PRODUKSI, RENDEMEN DAN KEKUATAN GEL TIGA VARIETAS RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG DIBUDIDAYA DENGAN METODE LONG LINE

Arfan Afandi, Kukuh Nirmala, Tatag Budiardi

Abstract


Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyceae) yang bernilai ekonomis penting dan penyuplai karagenan dunia. Berdasarkan warnanya K. alvarezii terbagi menjadi merah, hijau dan coklat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis produksi dan kualitas karaginan dari varietas K. alvarezii  dengan metode budidaya  long line. Bibit rumput laut jenis K. alvarezii diperoleh dari Desa Kamelanta, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan yaitu; varietas merah, varietas hijau dan varietas coklat, setiap pelakuan diulang dalam  tiga kelompok lokasi perairan (darat, tengah, dan dalam). Parameter yang diamati yaitu produksi, fikoeritrin, rendemen, kekuatan gel, dan kualitas air. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Hasil menunjukkan bahwa varietas warna berpengaruh terhadap kelimpahan pigmen fotosintesis. Produksi dan kualitas karaginan terbaik pada K. alvarezii varietas coklat.


Keywords


Kapphaphycus alvarezii, kekuatan gel, long line, produksi, rendemen.

Full Text:

PDF

References


Afandi, A. (2010). Pengaruh jarak tanam dan bobot bibit yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut varietas merah (Kappaphycus alvarezii) dengan metode lepas dasar. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halouleo.

Amin, A., Nurines, O. A., & Subekti, S. (2010). Pengaruh lama penyinaran terhadap pertumbuhan dan klorofil a Gracilaria verrucosa pada sistem budidaya indoor. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(1). 2-7.

Anggadiredja, J. T., Zatnika, A., Purwoto, H., & Istini, S. (2006). Rumput Laut. Jakarta: Penebar Swadaya.

Atmadja, W. S. (2007). Apa Rumput Laut itu Sebenarnya?. Semarang: Divisi Penelitian dan Pengembangan Seaweed. Kelompok Studi Rumput Laut Kelautan, UNDIP.

BRKP. (2003). Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

BSN. (2010). [SNI 7579.2:2010] Standar Nasional Indonesia. (2010). Produksi Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii)-Bagian 2: Metode long-line. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Bahaluddin. (2006). Pengaruh jarak tanam bibit dalam pemeliharaan terhadap pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) doty 1988 dengan metode rakit apung di Desa Bero Kecamatan Tiworo. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halouleo.

Chakraborty, S., & Santra, S. C. (2008). Biochemical composition of eight benthic algaecollected from Sunderban. Indian Journal of Marine Science, 37 (3),329-332.

Conklin, K. Y., Kurihara, A., & Sherwood, A. R. (2009). A molecular method for identification of the morphologically plastic invasive Algal genera Eucheuma and Kappaphycus (Rhodophyta, Gigartinales) in Hawaii. J. Appl. Phycol., 21, 691-699.

Dawes, C. J. (1981). Marine Botany. New York: John Willey & Sons.

Distantina, S., Wiratni, Fahrurrozi, M., & Rochmadi. (2011). Carrageenan properties extracted from Eucheuma cottonii, Indonesia. World Academy of Science, Engineering and Technology, 78, 738-742.

Ditjenkan Budidaya. (2005). Profil Rumput Laut Indonesia. Jakarta: Direktorat Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Effendi, H. (2000). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Jurusan Manejemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: IPB Press.

Evans, L. V. (1988). The effects of spectral composition and irradiance level on pigment levels in seaweeds. Di dalam: Lobban CS, Chapman DJ, Kremer BP, editor. Experimental Phycology, p 123-134. New York (US): Springer-Verlag.

FMC Corp. (1977). Carrageenan. Marine Colloid Monograph Number One. p 23-29. New Jersey: USA Marine Colloids Division FMC Corporation.

Iksan, K. H. (2005). Kajian pertumbuhan, produksi rumput laut (Eucheuma caottonii), dan kandungan karaginan pada berbagai bobot bibit dan asal thallus di perairan Desa Guraping Oba Maluku Utara. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Indriani, H., & Sumiarsih, E. (2004). Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

KKP. (2011). Kelautan dan Perikanan Dalam Angka, hal 30. Jakarta: Pusat Data Statistik dan Informasi.

KNLH. (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Kordi, M. G. (2009). Budidaya Perairan, 445-96. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Luning, K. (1990). Seaweeds. Their Environment, Biogeography and Ecophysiology. Inc. 527p. New York (US): John Wiley and Sons.

Mamang, N. (2008). Laju pertumbuhan bibit rumput laut Eucheuma Cattonii dengan perlakuan asal thallus terhadap bobot bibit di Perairan Lakeba, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Mattjik, A. A., & Sumertajaya, M. I. (2006). Perancangan Percobaan (Jilid 1 Edisi ketiga). Bogor: IPB Press.

Munoz, J., Freile-Pelegrin, Y., & Robledo, D. (2004). Mariculture of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriaceae) color strains in tropical waters of Yucatan, Mėxico. Aquaculture, 239, 161-171.

Neish, I. C. (2004). Biologi Dasar Euchema, dilengkapi Glosari dan Bibliografi. Makasar : SEAplantNet Technical Monograph No. 0804-3a, IFC Pensa.

Packer, M. (2009). Algal capture of carbon dioxide: biomass generation as a tool for greenhouse gas mitigation with reference to New Zealand energy strategy and policy. Energy Policy, 37, 3428-3437.

Patadjai, R. C. (1993). Pengaruh pupuk TSp terhadap pertumbuhan dan kualitas rumput laut Gracilaria gigas Harv. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Pusparanti. (2007). Pengaruh bahan penyaring dan teknik pengendapan terhadap sifat fisika dan kimia tepung karaginan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Skripsi. Mataram: Universitas Mataram.

Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2001). Biologi Laut, (Hlm 321-326). Jakarta: Djambatan.

Rusdani, M.M. (2013). Analisis laju pertumbuhan dan kualitas karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang ditanam pada kedalaman berbeda. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Sinaga, T. (1999). Sturuktur komunitas rumput laut di perairan rataan terumbu Pulau Pari, Kepulauan seribu, Jakarta Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudrajat, A. (2008). Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sulistijo & Atmadja, W. S. (1996). Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Oseanografi LIPI.

Sulma, S., & Manoppo, A. (2008). Kesesuaian fisik perairan untuk budidaya rumput laut di perairan Bali menggunakan data penginderaan jauh. Bandung: Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. PIT MAPIN XVII, 10 hlm.

Suryaningrum, T. D. (1988). Kajian sifat-sifat mutu komoditas rumput laut budidaya jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Syamsuar. (2006). Karakteristik karaginan rumput laut E. cottonii pada berbagai umur panen, konsentrasi KOH dan lama ekstraksi. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Wobeser, E. A., Figueroa, F. L., & Cabello-Pasini, A. (2001). Photosynthesis and growth of red and green morphotypes of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta) from the Philippines. Marine Biology, 138, 679-686.

Yasita, D., & Rachmawati, I. D. (2009). Optimasi Proses Ekstraksi pada Pembuatan Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii untuk Mencapai Foodgrade. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia: Universitas Diponegoro.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v10i1.6156

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by