POTENSI EKSTRAK MANGROVE (Sonneratia alba, S. caseolaris, S. lanceolata, DAN B. gymnorrhiza) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Vibrio parahaemolyticus
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak mangrove (Sonneratia alba, S. caseolaris, S. lanceolata, dan B. gymnorrhiza) sebagai antibakteri terhadap Vibrio parahaemolyticus. Penelitian terdiri atas beberapa tahap yaitu: (a) partisi pelarut ekstrak metanol aktif mangrove (b) uji bioassay dengan metode microwell plate,(c) Uji Minimum Inhibition Concentration (MIC) dan Minimun Bactericidal Concentration (MBC), dan (d) studi fitokimia dengan kromatografi lapis tipis. Hasil partisi keempat ekstrak metanol aktif mangrove tersebut dengan dietil eter dan butanol menghasilkan masing-masing ekstrak dietil eter, butanol dan air. Uji bioassay menunjukkan bahwa umumnya ekstrak dietil eter, butanol dan air dari jenis mangrove tersebut kecuali S. caseolaris menunjukkan aktivitas antibakteri yang menjanjikan untuk Vibrio parahaemolyticus. Namun demikian, aktivitas antibakteri tertinggi terhadap V. parahaemolyticus ditunjukkan oleh semua ekstrak mangrove S. alba (ekstrak dietil eter, butanol dan air), ekstrak butanol S. lanceolata dan Bruguiera. gymnorrhiza dengan nilai MIC adalah 0, 05 mg/L, diikuti oleh ekstrak air dan dietil eter dari S. lanceolata dan ekstrak dietil eter B. gymnorrhiza dengan nilai MIC masing-masing 50 mg/L. Analisis senyawa bioaktif dari semua ekstrak aktif ketiga mangrove tersebut telah dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan hasilnya menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid.
Keywords
mangrove; antibakteri; Vibrio parahaemolyticus
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats