PERBANYAKAN RUMPUT LAUT Gracilaria sp. HASIL KULTUR JARINGAN DI TAMBAK

Rohama Daud, Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum, Emma Suryati

Abstract


Kementerian Kelautan dan Perikanan mempunyai visi untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar pada tahun 2015. Satu di antara komoditas yang diharapkan menjadi penyumbang terbesar untuk mencapai visi tersebut adalah rumput laut dengan target 12,25 juta ton. Rumput laut menjadi komoditas utama karena bisa cepat dipanen, teknologi budidayanya mudah diadopsi oleh masyarakat, dan input produksi yang relatif kecil. Upaya peningkatan produksi rumput laut juga tidak terlepas dari permasalahan, seperti tersedianya bibit unggul dalam jumlah yang  memadai pada waktu tertentu. Untuk memenuhi ketersediaan bibit rumput laut yang bermutu maka telah dilakukan perbanyakan rumput laut Gracilaria sp. hasil kultur jaringan di tambak. Hasil kultur jaringan eksplan rumput laut di laboratorium selama dua bulan, kemudian dilanjutkan dengan aklimatisasi di tambak selama dua bulan hingga mencapai tanaman muda rumput laut yang siap diperbanyak untuk dijadikan bibit unggul rumput laut. Penelitian dilakukan di tambak Kabupaten Pangkep. Bibit rumput laut hasil kultur jaringan seberat 5.000 g dipelihara dalam hapa yang terbuat dari waring berukuran 5 m x 4 m x 1,2 m. Dalam pemeliharan selama 30 hari mencapai bobot 29.500 g dengan LPH 5,61. Perbanyakan rumput laut dengan metode long line pada bobot awal 800 g/bentangan (5 m), dalam waktu 30 hari dapat mencapai bobot 2.900 g dengan LPH 5,29. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi untuk dapat menggunakan bibit rumput laut Gracilaria sp. hasil kultur jaringan agar target produksi dapat dicapai.


Keywords


perbanyakan rumput laut; kultur jaringan; tambak

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats