EVALUASIPENGEMBANGANBUDIDAYABANDENG,UDANG,DANRUMPUTLAUT DITAMBAKSULFATMASAMBERBASISKELOMPOKHAMPARAN

Abstract

Pemberdayaan kelompok dan hamparan sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas tambak sulfat masamdilaksanakandiDusunPangasa DesaSamataring,KecamatanSinjaiTimurKabupatenSinjai.Budidaya udang, bandeng dan rumput laut dilakukan pada petakan-petakan tambak milik anggota kelompok dan hamparan, seluas 7 hektar. Luas pemilikan tambak berkisar antara 0,2–3 hektar dan semuanya dikelola secara tradisional. Studi aspek sosial-ekonomi pada kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan kelompok dan hamparan pembudidaya pada tambak sulfat masam. Evaluasi didasarkan pada masing- masing kegiatan dari hasil pembudidaya tambak yang dibagi dalam tiga tahapan yaitu: 1. Kegiatan sebelum pengelompokan (Pra action), 2. Action kegiatan kelompok dan hamparan (Action) 3. Kegiatan mandiri (Pasca action). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Partisipatory Rapid Apprasial (PRA), studi literatur dan survai. Sumber data primer berasal dari 13 orang pembudidaya tambak anggota kelompok dan hamparan, yang juga merupakan responden obyek studi. Kegiatan kelompok yang dimulai sejak dari pengkoordinasian kelompok pembudidaya tambak, persiapan tambak, pelaksanaan budidaya, pemanenan dan pemasaran hasil budidaya. Hasil panen kegiatan anggota kelompok antara 48,5-174 kg udang, 1.028 kg bandeng, 300 kg rumput laut basah (konversi rata-rata per hektar 205 kg udang, 1.050 kg bandeng, 600 kg rumput laut). Kecuali rumput laut produktivitas udang dan bandeng mengalami peningkatan sekitar 500%–800% kali dibanding dengan status produktivitas tambak sebelum adanya kegiatan kelompok dan hamparan. Secara deskriptif kegiatan ini dianggap berhasil karena adanya penyisihan 20% dari keuntungan untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya tanpa melibatkan modal atau bantuan dari Bank. Hasil produktivitas kegiatan mandiri menunjukkan hanya 20%–30% dari hasil yang dicapai kegiatan kelompok. Hasil evaluasi kegiatan diusulkan opsi-opsi yang perlu adalah menyangkut peningkatan penyuluhan, informasi sumber benih dan pakan, pascapanen, pemasaran dan aspek kelembagaan.