EFEKTIVITAS PROBIOTIK DAN KEDALAMAN KOLAM YANG BERBEDA PADA PENDEDERAN TAHAP 2 IKAN LELE (Clarias sp.)

Nuryadi Nuryadi, Lies Setijaningsih

Abstract


Pada pendederan di kolam tanah biasanya terjadi permasalahan, terutama karena sulitnya mengontrol
faktor lingkungan, penyakit, dan hama, sehingga keberhasilan pendederan lele di tingkat petani hanya
pada taraf kurang dari 40%. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan probiotik dan kedalaman
kolam yang berbeda pada pendederan tahap 2 ikan lele secara intensif. Rancangan faktorial dengan uji
lanjut Duncan digunakan menguji kombinasi dua kedalaman kolam (40 cm dan 80 cm) dan dua jenis
probiotik (Bacillus firmus hasil BPPBAT dan Bacillus sp., yang berasal dari probiotik komersial dan biasa
digunakan oleh pembudidaya), masing-masing dengan tiga ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah lele
Sangkuriang (Clarias sp.) ukuran ± 2 cm, yang telah divaksin anti Aeromonas, dengan padat tebar 2.000 ekor/
m3. Dua minggu sebelum penebaran, kolam dipupuk dengan pupuk organik sebanyak 500 g/m3 dan kapur
50 g/m3. Probiotik diberikan sebanyak 1 mL/m3/2 hari. Pelet diberikan dengan frekuensi 4 kali/hari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap
sintasan, laju pertumbuhan bobot harian, dan produktivitas, sedangkan kedalaman kolam 40 cm memberikan
hasil yang lebih baik dibanding 80 cm. Hasil terbaik adalah pendederan tahap 2 yang menggunakan aplikasi
vaksin dan probiotik Bacillus firmus pada kedalaman kolam 40 cm, yaitu berturut-turut sebesar 94,83±3,35%;
8,25±0,18%/hari; dan 766,05±24,99 g/m3/14 hari. Hal ini didukung dengan kualitas air yang baik juga.


Keywords


vaksin, probiotik, kedalaman kolam, sintasan, produktivitas, lele

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats