Konsep Eco fishing port berbasis Kualitas Air dalam Pengelolaan Pelabuhan : Studi Kasus PPI Barek Motor, Kabupaten Bintan
Abstract
Penerapan konsep eco fishing ports bertujuan untuk menstandarkan pelabuhan perikanan yang sesuai dengan ISO 14001 sehingga produk perikanan secara standar internasional (standar Uni Eropa) dapat diterima. Salah satu indikator penerapan eco fishing port adalah dilakukannya pengukuran parameter kualitas air. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep eco fishing port berbasis kualitas air di salah satu pelabuhan pendaratan ikan (PPI) di Kabupaten Bintan. Penelitian dilaksanakan di PPI Barek Motor, Kabupaten Bintan. Pengamatan kualitas air menggunakan alat multiparameter SONDE EXO-1 dalam kurun waktu 6 bulan dari Desember 2015 - Mei 2016. Parameter kualitas air yang diamati meliputi temperatur, konduktivitas, oksigen terlarut (Dyssolved Oxygen/DO), pH dan turbiditas. Data dianalisis untuk memperoleh indeks pencemaran (IP) dan status mutu perairan melalui analisis Storet. Standar baku data kualitas air mengacu pada Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Kualitas air pelabuhan mengacu pada Permen Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang standar baku mutu air laut (terutama dalam hal ini adalah peruntukan bagi pelabuhan dan biota air). Hasil menunjukkan bahwa perairan sekitar PPI Barek Motor tergolong tercemar sedang. Pengelolaan yang berlandaskan pada eco fishing port belum sesuai dengan standar mutu produk perikanan yang didaratkan, namun lebih kepada kondisi fisik perairan. Dalam kasus ini, parameter nitrat dan turbiditas merupakan penyumbang pencemaran tertinggi akibat pengaruh antropogenik yang terbawa oleh sungai di sekitar area penelitian. Dihasilkan pula fungsi fisik pelabuhan sebagai hasil dari penilaian terhadap komponen fisik dan ekologi, yang kemudian dapat dijadikan sebagai komponen pendukung dalam mengkuantifikasi eco fishing port.