PERFORMA IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypophthalmus) DI LAHAN GAMBUT: MODEL PENERAPAN IPTEK BUDIDAYA IKAN PATIN DI KABUPATEN PULANG PISAU, KALIMANTAN TENGAH

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya, dan ditetapkan masuk dalam program industrialisasi perikanan. Produksi ikan patin Indonesia masih jauh ketinggalan dibandingkan produksi patin Vietnam, sehingga usaha budidaya patin di Indonesia perlu dipacu perkembangannya melalui pemanfaatan lahan sub-optimal, seperti kawasan lahan gambut dengan teknologi budidaya yang efisien dan ramah lingkungan. Kegiatan model penerapan Iptek untuk masyarakat (Iptekmas) budidaya ikan patin di lahan gambut tahun anggaran 2014 dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Tujuan kegiatan adalah menerapkan Iptek budidaya ikan patin di lahan gambut kepada masyarakat pembudidaya di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Metode kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu; inisiasi, pengadaan alat dan bahan, sosialisasi pemeliharaan ikan patin dan temu lapang. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan dengan perlakuan fermentasi probiotik dengan kandungan protein kasar 2830%. Lima buah kolam digunakan untuk pembesaran ikan patin dengan ukuran 300 m2/kolam, padat penebaran 2400 ekor/kolam dengan bobot awal ikan 4,44-4,90 g/ekor (4 kolam) dan 12,66 g/ekor (satu kolam). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa selama bulan pemeliharaan bobot ikan berkisar antara 463,8 ± 74,82-548,22 ± 76,68 g. Pertambahan Bobot Harian (PBH) 3,33-3,83 g/hari, Konversi Pakan (FCR) 0,851,23 dan Sintasan (SR) 95-97,92%. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa transfer teknologi pembesaran ikan patin Siam di lahan gambut menghasilkan keragaan budidaya yang baik. Diharapkan paska kegiatan transfer teknologi ini memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan budidaya ikan patin di lahan gambut khususnya di Kabupaten Pulang Pisau.