KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA KERAPU HYBRID DI LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Anang Hari Kristanto, I Nyoman Adiasmara Giri, Tatam Sutarmat

Abstract


Tujuan kegiatan ini adalah menerapkan dan menyebarkan teknologi budidaya kerapu dan uji kelayakan usaha pada pembesaran kerapu di keramba jaring apung (KJA). Benih kerapu hybrid cantang dan kerapu cantik, dengan berat benih antara 50-70 g ditebar dalam jaring ukuran 4 m x 4 m x 4 m dengan kepadatan masing-masing adalah 15 ekor/m3. Ikan diberi pakan selama 5 hari dalam seminggu berupa pelet kering dan ikan rucah. Setiap bulan dilakukan penggukuran berat. Hasil kajian menunjukkan bahwa ikan kerapu hybrid
cantang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kerapu cantik. Pada akhir percobaan bobot rata-rata kerapu cantang adalah 589 g, sedangkan bobot rata-rata ikan kerapu cantik adalah 279 g. Laju pertumbuhan ikan kerapu cantang 3,45 g/hari, lebih cepat dibandingkan dengan ikan kerapu cantik 1,33 g/hari. Keragaan pertumbuhan ikan kerapu hibrid cantang (pertambahan bobot 517 ± 58 g, laju pertumbuhan 3,45 dan produksi 637 kg) lebih baik dibandingkan dengan ikan kerapu hibrid cantik (pertambahan bobot 199 ± 35 g, laju pertumbuhan 1,33 dan produksi 413 kg). Sebaliknya sintasan kerapu hibrid cantik (73%) lebih tinggi dibandingkan dengan kerapu hibrid cantang (27%).


Keywords


kajian, model budidaya, kerapu

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats