KEMATIAN MASSAL LARVA UDANG WINDU, Penaeus monodon FABRICIUS AKIBAT INFEKSI Lagenidium callinectes

Des Roza

Abstract


Beberapa tahun lalu usaha budidaya udang windu, Penaeus monodon Fabricius banyak mengalami penurunan produksi, tetapi belakangan usaha ini mulai bangkit kembali. Udang windu masih merupakan komoditas ekspor andalan sektor perikanan Indonesia, walaupun produksinya mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah akibat serangan penyakit, baik yang disebabkan oleh parasit, bakteri, virus maupun jamur. Infeksi jamur pada larva udang windu dapat mengakibatkan kematian massal. Umumnya larva yang terinfeksi terlihat mengalami perubahan warna dari normal transparan menjadi keputih-putihan. Secara mikroskopis badan larva yang terinfeksi dipenuhi oleh aseptate hifa. Dari hasil isolasi terhadap larva yang terinfeksi telah diisolasi satu isolat jamur. Berdasarkan karakteristik morfologi yaitu terbentuknya vesicle pada saat sporulasi, maka jamur ini diklasifikasikan ke dalam genus Lagenidium dan diidentifikasi sebagai Lagenidium callinectes. Sedangkan secara biologi terlihat isolat L. callinectes ini mampu hidup pada 15°C-40°C dan optimum pada 25°C, selain itu, untuk kebutuhan mineral isolat ini bisa tumbuh pada 1%-5% NaCl dan optimum pada 1% NaCl, juga tumbuh pada 1%-2,5% KCl dan optimum pada 2,5% KCl. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa jamur ini akan bersifat patogen bagi larva udang windu apabila kepadatannya pada air pemeliharaan mencapai  >104 zoospora/mL. Malachite green oxalate dan treflan dengan dosis 0,1 mg/ L efektif untuk menanggulangi infeksi jamur ini.


Keywords


Lagenidium callinectes; larva Penaeus monodon; jamur patogen

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats