SISTEM SELEKSI PADA KEBUN BIBIT RUMPUT LAUT SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI GORONTALO UTARA
Abstract
Upaya peningkatan produksi rumput laut tidak terlepas dari permasalahan, yaitu ketersediaan bibit unggul dalam jumlah yang cukup, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta tidak dibatasi oleh musim tanam. Bibit rumput laut unggul dapat diperoleh dengan menggunakan metode seleksi klondalam suatu kawasan yang seragam. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memproduksi bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii yang cepat pertumbuhannya dan tahan terhadap hama dan penyakit serta kondisi lingkungan yang ekstrim. Metode penelitian yang dilakukan adalah seleksi klonyaitu melakukan seleksi terhadap populasi stok induk rumput laut yang telah dipisah menjadi rumpun dan telah dipelihara selama 30 hari dari penanaman awal.Setiap rumpun bibit yang terpilih masing-masing menjadi varietas yang akan dipisahkan/dipotong menjadi rumpun baru yang diikat pada bentangan baru dan dipelihara dengan metode dan proses yang sama dengan siklus sebelumnya,yaitu selama 30 hari.Begitu seterusnya dilakukan seleksi ke-2 dan seterusnya sampai Laju Pertumbuhan Harian (LPH) telah memperlihatkan nilai yang stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam satu bentangan longline menghasilkan performasi varietas yang memiliki LPH tinggi dan stabil, yaitu Generasi 1 (G1) memiliki LPH 4,96%-5,99%; sementara bibit G2 memiliki memiliki LPH 3,77%3,93% dan bibit G3 memiliki LPH 3,92%-6,39%.Hal ini menunjukkan bahwa bibit rumput laut tersebut dapat digolongkan sebagai “Varietas Unggul” dan menjadi kandidat bibit unggul yang dikembangkan lebih lanjut.
Keywords
seleksi klon; Kappaphyicus alvarezii; Laju Pertumbuhan Harian (LPH); bibit rumput laut unggul
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats