KERENTANAN IKAN AIR TAWAR TERHADAP APLIKASI PENGGUNAAN HERBAL MEDIS-HERB MH-1 SEBAGAI DESINFEKTAN DAN ANTISEPTIK

Desy Sugiani, Angela Mariana Lusiastuti, Taukhid Taukhid

Abstract


Terapi herbal untuk penanggulangan penyakit ikan baik parasitik maupun bakterial telah banyak digunakan oleh pembudidaya ikan sebagai alternatif obat ikan yang ramah lingkungan, serta dapat memanfaatkan kearifan lokal. Pembudidaya dalam menggunakan herbal sebagai desinfektan dan antiseptik terkadang tidak memperhatikan tingkat kerentanan masing-masing jenis ikan terhadap respon zat aktif dari setiap jenis herbal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kerentanan ikan Mas (Cyprinus carpio), Gurami (Osphronemus gouramy Lac.), Lele (Clarias gariepinus), Patin (Pangasius sp), dan Nila (Oreochromis niloticus) terhadap aplikasi desinfektan dan antiseptik herbal Medis-Herb MH-1 yang merupakan campuran dari Piper betle (daun sirih), Carica papaya (daun pepaya), Lithonia diversifolia (daun kipahit), Curcuma longa (kunyit), Psidium guajava (daun jambu biji), dan Morinda citrifolia L. (daun mengkudu). Ikan mas dan gurami ternyata lebih sensitif terhadap penggunaan herbal dibandingkan dengan nila, patin, dan lele. Respons terhadap material toksik lebih cepat sehingga pada dosis tinggi sudah terjadi kematian pada jam ke-18, dan data kematian ini didukung juga dengan gambaran histopatologi untuk melihat tingkat kerusakan organ.


Keywords


herbal, ikan, toksisitas, kematian, histopatologi

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats