POTENSI NILAI KEHILANGAN JASA EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA

Yudi Wahyudin, Mahipal Mahipal, Muhammad Nur Arkham, Septa Riadi, Dudi Lesmana

Abstract


Pemanfaatan ekosistem terumbu karang secara berlebih akan menyebabkan hilangnya sebuah jasa dan fungsi dari ekosistem tersebut. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi nilai kehilangan jasa ekosistem terumbu karang Pulau Pari. Nilai kehilangan jasa ekosistem dihitung dengan kombinasi teknik-teknik valuasi ekonomi, diantaranya EOP, TCM, CVM, dan BTM. Hasil kajian menunjukkan bahwa jasa ekosistem terumbu karang Pulau Pari mencapai sebesar Rp. 832.399,19 per meter persegi per tahun. Nilai ini terdiri atas nilai jasa pengaturan iklim sebesar Rp. 2.292,88, jasa pengaturan gangguan (biotik-abiotik) sebesar Rp. 32.972,45, jasa pengaturan abrasi sebesar Rp. 295.708,12, jasa pendukung habitat untuk perkembangan biakan, asuhan dan suplai nutrien sebesar Rp. 35.609,91, jasa penyedia/produksi makanan berupa ikan konsumsi sebesar Rp. 18.870,93, jasa penyediaan material bangunan sebesar Rp. 42.460,73, jasa penyedia sumberdaya genetik sebesar Rp. 64.139,12, jasa penyedia wisata/rekreasi sebesar Rp. 301.570,41 dan penyedia jasa budaya sebesar Rp. 38.774,64. Nilai total jasa ekosistem ini menjadi potensi nilai kehilangan jasa ekosistem terumbu karang Pulau Pari yang rusak akibat kandasnya kapal/tongkang. Kajian ini setidaknya menunjukkan bahwa potensi kehilangan jasa ekosistem terumbu karang dapat dihitung untuk menjadi masukan dalam menentukan nilai kerugian lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kandas kapal/tongkang di wilayah pesisir dan laut.

Keywords


Valuasi ekonomi, ekonomi kerusakan, ekonomi kehilangan, ganti kerugian, kesejahteraan

Full Text:

PDF

References


Arkham, M.N., Wahyudin, Y., Fahrudin, A., Rikardi, N., Rakasiwi, G., Pahlevi, M.R., & Trihandoyo, A. (2018). Identifikasi Isu dan Permasalahan Dalam Pembangunan Pesisir di Kawasan Teluk Lampung (Sebuah Pendekatan Sistem Sosial Ekologi). Coastal and Ocean Journal, Vol. 4, No.2: 57-68.

Costanza R, d’Arge R, de Groot R, Farber S, Grasso M, Hannon B, Limburg K, Naeem S, O’Neill RV, Paruelo J, Raskin RG, Suttonkk P & van den Belt M. (1997). The value of the world’s ecosystem services and natural capital. Nature, 387 : 253-260. http://dx.doi.org/10.1038/387253a0.

Costanza, R, de Groot R, Sutton P, van der Ploeg S, Anderson SJ, Kubiszewski I, Farber S & Turner RK. (2014). Changes in the global value of ecosystem services. Global Environmental Change, 26 (2014) : 152–158. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2014.04.002.

de Groot, R. S., Wilson, M. A., & Boumans, R.M. (2002). A Typology for the Classification, Description and Valuation of Ecosystem Functions, Goods and Services. Ecological Economics, 41, 393-408.

Gilbert, A. J., & Janssen, R. (1998). Use of environmental functions to communicate the values of a mangrove ecosystem under different management regimes. Ecological economics, 25(3), 323-346.

http://kursdollar.net, diakses 26 Oktober 2022.

In the House of Representatives. (2016). Nineteenth Northern Marianas Commonwealth Legislature. In The House Of Representatives July 6, 2016 Fifth Special Session, 2016 H. B. 19-179.

Mahipal & Wahyudin, Y. (2019). Kajian Hukum Penerapan Penilaian Lingkungan Hidup di Wilayah Pesisir Indonesia. Jurnal Cendekia Ihya, 2 (1), 43-55. https://ssrn.com/abstract=3432085.

Millenium Ecosystem Assessment. (2003). Ecosystem and Human Well Being - Framework for Assessment. World Resources Institute. Washington: Island Inpress.

Wahyudin, Y. (2020). Study Of Claims For Compensation Of Damage To Coral Reef Ecosystem Due To Vessel Grounded In The Waters Area Of Cilik Island, Karimunjawa Subdistrict, Jepara Regency, Central Java Province. Indonesian Journal of Social Research (IJSR), 2(1), 111-118. https://doi.org/10.30997/ijsr.v2i1.27.

Wahyudin, Y., Mahipal. (2020). Lesson learned on coral reef ecosystem services valuation damage due to vessel grounded in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 414(1), 012030. https://doi.org/10.1088/1755-1315/414/1/012030.

Wahyudin Y, Kusumastanto T, Adrianto L & Wardiatno Y. (2016). Jasa Ekosistem Lamun untuk Kesejahteraan Manusia. Omni-Akuatika, 12(3): 29-46. DOI:10.20884/1.OA.2016.12.3.122.

Wahyudin Y, Kusumastanto T, Adrianto L, & Wardiatno Y. (2018). A Social-Ecological System of Recreational Fishing in the Seagrass Meadow Conservation Area on the East Coast of Bintan Island, Indonesia. Ecological Economics, 148: 22–35. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2018.01.013.

Wahyudin Y. (2005). Alokasi Optimum Sumberdaya Perikanan di Perairan Teluk Palabuhanratu. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Wahyudin Y. (2017). Kajian Keterkaitan Sistem Sosial-Ekologi Lamun dalam Meningkatkan Nilai Ekonomi Sumberdaya Ikan di Wilayah Pesisir Timur Pulau Bintan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/aj.v4i2.11882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 Citation

           

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Jl. Wan Amir No. 1, Kel. Pangkalan Sesai, Kec. Dumai Barat, Kota Dumai

Telp/Fax: (0765) 4300443

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats