PEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN INDUK BANDENG HASIL SELEKSI (G1) SECARA TERKONTROL

Gigih Setia Wibawa, Tony Setiadharma, Irwan Setyadi

Abstract


Penelitian dilakukan di BBPPBL, hewan uji yang digunakan adalah induk bandeng hasil seleksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pematangan gonad dan pemijahan calon induk bandeng (G1) dengan dan tanpa hormon dalam rangka produksi benih unggul. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
bak beton sebanyak 2 buah volume 150 m³, masing-masing bak diisi 60 ekor induk dengan panjang total awal rata-rata 72,90±2,80 cm dan bobot 3,90±0,35 kg. Perlakuan dalam penelitian ini adalah (A) hormon,(B) tanpa hormon. Hormon yang digunakan untuk pematangan gonad adalah LHRH-a. Dosis yang diberikan 50 μg/kg berat badan. Pemeliharaan induk dilakukan sesuai dengan standar (SOP), diharapkan akan menghasilkan telur dan benih G2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hormon pada induk hasil seleksi menghasilkan tingkat perkembangan gonad dan dapat memijah yang lebih cepat. Bila dibandingkan dengan tanpa hormon. Jumlah induk yang matang gonad sebanyak 14 ekor pada sampel pengamatan sebanyak 25 ekor dengan ukuran panjang dan bobot mencapai 76,13±3,25 cm dan bobot 5,40±0,32 kg. Hasil pengamatan diameter oosit mencapai 150-450 μm, sedangkan pada induk jantan memiliki sperm dengan stadia positif tingkat 1, 2 dan 3. Kualitas telur yang dihasilkan masih bervariasi yaitu sekitar 35-95%. Telur yang baik dengan fertilitas 95% dipelihara dalam bak larva untuk menghasilkan benih G2.


Keywords


induk bandeng; seleksi; pertumbuhan; dan tingkat pematangan gonad.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats