mikroalga merupakan sumberdaya biologis yang eksklusif dan berperan sangat luas untuk aplikasi penyedia komponen bernilai tinggi di bidang perikanan dalam rangka peningkatan ekonomi. Tujuan riset ini adalah mendapatkan teknik pengkulturan Haematococcus pluvialis dan teknik stimulasi melalui penyinaran sel untuk menghasilkan produk astaxantin. Media tumbuh Bold (PIV metal) dan modifikasi Bold (Clewat-32) diujikan untuk pengkulturan. Pengkulturan juga diterapkan dengan menggunakan 6 jenis air tawar dari sumber berbeda (mata air alam, sumur artesis, air mineral kemasan I, air mineral kemasan II, air sumur, dan air PAM). Efek stres dilakukan melalui penyinaran dengan UV selama 3 jam dan inkubasi lanjutan dengan menggunakan penyinaran intensitas cahaya tinggi untuk mendapatkan sel merah yang mengandung astaxantin. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan sel H. pluvialis pada media Bold (PIV metal) lebih baik (55 x 104 sel/mL) dan air tawar yang berasal dari mata air alam menghasilkan kepadatan sel lebih tinggi (166 x 104 sel/mL) pada hari ke-5 dan 245 x104 sel/mL pada hari ke-13 dibandingkan air dari sumber lainnya. Penyinaran UV dan dilanjutkan dengan penyinaran intensitas cahaya tinggi mempercepat perubahan warna sel dan produksi metabolit sekunder sebagai astaxantin.

Microalgae are exclusive biological resources to provide valuable compounds in fisheries. The purpose of the research was to evaluate culture technique of H. pluvialis and stimulation technique through UV irradiation to produce astaxanthin. Growth media of Bold (PIV metal) and Bold (clewat-32) modifications were tested to culture microalgae. Other culture technique applied by using 6 fresh water from various sources (natural fresh water, deep well water, mineral water I, mineral water II, well water, and municipal water supply sample). Stress effects were tested by using UV irradiation for 3 hours and incubation with high light intensity to find red cells containing astaxanthin. Result showed that growth cell of H. pluvialis in BOLD media (PIV metal) was higher (550 x 104 sel/mL) than that of in BOLD modification media. Cell density of H. pluvialis cultured with fresh water from natural source was higher (166 x 104 sel/mL) on day 5th and 245 x104 sel/mL on day 13th compared to other water sources. Effect of UV irradiation and high light intensity stimulated cells color change and produced secondary metabolite of astaxanthin.

Keywords


astaxanthin; microalgae; culture technology; growth cell; light intensity

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.3.3.2008.351-361


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534