KOMPOSISI RAGAM BUDIDAYA MULTITROPIK KOMODITAS UDANG WINDU ( P. monodon ), NILA GIFT ( Oreochromis sp.), RUMPUT LAUT ( Gracilaria verrucosa ), DAN TIRAM BAKAU ( Crassostrea iredalei )

Markus Mangampa, Hidayat Suryanto Suwoyo, Brata Pantjara

Abstract


Penelitian komposisi ragam budidaya multi tropik komoditas udang windu ikan nila, kekerangan, dan rumput laut adalah suatu sistem budidaya yang menggabungkan beberapa spesies dalam satu lingkungan budidaya dengan memperhatikan pemanfaatan ruang dan nutrien dalam perairan. Penelitian ini bertujuan: (1) meningkatkan produktivitas tambak dengan pemanfaatan relung ekologi seoptimal mungkin, dan (2) untuk mengetahui komposisi organisme yang dapat dipadukan pada sistem budidaya. Penelitian dilaksanakan di Instalasi BRPBAP Marana Kabupaten Maros menggunakan 4 petak tambak berukuran 2.500 m2. Hewan uji adalah udang windu (PL-57): 12.500 ekor/petak, nila GIFT 200 ekor/hapa, rumput laut 375 kg basah/petak, dan tiram bakau 0,75 kg/m2, rak-bambu, dengan 2 komposisi ragam yaitu (A) udang windu, nila GIFT,dan rumput laut, dan (B) : udang windu, nila GIFT, rumput laut dan tiram bakau. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pertumbuhan, sintasan, produksi, dan RKP udang windu pada komposisi ragam B yaitu masingmasing 16,137±0,341 g; 56,83±11,158%; 114,4±20,082 kg/petak; dan 2,41±0,424 relatif tinggi, namun tidak berbeda dengan pertumbuhan, sintasan, produksi, dan RKP udang windu pada komposisi ragam A yaitu masing-masing 15,182±0,185 g; 57,11±5,501%; 108,3±8,91 kg/petak; dan 2,515±0,205. Demikian pula pertumbuhan dan sintasan nila GIFT komposisi ragam B yaitu masing-masing: 166±26,163 g dan 84,57±16,172% lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan dan sintasan nila GIFT pada komposisi ragam A yaitu masing-masing: 143±28,0 g dan 71,13±11,137%. Sedangkan produksi dan RKP nila GIFT lebih tinggi pada komposisi ragam B yaitu masing masing : 109,54±4,646 kg/petak dan 1,37±0,057 dan dibandingkan dengan produksi dan RKP nila GIFT pada komposisi ragam A yaitu masing-masing 81,86±29,67 kg/petak dan 1,965±0,714. Laju pertumbuhan rumput laut sangat rendah pada ke-2 komposisi ragam yaitu A (0,30%) dan B (0,40%), akibat dari penebaran pada salinitas rendah. Begitupun dengan tiram tidak dapat beradaptasi dengan salinitas yang rendah. Produksi udang windu sebagai komoditas utama pada IMTA menghasilkan 408-514,4 kg/ha dengan pendapatan petambak Rp 13.043.750,-/ha/musim atau Rp. 26.087.500/ha/tahun.


Keywords


budidaya terintegrasi; udang windu; nila GIFT; rumput laut; tiram bakau

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats