Derajat Pembuahan dan Penetasan Telur, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Kakap (Lates calcarifer)

Supryady Supryady, Ardana Kurniaji, Muhammad Syahrir, Budiyati Budiyati, Nurul Hikmah

Abstract


Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan ikan dari kelompok keluarga Latidae yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat diminati oleh masyarakat lokal maupun masyrakat luar negeri. Tahapan penelitian meliputi persiapan bak penetasan dan pemeliharaan larva, penebaran telur, manajemen pakan, manajemen kualitas air, monitoring dan pencegahan penyakit, monitoring pertumbuhan larva, grading, dan pemanenan. Untuk melakukan pengecekan kualitas air, hal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan peralatan yang akan digunakan, mengukur parameter kualitas air, dan melakukan penyiponan dan pergantian air. Dalam pemberian pakan pemeliharaan larva, pakan yang digunakan berupa kuning telur, pakan cair (LHF), dan pakan otohime (pakan bubuk). Hasil dari data analisis kuantitatif yaitu, FR yang diperoleh adalah 80%, HR untuk bak 1 yaitu 57% dan HR bak 2 yaitu 65%, SR 43%, ukuran panjang 1,15 – 1,2 cm dan berat 0,0236 – 0,0427 Kg. Adapun hasil pengukuran kualitas air menunjukkan parameter yang berada pada kisaran optimal untuk pertumbuhan ikan.

Keywords


Kakap putih, larva, pertumbuhan

Full Text:

PDF

References


Akmal, S.G. (2011). Pembenihan dan pembesaran ikan kakap putih (Lates calcalifer) di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut, Lampung. Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.

Effendie, M.I. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Jaya, B., Agustina, F., & Isnaini. (2013). Laju Pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih kakap putih (Lates calcarifer, Bloch) dengan pemberian pakan yang berbeda. Maspai Journal, 5(1): 56–63.

Kordi, K.M.G.H. 2009. Budidaya Perairan. Citra Ditya Bakti. Bandung.

Kurniaji, A., Nuryati, S., Murtini, S., & Alimuddin. (2018). Maternal immunity response and larval growth of anty cyhv-3 dna vaccinated common carp (Cyprinus carpio) at different pre-spawning time. Pak. J. Biotechnol, 15 (3): 689-698.

Mayunar. (1991). Pemijahan dan pemeliharaan ikan kakap putih. Oseana, XVI (4): 21–29.

Nasution, A.S.I., Basuki, F., Hastuti, S. 2014. Analisis kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan nila saline strain pandu (Oreochromis niloticus) yang dipelihara di tambak Tugu, Semarang dengan kepadatan berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(2): 25-32.

Nuntung, S., Idris, A. P. S., & Wahidah. (2018). Teknik pemeliharaan larva udang vaname (Litopenaeus vannamei Bonne) di PT Central Pertiwi Bahari Rembang, Jawa Tengah. Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 1: 137–143.

Nurmasyitah, Defira, C. N., & Hasanuddin. (2018). Pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup larva ikan kakap putih (Lates calcarifer). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 3: 56–65.

Rahman, M. (2015). English for Specific Purposes (ESP): A Holistic Review. 3(1), 24–31.

Ramses. (2017). Aplikasi kelayakan kualitas air aspek mikrobiologi pada sistem resirkulasi untuk mendukung pertumbuhan benih ikan kakap putih (Lates calcarifer bloch). Simbiosa, 6(1): 31–39.

Ridho, M., & Patriono, E. (2016). Aspek reproduksi ikan kakap putih (Lates calcarifer block) di perairan terusan dalam kawasan taman nasional sembilang pesisir kabupaten banyuasin. Jurnal Penelitian Sains, 18(1), 118101-1-7.

Sa’adah, W. & Rozoqon, A.F. (2018). Upaya peningkatan pemasaran benur udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di PT. Artha Maulana Agung (AMA) Desa Pecaron, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 4(1): 84-97.

Sari, M., Hatta, M., & Permana, A. (2014). Acta Aquatica. Acta Aquatica, 1(1): 24–30. https://doi.org/10.29103/aa.v1i1.299

Setyono, B. (2009). Pengaruh perbedaan konsentrasi bahan pada pengencer sperma ikan “skim kuning telur” terhadap laju fertilisasi, laju penetasan dan sintasan ikan mas (Cyprinus carpio, L.). Jurnal Gamma, 5(1): 1-12.

Supono. 2015. Manajemen lingkungan untuk akuakultur. Penerbit Plantaxia. Yogyakarta.

Ulfani, R., Defira, C. N., Kuala, S., Aceh, B., Perikanan, B., Air, B., & Besar, K. A. (2018). Inkubasi telur ikan kakap putih (Lates calcarifer) menggunakan sistem corong dengan padat tebar yang berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 3: 135–142.

Windarto, S., Hastuti, S., Subandiyono, S., Nugroho, R. A., & Sarjito, S. (2019). Performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates Calcarifer Bloch, 1790) yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Sains Akuakultur Tropis, 3(1): 56–60.

World Wildlife Und [WWF]. (2015). Better management practices seri panduan perikanan skala kecil (perikanan kerapu dan kakap) panduan penangkapan dan penanganan. WWF Indonesia. Jakarta Selatan.

Yunus. (2000). Pemeliharaan larva ikan kakap putih (Lates calcarifer) dengan padat penebaran yang berbeda. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 6: 58–62.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/salamata.v3i1.11257

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Diterbitkan Oleh:

Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Jl. Sungai Musi Km 09, Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Indonesia
Telp/Fax: (0481) 2920204

Creative Commons License
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Web Analytics View My Stats

p-ISSN: 2615-5753 

e-ISSN : 2963-6493


Indexed by: