PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK KUNYIT DAN TEMULAWAK PADA MEDIA KULTUR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS CACING SUTERA (Tubifex sp.)

Teresa Dewi Pandawa, Sinung Rahardjo, Moch. Nurhudah

Abstract


Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan organisme akuatik yang memiliki peran strategis dalam sektor akuakultur sebagai pakan alami bagi ikan. Kualitas organisme ini sangat memengaruhi efektivitas budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan serbuk kunyit (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dalam pakan terhadap produktivitas dan kualitas Tubifex sp. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan: P0 (tanpa tambahan), P1 (2,5 g kunyit + 7,5 g temulawak), P2 (5 g kunyit + 5 g temulawak), dan P3 (7,5 g kunyit + 2,5 g temulawak), masing-masing per 100 g pakan. Pemberian pakan dilakukan setiap 3 hari sebanyak 1140 g m-² selama 21 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji Duncan. Hasil menunjukkan bahwa suplementasi serbuk kunyit dan temulawak secara signifikan meningkatkan pertumbuhan bobot dan produktivitas Tubifex sp., dengan P2 memberikan hasil terbaik (317,54 ± 13,16 g dan 2646,18 ± 109,74 g m-² siklus-1) (P<0,05). Penyerapan kurkumin tertinggi tercatat pada P2 sebesar 44,32 ± 11,30 mg kg-1 (P<0,05). Uji mikrobiologis menunjukkan bahwa semua perlakuan bebas dari kontaminasi Salmonella sp. dan Escherichia coli. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penambahan serbuk kunyit dan temulawak dalam pakan dapat meningkatkan mutu dan keamanan Tubifex sp. dalam budidaya. 

Culturing Silkworms (Tubifex sp.) as a highly nutritious natural feed for farmed fish has been limited due to reliance on wild supply and limitation on reliable growth medium. This study aimed to assess the effects of addition of turmeric (Curcuma longa) and Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza) powders in culture media on the productivity and quality of Tubifex sp. The study was conducted experimentally using a completely randomized design (CRD) with four treatments: P0 (no addition), P1 (2.5 g turmeric + 7.5 g Javanese turmeric), P2 (5 g turmeric + 5 g Javanese turmeric), and P3 (7.5 g turmeric + 2.5 g Javanese turmeric), per 100 g of feed for each treatment. Feeding was done every 3 days at a dose of 1140 g m-² for 21 days. Data were analyzed using ANOVA and Duncan's test. Results showed that turmeric and Javanese turmeric powders supplementation significantly increased Tubifex sp. weight growth and productivity, with P2 giving the best results (317.54 ± 13.16 g and 2646.18 ± 109.74 g m-² cycle-1) (P<0.05). The highest curcumin absorption was recorded in P2 at 44.32 ± 11.30 mg kg-1 (P<0.05). Microbiological tests showed that all treatments were free from Salmonella sp. and Escherichia coli contamination. This study indicated that addition of turmeric and Javanese turmeric powders in feed could improve the quality and safety of Tubifex sp. in aquaculture.


Keywords


biomassa; Curcuma longa; Curcuma xanthorrhiza; produktivitas; Tubifex sp.; biomass; Curcuma longa; Curcuma xanthorrhiza; productivity; Tubifex sp.

Full Text:

PDF

References


Agustini, M., Muhajir, & Rahmad. (2020). Giving KMNO4 with a different dosage to the living percentage of goldfish (Carassius auratus) seeds infected by Argulus sp. Journal Techno-Fish, 4(2), 122–133.

Amin, M., Taqwa, F. H., Yulisman, Mukti, R. C., Rarassari, M. A., & Antika, R. M. (2020). Efektivitas pemanfaatan bahan baku lokal sebagai pakan ikan terhadap peningkatan produktivitas budidaya ikan lele (Clarias sp.) di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Journal of Aquaculture and Fish Health, 9(3), 222-231. https://doi.org/10.20473/jafh.v9i3.17969

Andrews, W. H., Wang, H., Jacobson, A., Ge, B., Zhang, G., & Hammack, T. (2023). Bacteriological analytical manual (BAM). Chapter 5: Salmonella. U.S. Food & Drug Administration.

Anggara, D., Yusanti, A. I., & Sumantriyadi. (2022). Komposisi fermentasi kotoran puyuh, ampas tahu dan tepung kentang yang berbeda terhadap populasi dan biomassa cacing sutra (Tubifex sp). Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan, 17(1), 20–27. https://doi.org/10.31851/jipbp.v17i2.8108

Anggaraini, N. (2017). Penggunaan media kultur hasil fermentasi berbeda terhadap pertumbuhan populasi cacing sutra (Limnodrilus sp). Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan, 12(1), 18–27.

Arief, M., Manan, A., & Pradana, C. A. (2016). Penambahan papain pada pakan komersial terhadap laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelulushidupan ikan sidat (Anguilla bicolor) stadia elver. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 8(2), 67-76. https://doi.org/10.20473/jipk.v8i2.11179

Arifin, P. P., Setiawati, M., & Utomo, N. B. P. (2016). evaluasi pemberian ekstrak kunyit Curcuma longa Linn. pada pakan terhadap enzim pencernaan dan kinerja pertumbuhan ikan gurame Osphronemus gouramy. Jurnal Iktiologi Indonesia, 16(1), 1-10.

Association of Official Analytical Chemists. (2005). Official methods of analysis. 18th Edition. Association of Official Analytical Chemists.

Badan Standardisasi Nasional. (2006). SNI 01-2332.2-2006. Cara uji mikrobiologi – Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan. Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (1992). SNI 01-2891-1992. Cara uji makanan dan minuman. Badan Standardisasi Nasional.

Batubara, J. P., Rumondang, Laila, K., Sinaga, A. B., Marpaung, M. G., Helfahmi, A., Wahyudi, B., Setiawan, R., Riyadi, D., & Fadli, M. (2023). Pemanfaatan bahan organik sebagai pakan alami dalam budidaya cacing sutra (Tubifex sp.) di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. BERNAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(3), 2455–2468. https://doi.org/10.31949/jb.v4i3.5414

Fajri, W. N., Suminto, & Hutabarat, J. (2014). Pengaruh penambahan kotoran ayam, ampas tahu dan tepung tapioca dalam media kultur terhadap biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera (Tubifex sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 101–108.

Feng, P., Weagant, S. D., Grant, M. A., & Burkhardt, W. (2020). BAM Chapter 4: Enumeration of Escherichia coli and the coliform bacteria. U.S. Food & Drug Administration.

Francis-Floyd, R., & Klinger, R. (2003). Use of potassium permanganate to control external infections of ornamental fish. Fact sheet FA-37. Institute of Food and Agriculture Sciences, University of Florida.

Goyal, K., Singh, N., Jindal, S., Kaur, R., Goyal, A., & Awasthi, R. (2022). Kjeldahl method. In A. Goyal & H. Kumar (Eds.), Advanced techniques of analytical chemistry: Volume 1 (pp. 105-112). Bentham Science Publishers. https://doi.org/10.2174/9789815050233122010011

Hamron, N., Johan, Y., & Brata, B. (2018). Analisis pertumbuhan populasi cacing sutera (Tubifex sp) sebagai sumber pakan alami ikan. NATURALIS-Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(2), 79–89. https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6026

Hardy, R. W. (2010). Utilization of plant proteins in fish diets: Effects of global demand and supplies of fishmeal. Aquaculture Research, 41(5), 770–776. https://doi.org/10.1111/j.1365-2109.2009.02349.x

Hidayat, S., Putra, I., & Mulyadi. (2017). Pemeliharaan cacing sutera (Tubifex sp) dengan dosis pupuk yang berbeda pada sistem resirkulasi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 4(1), 1-10.

Indra, Koniyo, Y., & Ahmad, I. G. (2025). Efektivitas pemberian tepung kunyit (Curcuma domestica) and temulawak (Curcuma xanthoriza) dalam pakan komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Ilmiah PLATAX, 13(2), 262–276. https://doi.org/10.35800/jipv10i2.61033

Jewel, M. A. S., Al Masud, A., Amin, R., Haque, M. A., & Sultana, N. (2016). Comparative growth of Tubificid worms in culture media supplemented with different nutrients. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, 4(6), 83–87.

Lutfiyanah, A., & Djunaidah, I. S. (2020). Kinerja usaha budidaya ikan lele (Clarias sp.) di Kelompok Tani Lele “Mutiara” Desa Kaligelang, Taman, Pemalang. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 14(3), 267–281. https://doi.org/10.33378/jppik.v14i3.211

Masaniku, N., Astuti, I., & Ningsih, A. (2023). Budidaya cacing sutera (Tubifex sp) pada media berbeda dengan metode semi closed resirculation system (SCRS). Gorontalo Fisheries Journal, 6(1), 22-27. https://doi.org/10.32662/gfj.v6i1.3318

Masrurotun, Suminto, & Hutabarat, J. (2014). Pengaruh penambahan kotoran ayam, silase ikan rucah dan tepung tapioca dalam media kultur terhadap biomassa, populasi dan kandungan nutrisi cacing sutera (Tubifex sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 151–157.

Nabillah, S., Nuraini, & Sukendi. (2022). Pengaruh ketebalan media dan dosis ampas kelapa berbeda terhadap pertumbuhan biomassa cacing sutera (Tubifex sp.). Jurnal Akuakultur SEBATIN, 3(1), 50–63.

Oplinger, R. W., Bartley, M., & Wagner, E. J. (2011). Culture of Tubifex tubifex: Effect of feed type, ration, temperature, and density on juvenile recruitment, production, and adult survival. North American Journal of Aquaculture, 73(1), 68–75. https://doi.org/10.1080/15222055.2010.549028

Prihandini, A., & Umami, M. (2022). Pengaruh penambahan ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) pada pakan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup, 22(1), 37–43. 10.33751/ekologia.v22i1.4425

Ramadhan, R., Nuraini, Aryani, N., & Heltonika, B. (2023). Pengaruh ketebalan media fermentasi ampas tahu dan padat tebar terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp.). Intek Akuakultur, 7(1), 20–30.

Rochani, N. Q. S., Sartijo, & Desrina. (2021). Pengaruh kombinasi ekstrak daun binahong dan temulawak pada pakan terhadap total eritrosit dan gejala klinis ikan lele (Clarias sp.) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Sains Akuakultur Tropis: Indonesian Journal of Tropical Aquaculture, 5(2), 128–135. https://doi.org/10.14710/sat.v5i1.7131

Santika, L., Diniarti, N., & Astriana, B. H. (2021). Pengaruh penambahan ekstrak kunyit pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan kakap putih (Lates calcarifer). Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14(1), 48–57. https://doi.org/10.21107/jk.v14i1.8988

Setiadi, A., Rukmono, D., & Rahardjo, S. (2023). Analisis formulasi media pada budidaya cacing sutera (Tubifex sp.) untuk meningkatkan produktivitas. Jurnal Akuatika Indonesia, 8(1), 29–39. https://doi.org/10.24198/jaki.v8i1.40497

Setyawati, R. (2014). Panduan lengkap budi daya & bisnis cacing sutra. Flash Book.

Syawal, H., Effendi, I., & Kurniawan, R. (2021). Perbaikan profil hematologi ikan patin (Pangasius hypophthalmus) setelah penambahan suplemen herbal pada pakan. Jurnal Veteriner, 22(1), 16–25. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2021.22.1.16

Umidayati, Rahardjo, S., & Ilham. (2020). Pengaruh perbedaan dosis pakan organic terhadap pertumbuhan cacing sutra (Tubifex sp). Jurnal Sains Akuakultur Tropis: Indonesian Journal of Tropical Aquaculture, 4(1), 31–38. https://doi.org/10.14710/sat.v4i1.7230

Wahidah, S., Idris, A. P. S., & Nawawi. (2018). Kajian pemanfaatan bakteri asam laktat dalam pembuatan silase ikan rucah. Agrokompleks, 17(2), 18–23. https://doi.org/https://doi.org/10.51978/japp.v17i2.160




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.20.1.2025.89-101


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534