POLA PEMIJAHAN, PRODUKSI, DAN KUALITAS TELUR IKAN KERAPU SUNU, Plectopormus leopardus DENGAN MENGGUNAKAN HORMON DALAM BAK TERKONTROL
Abstract
Permintaan benih kerapu sunu, Plectopormus leopardus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Namun pemijahan kerapu sunu mengalami masa jeda. Kontinuitas pemijahan induk dapat dilakukan dengan manipulasi hormon. Hormon LHRH yang diimplan pada induk kerapu disesuaikan dengan hasil penelitian yang terdahulu yaitu dengan dosis 50 µg/kg bobot badan ikan. Penggunaan hormon tersebut perlu dievaluasi dan dibandingkan dengan kontrol. Tujuannya adalah untuk melihat pola pemijahan, produksi telur, dan kualitas telur yang dihasilkan dari penggunaan hormon dalam pemijahan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi pemijahan, produksi telur, tingkat pembuahan, daya tetas, dan larva yang abnormal dalam satu bulan dari kerapu sunu masing-masing adalah 5 kali, 7.375.800 butir; 83%; 83%; dan 4,25%; sedangkan parameter yang sama pada induk kontrol masing-masing adalah 3,5 kali, 3.191.500 butir; 56,38%; 84,5%; dan 3,5%. Penggunaan implan hormon LHRH pada induk kerapu sunu dapat meningkatkan frekuensi pemijahan, produksi telur, tingkat pembuahan namun daya tetas, dan abnormalitas larva yang hampir sama.
Keywords
frekuensi pemijahan; tingkat pembuahan; kerapu sunu; hormon
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats