PERUBAHAN INDIKATOR LINGKUNGAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA PADA SEKTOR PERIKANAN

Devi Dwiyanti Suryono

Abstract


Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global, yang disebabkan oleh kenaikan gas-gas rumah kaca terutama karbondioksida (CO2) dan metana (CH4), mengakibatkan dua hal utama yang terjadi di lapisan atmosfer paling bawah, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan perubahan temperatur. Laporan Global Carbon Project edisi 2008 menyebutkan, CO2 di atmosfer telah mencapai level 385 ppm. Pada era praindustri berkisar 280 ppm. Kontribusi emisi CO2 dari deforestasi dan industri mencapai 9,1 PgC per tahun pada 2008. Fraksi CO2 yang menetap di atmosfer sekitar 45% dari total emisi tersebut, sedangkan sisanya diserap daratan (tumbuhan) dan lautan. Dampak pemanasan global telah membawa perubahan terhadap iklim dan laut. Konsekuensinya adalah peningkatan suhu permukaan dan penguatan stratifikasi suhu laut. Perubahan lingkungan perairan tentu berdampak pada produktivitas perikanan. Dampak yang timbul tersebut dapat diakibatkan oleh adanya perubahan rantai makanan dan juga adanya pola migrasi dari daerah tropis ke daerah sub tropis. Berdasarkan hasil skenario kenaikan level CO2 di atmosfer dengan peranan CO2 di laut dalam proses fotosintesis fitoplankton, diprediksi potensi hasil tangkapan ikan di Indonesia akan menurun sampai sekitar 20% pada tahun 2100. Keakuratan informasi stok ikan memiliki nilai strategis dalam pengelolaan perikanan nasional berkelanjutan, termasuk kegiatan pemanfaatan (penangkapan ikan), pengontrolan (illegal fishing), perbaikan lingkungan, dan strategi adaptasi yang tepat dalam perubahan iklim.


Keywords


pemanasan global; perubahan iklim; perikanan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats