Eksplorasi Biodiversitas Mikroalga Epifit di Perairan Teluk Hurun, Lampung, Menggunakan Analisa Morfologi dan Metode Metabarkoding

Riani Widiarti, Dian Hendrayanti, Milka Humaida, Lalu M. Iqbal Sani

Abstract


Penelitian mengenai kelimpahan mikroalga epifit di perairan Teluk Hurun belum pernah dilakukan, padahal beberapa mikroalga epifit berpotensi menimbulkan Harmful Algal Blooms. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelimpahan mikroalga epifit pada makroalga Padina di perairan Teluk Hurun, terutama untuk spesies yang berpotensi menyebabkan HAB sehingga memungkinkan dilakukannya upaya mitigasi. Makroalga Padina diambil secara acak dari kawasan rataan terumbu, dimasukkan ke dalam botol sampel, dan dikocok kuat selama 1 menit. Sampel air disaring menggunakan saringan bertingkat, untuk kemudian diawetkan dan diamati di bawah mikroskop. Analisis eDNA juga dilakukan dengan menyaring sampel air tersebut melalui kertas millipore berukuran pori 0,45 µm menggunakan filtering set, kemudian diamplifikasi dengan set primer 18s v9, dan dilakukan pengurutan basa DNA melalui Illumina iSeq. Hasil morfogenetik menunjukkan bahwa ditemukan mikroalga dari kelompok Bacillariophycea dengan kelimpahan dan proporsi keberadaan tertinggi yaitu Nitzschia dan Navicula. Meskipun kelompok Dinophycea tidak ditemukan pada pengamatan morfologi, namun analisis eDNA menunjukkan 2 spesies yang berpotensi menyebabkan HAB, yaitu Gambierdiscus sp. dan Prorocentrum mexicanum. Sel-sel dari kelompok Dinophyceae mungkin mengalami kerusakan selama proses perlakuan atau pengawetan, namun materi genetik yang terlarut dalam sampel air dapat terdeteksi menggunakan analisis eDNA.


Keywords


Bacillariophyceae; Dinophyceae; eDNA; Harmful Algal Blooms; Padina

Full Text:

PDF

References


Amaral-Zettler, L. A., McCliment, E. A., Ducklow, H. W., & Huse, S. M. (2009). A method for studying protistan diversity using massively parallel sequencing of V9 hypervariable regions of small-subunit ribosomal RNA genes. PloS One, 4(7), 63-72.

American Public Health Association (APHA). (2012). Standard methods for the examination for water and wastewater 21st ed. Washington: American Water Works Association (AWWA).

Barokah, G., Putri, R. A. K., & Gunawan. (2016). Kelimpahan fitoplankton penyebab hab (harmful algal bloom) di perairan Teluk Lampung pada musim barat dan timur. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 11(2), 115-126.

Blanco, S. (2020). Diatom Taxonomy and Identification Keys. In: Cristóbal, G., Blanco, S., Bueno, G. (eds) Modern Trends in Diatom Identification. Developments in Applied Phycology, 10. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-39212-3_3.

Bockwoldt, K., Nodine, E., Mihuc, T., Shambaugh, A., & Stockwell, J. (2017). Reduced Phytoplankton and Zooplankton Diversity Associated with Increased Cyanobacteria in Lake Champlain, USA. Journal of Contemporary Water Research & Education, 160(1), 100-118.

Boesch, D. F., Anderson, D. M., Horner, R.A ., Shumway, S. E., Tester, P. A., & Whitledge, T. E. (1997). Harmful algal blooms in coastal waters: options for prevention, control and mitigation. NOAA Coastal Ocean Program, 29-35.

Buynevich, I.V.H., Jol, M., & Gerald, D.M.F. (2009). Coastal Environments. In Ground Penetrating Radar Theory and Applications (pp. 299-315). Philadelphia: Temple University.

Hadi, Y. S., Japa, L., & Zulkifli, L. (2022). Community structure of bacillariophyceae in the water of Klui Beach, North Lombok. Jurnal Biologi Tropis, 22(2), 557-564.

Hallegraeff, G.M. (1993). A review of harmful algal blooms and their apparent global increase. Phycologia, 32(2), 79-99.

Hidayat, M., Warsidah., & Safitri, I. (2021). Struktur komunitas mikroalga epifit pada Padina dan Caulerpa di perairan Pulau Kabung Kalimantan Barat. Jurnal Laut Khatulistiwa, 4(1), 29-39.

Irawan, A., Hasani, Q., &

AU - Yuliyanto, Herman. (2015). Fenomena of Harmful Algal Blooms (HABs) di Pantai Ringgung Teluk Lampung, pengaruhnya dengan tingkat kematian ikan yang dibudidayakan pada Karamba Jaring Apung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(1), 48-53.

Jauzein, C., Açaf, L., Accoroni, S., Asnaghi, V., Fricke, A., Hachani, M., Abboud-Abi Saab, M., Chiantore, M., Mangialajo, L., Totti, C., Zaghmouri, I., & Lemée, R. (2018). Optimization of sampling, cell collection and counting for the monitoring of benthic harmful algal blooms: Application to Ostreopsis spp. blooms in the Mediterranean Sea. Ecological Indicators, 91, 116-127.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2004). Baku mutu air laut. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.

Lee, R. E. (2018). Phycology 15th ed. Cambridge: Cambridge University Press.

Lestari, R. D. A., Apriansyah., & Safitri, I. (2020). Struktur komunitas mikroalga epifit berasosiasi pada Padina sp. di perairan Desa Sepempang Kabupaten Natuna. Jurnal Laut Khatulistiwa, 3(2), 40-47.

Muawanah., & Purnomowati, R. (2021). Monitoring kesehatan ikan dan lingkungan pada beberapa lokasi budidaya di Lampung Tahun 2021. Lampung: Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung.

Muthe, Y. V., Aryawati, R., & Isnaini. (2012). Struktur komunitas dan sebaran fitoplankton di perairan Sungsang Sumatera Selatan. Maspari Journal, 4(1), 122-130.

Praseno, D.P. (1995). A study on HAB organisms in Indonesian waters. In Proceedings of the international seminar on marine fisheries environment, Thailand, 119-125.

Praseno, D. P., Fukuyo, Y., Wiadiarti, R., Badrudin., Efendi, Y., & Pain, S. S. (1999). The HAB/Red Tide blooms in Indonesian waters during 1997/1998. In Proceedings of the Fourth ASEAN-Canada Technical Conference on Marine Science, 432-437.

Ritonga, A., Agnesia., & Siregar, Y. I. (2023). Phytoplankton abundance and diversity in the coastal waters of Lalang Village, Siak Regency. Journal of Coastal and Ocean Sciences, 4(1), 20-24.

Roziaty, E. & Fatimah, N. (2018). Identifikasi mikroalga epilitik di kawasan pantai Sepanjang Gunung Kidul Jogjakarta. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan, 58-65.

Santoso, A. D. (2007). Kandungan zat hara fosfat pada musim barat dan musim timur di Teluk Hurun Lampung. Jurnal Teknologi Lingkungan, 8(3), 207-210.

Siregar, J., Nedi, S., & Mulyadi, A. (2016). Analysis of organic matter in sediments and macrozoobenthos from coastal waters of Hurun Bay of Lampung. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 3(1), 1-11.

Sitanggang, H. (2016). Selamatkan budi daya kerapu di Teluk Lampung. Diakses 31 Oktober 2016, dari http://www.antarabogor.com/berita/20281/selamatkan-budi-daya-kerapu-di-teluk-lampung.

Sulastri. (2018). Fitoplankton danau-danau di Pulau Jawa keanekaragaman dan perannya sebagai bioindikator perairan 1sted. Jakarta: LIPI Press.

Suthers, I. M., & Rissik, D. (2009). Plankton (a Guide to Their Ecology and Monitoring for Water Quality), 2nded. Australia: CSIRO Publishing.

Swastiki, N. M. D. (2022). Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga Epifit pada Halimeda di Teluk Hurun, Lampung. Universitas Indonesia.

Tarigas, M. T., Apriansyah., & Safitri, I. (2020). Struktur komunitas mikroalga epifit berasosiasi pada Sargassum sp. di perairan Desa Sepempang Kabupaten Natuna. Jurnal Laut Khatulistiwa, 3(2), 61-68.

Tawong, W., Nishimura, T., Sakanari, H., Sato, S., Yamaguchi, H., Adachi, M. (2015). Characterization of Gambierdiscus and Coolia (Dinophyceae) isolates from Thailand based on morphology and phylogeny. Phycological Research, 63, 125-133.

Tester, P., Kibler, S., Holland, W., Usup, G., Vandersea, M., Leaw, C. P., Lim, P. T., Larsen, J., Mohammad Noor, N., Faust, M., & Litaker, R. (2014). Sampling harmful benthic dinoflagellates: Comparison of artificial and natural substrate methods. Harmful Algae, 39, 8-25.

Verawati. (2016). Analisis Kualitas Air laut di Teluk Lampung. Universitas Lampung.

Wiadnyana, N.N., & Praseno, D.P. (1997). Dampak munculnya spesies Red Tide terhadap perikanan di Indonesia. Terubuk, 33(69), 15-27.

Widiarti, R. (2002). Dinoflagellata epibentik pada makroalga di rataan terumbu Pulau Penjaliran Barat, Teluk Jakarta. Sains Indonesia, 7(1), 1-9.

Widiarti, R. (2003). Pyrodinium bahamense var. compressum research activities in Hurun Bay, Lampung Bay (1999-2003). In Laporan hasil lokakarya National Wokshop on HAB research and monitoring in Indonesia, P2O-LIPI, Jakarta.

Widiarti, R., Pudjiarto, R. K., & Pratama, I. S. (2016). Dinoflagellata bentik yang berpotensi toksik di rataan terumbu Gili Meno dan Gili Air, Lombok. Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas, 129-133.

Widiarti, R., Zamani, N., Bengen, D., & Madduppa, H. (2021). The diversity of potentially toxic benthic dinoflagellates in Indonesian waters: research study within 2010-2015 period. Mar.Res.Indones, 46(1), 15-21.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v19i2.14509

Copyright (c) 2024 Riani Widiarti


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by