EVALUASI REPRODUKSI INDUK KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus GENERASI KEDUA (F-2)

Sari Budi Sembiring, Ahmad Muzaki, Ida Komang Wardana

Abstract


Kontinuitas kegiatan budidaya kerapu bergantung dari ketersediaan benih dan calon induk yang unggul. Melihat kenyataan tersebut, maka upaya penyediaan induk atau benih berkualitas secara fenotipe dan genotipe harus mendapat perhatian untuk menyelesaikan masalah tersebut. Induk kerapu sunu F-2 hasil seleksi mulai memijah pada tahun 2013, namun kontinuitas pemijahan tidak rutin setiap bulan dan jumlah telur yang dibuahi juga masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi reproduksi induk kerapu sunu F-2 dengan melihat beberapa aspek meliputi jumlah telur, diameter telur, frekuensi pemijahan, motilitas, dan jumlah sperma, histologi gonad, serta komposisi asam lemak dari telur kerapu sunu yang dibuahi dan yang tidak dibuahi. Dari total 88 ekor induk F-2, ukuran rata-rata panjang dan bobot induk sebesar 50,06 ± 4,03 cm; 1,68 ± 0,42 kg selama tahun 2013-2014 sudah memijah sebanyak 17 kali pemijahan dengan jumlah total telur bervariasi antara 20.000 butir sampai 8.082.000 butir dengan frekuensi pemijahan pada setiap pemijahan bervariasi antara 3-13 kali. Namun telur yang dibuahi baru diperoleh pada pemijahan tahun 2014 dengan rata-rata daya tetas yang masih rendah (10%-60%). Berdasarkan parameter yang diamati, terlihat bahwa dari 88 ekor induk kerapu sunu F-2 hanya tiga ekor induk yang berkelamin jantan dengan kondisi sperma yang immotil di mana nilai sperma yang statis (tidak aktif) sebesar 56,0%-74,1% (71,1-198,6 juta/mL) dari jumlah sperma yang diamati 0,5 mL tanpa pengenceran). Hal ini yang menyebabkan telur yang terbuahi relative sedikit. Agar disetiap pemijahan induk kerapu sunu F-2 menghasilkan telur yang dibuahi dalam jumlah yang banyak, maka disarankan untuk pemberian hormon secara kontinu khususnya untuk induk kerapu sunu yang berkelamin jantan.


Keywords


induk; kerapu sunu; F-2; reproduksi

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats