PERFORMA PEMIJAHAN INDUK IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DALAM BAK BETON DI DARAT DAN KERAMBA JARING APUNG DI LAUT
Abstract
Penelitian ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) telah dilaksanakan dua periode di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol-Bali. Periode pertama, tahun 2003 hingga 2010, induk dipelihara dalam bak beton di darat. Periode kedua, tahun 2013 sampai sekarang, pemeliharaan dilakukan di dalam keramba jaring apung laut. Ikan tuna berukuran kecil ditangkap, ditransportasikandan selanjutnya dipelihara dan diberi pakan berupa ikan layang dan cumi cumi. Ikan tuna tersebut dapat tumbuh bahkan memijah secara alami baik dalam bak beton bulat bervolume 1.500 m3 maupun dalam keramba jaring apung. Pemijahan pertama dalam bak beton terjadi pada Oktober 2004 dan perkiraan bobot tubuh sekitar 9,1 kg atau sekitar 82 cm panjang cagak dan umur dua tahun. Produktivitas induk tertinggi pada tahun 2005 dan 2006 dengan frekuensi pemijahan lebih dari 100 kali per tahun. Sementara pemijahan pertama induk dalam keramba jaring apung terjadi pada Januari 2015 dengan estimasi bobot tubuh sekitar 20,0 kg atau panjang cagak sekitar 100 cm dengan estimasi umur juga dua tahun. Selama tahun 2015, frekuensi pemijahan yang tercatat telah mencapai 120 kali dan masih terus memijah sampai sekarang. Tulisan ini akan memaparkan lebih jauh tentang performa pemijahan induk dalam dua sistem pemeliharaan yang berbeda ini.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats