INDUKSI HORMON 17α α α α α METHYL TESTOSTERON TERHADAP PROFIL SPERMATOGENESIS INDUK JANTAN UDANG WINDU, Penaeus monodon

Abstract

Upaya revitalisasi udang windu hingga kini masih belum direalisasikan untuk menjadi komoditas unggulan domestik di Indonesia. Peningkatan produktifitas induk jantan udang windu P. monodon untuk pembenihan perlu diinisiasi.Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi efek induksi hormon 17α Methyl Testosteron (17α MT) terhadap profil spermatogenesis yang dihasilkan pada induk jantan udang windu P. monodon. Penelitian ini dilakukan dengan 3 pengujian, yaitu 1) induksi melalui penyuntikan dengan hormon 17α MT pada induk udang windu jantan satu kali dan tidak diinduksi, 2) induksi hormon dengan mengeluarkan spermatozoa dan tidak, 3) induksi melalui penyuntikan hormon 17α MT sebanyak satu, dua dan 3 kali dan kontrol (tanpa penyuntikan). Konsentrasi 17α MT adalah 100ng/100g bobot udang. Hasil yang didapat bahwa penyuntikan hormon 17α MT dapat meningkatkan jumlah sperma lebih tinggi (882,5 x 104 sel/mL) dari pada kontrol (703.125 x 104 sel/mL). Pada induk jantan yang dikeluarkan spermatofor sebelum diinduksi 17α MT, nampak bahwa proses spermatogenesis dapat berlangsung 4 minggu dengan jumlah spermatozoa yang tinggi (722,3-1087,5 x 104 sel/mL). Pada penyuntikan 1 kali menghasilkan 66,66% dari populasi induk jantan uji membawa spermatofor, sedangkan penyuntikan 2 dan 3 kali masing-masing 83,33% dan 66,66%. Pada jantan kontrol (tanpa penyuntikan) hanya 33,33% populasi menghasilkan spermatofor. Hasil ekspresi gen related gametogenesis menunjukkan bahwa sperm yang dihasilkan dari udang jantan P.monodon dengan induksi hormon 17α MT sebanyak 1-2 kali menunjukkan level ekspresi yang lebih tinggi (2,5–2,75 kali). Induksi hormon 17α MT dapat meningkatkan spermatogenesis dan produktivitas spermatozoa pada induk udang windu P. monodon yang sudah tidak produktif.