BUDIDAYA UDANG GALAH PADI DAN IKAN

Sarifin Sarifin, Haryo Sutomo, Kesit Tisna Wibowo, Susi Rosellia

Abstract


Program udang galah dan padi atau UGADI merupakan inovasi di bidang agribisnis, kolaborasi antara bidang pertanian dengan perikanan yang memanfaatkan areal sawah. Gerakan ugadi merupakan sinergi antara pertanian dan perikanan sekaligus menambah pendapatan petani. Budidaya ugadi adalah budidaya terpadu yang dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah, yaitu selain tidak mengurangi hasil padi, juga dapat menghasilkan udang galah. Selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein, sehingga cukup baik untuk meningkatkan kebutuhan gizi masayarakat. Dengan teknologi yang tepat, ugadi dapat memberikan keuntungan bagi petani. Keuntungan yang didapat dari usaha ini berupa peningkatan produksi padi dan udang, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk organik, dan penyiangan. Pada saat harga gabah turun atau bahkan gagal panen, petani tetap mendapatkan
pendapatan dari pemeliharaan udang galah konsumsi. Dalam pemeliharaan ugadi, benih padi yang digunakan yaitu dari jenis INPARI 13 dan benih udang galah (Macrobrachium rosenbergii) ukuran tokolan dengan bobot 6–8 g/ekor. Pupuk awal yang digunakan adalah NPK, dan untuk memacu pertumbuhan udang galah dibutuhkan pakan buatan (pellet) dengan protein 30%. Pemberian pakan pada awal penebaran sebanyak 4% bobot biomassa dan berkurang pada 1 bulan terakhir masa pemeliharaan, sebanyak 2% bobot biomassa, lama pemeliharaan 3 bulan (90 hari). Hasil pemeliharaan udang galah di sawah selama 3 bulan yaitu pada sawah-1 (166kg udang galah; 450 kg padi; SR 49,8%; dan FCR 1,6), sawah-2 (150 kg udang galah; 500 kg padi; SR 45%; dan FCR 1,7) dan sawah-3 (140 kg udang galah; 600 kg padi; SR 42%; dan FCR 1,9).  erhitungan
pendapatan meningkat 4 sampai 7 kali lipat dibandingkan pendapatan padi.


Keywords


sawah, udang galah, padi, dan ikan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats