PEMBERIAN HORMON ESTRADIOL SECARA ORAL TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD CALON INDUK IKAN KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis

Abstract

Terbatasnya ketersediaan induk yang berkualitas merupakan kendala utama dalam perbenihan ikan kerapu bebek hasil budidaya. Pemberian hormon estradiol dalam menstimulir perkembangan kelamin calon indukikan kerapu bebek C. altivelis melalui pakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas induk hasil budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon estradiol terhadap perkembangan kelamin ikan calon induk ikan kerapu bebek. Hewan uji berupa ikan kerapu bebek yang berumur 30 bulan dengan ukuran panjang total 28,2±1,1 cm dan bobot 386±10 g sebanyak 42 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian hormon estadiol yang dicampur melalui pakan buatan dengan dosis 50 μg/kg bobot badan dan tanpa pemberian hormon sebagai kontrol. Pakan yang telah mengandung hormon diberikan setiap satu minggu sekali. Penelitian dilakukan selama 5 bulan. Calon induk dipelihara dalam bak beton 4 m x 4 m x 1 m sebanyak 2 buah. Pakan diberikan sampai kenyang dengan frekuensi dua kali sehari. Pengamatan berupa pertumbuhan, sintasan, kandungan hormon estradiol dalam darah ikan, gonadosomatik indeks, dan histologi gonad. Hasil penelitian menunjukkan masing-masing pertumbuhan ikan yang dihormon dan kontrol yaitu TL 30,9±2,1 cm; BB 622,2±10 g dan TL 29,9±2,3 cm; 544,4±8 g. Sintasan pada ikan perlakuan dan kontrol masing-masing sebesar 81% dan 76%. Kandungan hormon estradiol dalam darah sebesar 1.282 pg/mL untuk ikan perlakuan dan 989 pg/mL untuk kontrol, sedangkan nilai gonadosomatik indeks sebesar 2,04% (ikan perlakuan) dan 1,93% (kontrol). Histologi gonad menunjukkan bahwa ikan yang diberi hormon estradiol memiliki oosit dengan stadia TKG IV lebih banyak dibandingkan kontrol yang sebagian besar oositnya masih stadia TKG I.