TEKNIK PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP DUDAYAHO DI DANAU LIMBOTO GORONTALO (SULAWESI)

Sukamto Sukamto

Abstract


Danau Limboto terletak di Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo (Sulawesi) dengan luas perairan pada tahun 1932 mencapai 7.000 ha dan tahun 1999
menyusut menjadi luas permukaan sekitar 3.000 ha dengan kedalaman rata-rata 2 sampai dengan 3 m (Sarnita et al., 1994). Jarak Danau Limboto sekitar
10 km dari Bandara Jalaludin. Danau Limboto mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai pertanian, perikanan, pariwisata, dan pencegah banjir. Kegiatan perikanan selain budi daya juga sebagai perikanan tangkap. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar Danau Limboto, sehingga cukup untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan sangat beragam antara lain bunggo, dudayaho (push net), pancing (line fishing), jaring (gill net), sero (winget bambo trap), dan bubu atau bungo (tubular traf). Alat tangkap dudayaho merupakan alat tangkap yang sering ditemukan di Danau Limboto selain jaring lingkar, jaring, dan bibilo. Alat ini menyerupai seser berbentuk segitiga mempunyai ukuran yang besar. Lokasi penangkapan dilakukan di bawah tanaman air seperti eceng gondok, kangkung air, dan hydrilla yang banyak ditemukan di Danau Limboto.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/btl.6.2.2008.73-75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
E-ISSN: 2541-2450