BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM TRADISIONAL PLUS DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM

Suwardi Tahe, Agus Nawang

Abstract


Potensi tanah sulfat masam di Indonesia cukup besar, namun kendala yang dihadapi adalah produktivitas yang sangat rendah. Kegiatan budidaya udang vaname di tambak tanah sulfat masam bertujuan untuk
mencoba meningkatkan produkstivitas lahan dengan pendekatan komoditas udang vaname, mengingat udang vaname tumbuh cepat, sangat rentan penyakit WSSV dan periode pemeliharaanya singkat serta
memiliki nilai jual yang baik. Kegiatan ini dilaksanakan di tambak rakyat di Dusun tanrabalana Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru, menggunakan tiga petak tambak luas masing-masing 10.000, 5.000 dam 10.000 m2. Sebelum tambak ditebari udang terlebih dahulu  ilakukan reklamasi tambak. Persiapan tambak dilakukan setelah reklamasi selesai dengan menggunakan kapur bakar 2 ton/ha selanjutnya dilakukan pemupukan Urea dan SP 36 dosis masing-masing 200 kg/ha dan 150 kg ha. Penebaran benur vanamei PL 12 bebas penyakit (SPF) dilakukan dengan kepadatan 8 ekor/m2. Pemeliharaan udang di tambak dilakukan selama 65 hari. Pemberian pakan buatan perupa pellet dosis 10-2 % dari berat biomassa udang dilakukan setelah 30 hari pemeliharaan. Hasil yang diperoleh terhadap pertumbuhan udang, berkisar antara 13,33- 16,39 g/ekor dan sintasan udang vaname berkisar antara 9,0-28% sedangkan produksi biomassa udang berkisar antara 50-36,75 kg/petak.


Keywords


udang vaname, tradisional plus, TSM

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats