IDENTIFIKASI SITUS KAPAL KARAM BERSEJARAH “KARANG PANJANG” DI PERAIRAN PULAU LAUT NATUNA

Ira Dillenia, Rainer Arief Troa

Abstract


Pulau Laut dan kawasan perairan Natuna secara keseluruhan berdasarkan bukti sejarah sejak abad 10 M, telah menjadi jalur lintas laut untuk berbagai kapal dagang asing yang akan masuk ke wilayah Nusantara. Dalam perjalanannya masuk ke Natuna, banyak dari armada kapal tersebut yang karam dan akhirnya tenggelam di kawasan perairan kepulauannya. Artinya, potensi keberadaan situs arkeologi bawah laut di kawasan ini sangat besar yang belum semuanya teridentifikasi. Karena itu, penelitian arkeologi maritim yang mendasari tulisan ini bertujuan mengidentifikasi bentuk dan struktur kapal karam, serta menggali nilai historis didalamnya. Fokus lokasi pada Situs Karang Panjang, Perairan Pulau Laut Natuna. Metode penelitian yang digunakan adalah survei akustik bawah air (side scan sonar), penyelaman, dan wawancara dengan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Situs Karang Panjang merupakan situs  kapal karam bersejarah berteknologi mesin uap, struktur kapal berbahan campuran besi dan kayu dengan sebagian besar telah ditumbuhi karang sehingga telah menyatu dengan ekosistem bawah lautnya. Hal ini menjadikan Situs Karang Panjang berpotensi menjadi obyek wisata selam kapal karam (wreckdive) sebagai bagian gagasan Marine Eco-Archaeological Park di atas.


Keywords


Pulau Laut Natuna, Situs Karang Panjang, struktur kapal, side scan sonar, selam kapal karam

Full Text:

PDF

References


Batchelor, John and Christoper Chant. 2006. The Complete Encylopedia of Sailing Ships: 200 BC – 2006 AD, Rebo International b.v. Lisse. England

Damanhuri, Harfiandri. 2015. Laporan Penelitian Sebaran Terumbu Karang di Perairan Pulau Laut, Natuna. Puslitbang Sumber Daya Laut dan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Dillenia, Nia, Rainer Troa & Eko.T. 2012. Kajian Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi Laut Berbasis Ekosistem Pesisir Laut Natuna. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Terbaik Tahun 2012, hal. 89-99. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Gomez ED and Yap HT. 1984. Monitoring reef condition.Dalam Kenchington R A. and B. Hudson E. T. (ed). Coral reef Management Hand Book. Unesco Regional Office for Science and Technology for South East Asia. Jakarta. 171 p.

Green, Jeremy.2004. Maritime Archaeology: A Technical Handbook second edition, Elsevier, Oxford UK

Gron, O. LO Boldrel., D. Cvikel., Y. Kahnov., E. Galili., JP Herman., D. Naevestad., M. Reitan. 2015. Detection and Mapping of shipwreck embedded in sea floor sedimens. Journal of Archaeological Science. Elsevier.

Harkatiningsih, Naniek. 2010. Laporan Penelitian Sebaran Keramik Natuna. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta

Johan, Ovri. 2015. Asosiasi Karang dan Biota Lain dengan Kapal tenggelam di Perairan Natuna, Indonesia, Laporan Survei Puslitbang Sumber Daya Laut dan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan

McCarthy, Michael. 2002. Iron and Steamship Archaeology : Success and Failure on the SS Xanto, Kluwer Academic Publisher, New York

.

Mukleroy, Keith. 2014. Introduction of Maritime Archaeology in A Reader of Substantive and Theoretical Contribution, hal. 23 -37. Springer Science+Business Media, New York

Qingxin, Li. 2006. Maritime Silk Road (Translated by William W.Wang), China Intercontinental Press,

Reid. Struad. 1993. The Silk and Spices Routes. Exploration by Sea. Unesco Integral Study of the Silk Road.Belitha Press. London.

Schottenhammer, Angela. 2012, The China Seas in the World History: A General Outline of the Role of Chinese and East Asian Maritime Space from its Origins to C.1800, Journal of Marine and Island Cultures 1 (2). Institition for Marine and Island Cultures, Mokpo National University . pp.63-86

Tanudirjo, Daud Aris. 2009. Nilai Penting Sumberdaya Budaya, UGM Press, Yogyakarta

Troa, Rainer et. al. 2015. Laporan Penelitian Potensi Sumberdaya Perairan Pulau Laut Natuna. Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta

Ukers, William H. 1935. All About Tea: Vols. I and II, The Tea and CoffeeTrade Journal, New York

UNESCO. 2006. The Benefit of the Protection of Underwater Cultural Heritage for Sustainable Growth, Tourism and Urban Development.

Wibisono, Sonny C. 2014. Arkeologi Natuna : Koridor Maritim di Perairan Laut Cina Selatan. Kalpataru Majalah Arkeologi Vol.23 No 2 Hal. 81-150.

Wikinson, Philip. 2002. The Best – Ever Book of Ships, Kingfisher Publication Plc.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v11i1.6063

Copyright (c) 2016 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by