PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KOLAM TANAH DENGAN APLIKASI PAKAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL

Abstract

Sampai saat ini harga pakan yang tinggi pada umumnya masih merupakan masalah utama bagi usaha budidaya ikan air tawar, termasuk budidaya ikan nila. Peningkatan harga bahan baku pakan impor, khususnya tepung ikan mengakibatkan peningkatan harga pakan komersial, sehingga keuntungan pembudidaya menjadi semakin kecil. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan pengujian aplikasi pakan formula BPPBAT Bogor berbasis bahan baku lokal, pada budidaya ikan nila di kolam milik masyarakat Desa Sukasari Kecamatan
Kaduhejo Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Enam buah kolam tanah dengan ukuran 10 m x 8 m digunakan dalam uji pakan ini. Ikan nila BEST dengan bobot awal rata-rata 20±5,0 g/ekor digunakan sebagai ikan uji dengan padat penebaran 1.250 ekor/kolam. Pakan dibuat dalam bentuk pelet kering
berdiameter tiga mm, dengan kandungan nutrisi sesuai SNI. Dalam pengujian pakan formula BPPBAT (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar), dilakukan pembanding dengan pakan komersial dan pakan lokal yang dibuat oleh pembudidaya. Pengujian pakan berlangsung selama 12 minggu. Tiap interval dua minggu dilakukan sampling untuk mengamati pertumbuhan dan memperkirakan sintasan ikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan pakan formula BPPBAT dan komersial cenderung mempunyai hasil yang tidak berbeda, tetapi keduanya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pakan pembudidaya terhadap laju pertumbuhan spesifik (2,62% dan 2,60% vs 2,31%), sintasan (86,32% dan 86,05% vs 75,92%), produksi rata-rata (263,74 kg dan 279,44 kg vs 214,57 kg), konversi pakan (1,61 dan 1,58 vs
2,04) dan karkas (45,25%–45,31% vs 40,62%). Berdasarkan hasil analisis ekonomi sederhana, pakan formula BPPBAT memiliki proporsi struktur biaya produksi ikan sekitar 32,49%; nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan pakan komersial (56,80%) dan pakan yang dibuat oleh pembudidaya (47,18%).