APLIKASI ANALISIS JALUR DALAM PENENTUAN PENGARUH KUALITAS TANAH DAN AIR TERHADAP PRODUKSI TOTAL TAMBAK DI KABUPATEN DEMAK, PROVINSI JAWA TENGAH

Akhmad Mustafa, Admi Athirah

Abstract


Kualitas tanah dan air tambak adalah faktor yang sangat menentukan produktivitas tambak termasuk produksi total (udang windu dan ikan bandeng) di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.  Namun demikian, belum ada informasi mengenai pengaruh kualitas tanah dan air terhadap produksi total di tambak Kabupaten Demak. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung atau  tidak langsung kualitas tanah dan air terhadap produksi total di tambak Kabupaten Demak. Penelitian dilaksanakan di kawasan tambak Kecamatan Karangtengah dan Sayung, Kabupaten Demak.  Kualitas tanah ditetapkan sebagai variabel independen dan eksogen; kualitas air sebagai variabel perantara, dependen dan endogen; serta produksi total sebagai variable dependen dan endogen. Karakteristik kualitas tanah dan air serta produksi total diketahui melalui aplikasi statistik deskriptif, sedangkan pengaruh kualitas tanah dan air terhadap produksi total diketahui melalui aplikasi analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 variabel kualitas tanah  yang dianalisis dengan analisis jalur ternyata hanya 2 variabel yang mempengaruhi produksi total yaitu: kandungan bahan organikdan fosfat, sedangkan dari 7 variabel kualitas air,   ternyata  ada 3 variabel yang mempengaruhi produksi total tambak yaitu kandungan fosfat, salinitas dan nitrat. Kandungan bahan organik tanah berpengaruh sangat nyata dengan pengaruh langsung sebesar 0,404 terhadap produksi total, sedangkan fosfat tanah berpengaruh nyata dengan pengaruh langsung sebesar 0,267 terhadap produksi total.  Kandungan fosfat, salinitas dan nitrat air berpengaruh terhadap produksi total dengan pengaruh langsung masing-masing 0,117, -0,414 dan 0,377  terhadap produksi total. Kedua variabel kualitas tanah tersebut juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produksi total tambak melalui pengaruhnya terhadap fosfat, salinitas dan nitrat air. Aplikasi pupuk organik dan pupuk anorganik yang mengandung fosfat pada tanah serta aplikasi pupuk anorganik yang mengandung fosfat dan nitrogen pada air serta penurunan salinitas air diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak di Kabupaten Demak.


Keywords


analisis jalur, tanah, air, tambak, Kabupaten Demak

Full Text:

PDF

References


Agus, Yusrial, F. dan Sutono. (2006). Penetapan tekstur tanah. Dalam: Kurnia, U., Agus, F., Adimihardja, A. dan Dariah, A. (eds.), Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.hlm. 43-62.

Ahern, C.R., Blunden, B., Sullivan, L.A.and McElnea, A.E. (2004). Soil sampling, handling, preparation and storage for analisys of dried samples. In: Acid Sulfate Soils Laboratory Methods Guidelines. Queensland Department of Natural Resources, Mines and Energy, Indooroopilly, Queensland. pp. B1-1-B1-5.

Amir, M.F. (2006). Mengolah dan Membuat Interpretasi Hasil Olahan SPSS untuk Penelitian Ilmiah. EDSA Mahkota, Jakarta. 201 hlm.

Anonim. (2011). Peningkatan dan Pemuktakhiran Data Perikanan: Rumah Tangga Perikanan (RTP) Budidaya Tambak. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, Demak.116 hlm.

APHA (American Public Health Association).(2005). Standard Methods for Examination of Water and Wastewater. Twentieth edition APHA-AWWA-WEF, Washington, 1185 pp.

Athirah, A., Asaf, R. dan Ratnawati, E. (2013). Faktor lingkungan yang mempengaruhi produktivitas menggunakan aplikasi analisis jalur di tambak bandeng Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kelautan Nasional, 8(1), 35-47.

Avnimelech, Y. and Ritvo, G. (2003). Shrimp and fish pond soils: processes and management.. Aquaculture, 220, 549-567.

Ballesteros, O.Q., and Mendoza, S.P. (1976). Brackish fishpond management. In: Lopez, A.M. (ed.), Pond Construction and Management. Western Visayas Federation of Fish Producers Inc., Iloilo City. pp. 19-27.

Barchia, M.F. (2006). Gambut: Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 196 hlm.

Bot, A. and Benites, J. (2005). The Importance of Soil Organic Matter: Key to Drought-resistant Soil and Sustained Food Production. FAO Soils Bulletin 80.Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.79 pp.

Boyd, C.E. (1988). Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Fourth printing.Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University, Alabama.359 pp.

Boyd, C.E. (1992). Shrimp pond bottom soil and sediment management. In: Wyban, J. (ed.), Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. World Aquaculture Society, Baton Rouge, Louisiana. pp. 166-181.

Boyd, C.E. (1995). Bottom Soils, Sediment, and Pond Aquaculture. Chapman and Hall, New York.348 pp.

Boyd, C.E. (2002). Understanding pond pH. Global Aquaculture Advocate, June: 2 pp.

Boyd, C.E. (2008). Pond bottom soil analyses. Global Aquaculture Advocate September/October: 91-92.

Boyd, C.E., Wood, C.W. and Thunjai, T. (2002). Aquaculture Pond Bottom Soil Quality Management. Pond Dynamics/Aquaculture Collaborative Research Support Program Oregon State University, Corvallis, Oregon.41 pp.

Brussaard, L. (1994). Interrelationships between biological activities, soil properties and soil management. In: Greenland, D.J. and Szabolcs (eds.), Soil Resilience and Sustainable Land Use. CAB International, Wallingford, UK. pp. 309-329.

CCREM (Canadian Councilof Resource and Environment Ministers). (1987). Canadian Water Quality Guidelines. Canadian Councilof Resource and Environment Ministers, Task Force on Water Quality Guidelines. Environment Canada. Ottawa, Ontario. Canada; 6 Chapters plus XXII Appendices.

Christensen, B.T. (1986). Straw incorporation and soil organic matter in macro-aggregates and particle size separates. Journal of Soil Science, 37, 125-135.

Chu, S.P. (1943). The influence the mineral composition of the medium on the growth of planktonic algae. Part II: The influence of the concentration of inorganic nitrogen and phosphate phosphorus. Journal of Ecology, 31(2), 109-148.

Colt, J.E. and Armstrong, D.A. (1981). Nitrogen toxicity to crustaceans, fish, and molluscs. In: Allen,L.J. and Kinney,E.C. (eds.), Proceedings of the Bio-engineering Symposium for Fish Culture. American Fisheries Society, Bethesda, MD.pp. 34-37.

Davis, M.L. and Cornwell, D.A. (1991). Introduction to Environmental Engineering. Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc., New York.822 pp.

Deepak, S. and Singh, N.U. (2014). The relationship between physico-chemical characteristics and fish production of Mod sagar reservoir of Jhabua District, MP, India. Research Journal of Recent Sciences, 3, 822-826.

Djajadiredja, R., Jangkaru, Z. dan Omiarsa, S. (1980). Mekanisme dalam usaha peningkatan dan guna air tawar untuk budidaya ikan secara intensif. Dalam: Lokakarya Nasional Teknologi Tepat Guna Bagi Pengembangan Air Payau. Lembaga Penelitian Perikanan Darat, Bogor. 9 hlm.

Draper, N.R. and Smith, H. (1981). Applied Regression Analysis.Second edition. John Wiley & Sons, New York. 709 pp.

Dugan, P.R. (1972). Biochemical Ecology of Water Pollution. Plenum Press, New York. 159 pp.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 258 hlm.

Eldani, A. and Primavera, J.H. (1981). Effect of different stocking combination of growth, production and survival rate of milkfish (Chanos chanos Forskal) and prawn (Penaeus monodon Fabricius) in polyculture in brackishwater ponds.Aquaculture 23: 59-72.

Everitt, B.S. and Dunn, G. (2001). Applied Multivariate Data Analysis.Second edition. Arnold, London. 342 pp.

Eviati dan Sulaeman. (2009). Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Petunjuk Teknis Edisi 2. Balai Penelitian Tanah, Bogor. 234 hlm.

Furukawa, I., Hidare, H. and Hiramo, K. (1973). Production of prawn seed by marine yeast. Research Report Faculty of Agriculture Miyosaki University, 20(1), 93-110.

Grasshoff, K. (1976). Methods of Seawater Analysis. Verlag Chemie, Weinheim, New York. 317 pp.

Hanafi, A. (1990). Socio-economic and managerial profiles of brackishwater aquaculture in South Sulawesi. Jurnal Perikanan Budidaya Pantai, 6(2), 97-114.

Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 352 hlm.

Hasnawi dan Mustafa, A. (2010). Karakteristik, kesesuaian, dan pengelolaan lahan untuk budidaya tambak di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 5(3), 449-463.

Ismail, A., Poernomo, A., Sunyoto, P., Wedjatmiko, Dharmadi dan Budiman, R.A.I. (1993). Pedoman Teknis Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta. 93 hlm.

Kassila, J., Hasnaoui, M., Droussi, M., Loudiki, M. and Yahyaoui, A. (2001). Relation between phosphate and organic matter in fish-pond sediments of the Deroua fish farm (Béni-Mellal, Morocco): implications for pond management. Hydrobiologia, 450(1-3), 57-70.

Karthik, M., Suri, J., Saharan, N. and Biradar, R.S. (2005). Brackish water aquaculture site selection in Palghar Taluk, Thane District of Maharashtra, India, using the techniques of remote sensing and geographical information system. Aquacultural Engineering, 32, 285-302.

Liaw, W.K. (1969). Chemical and biological studies of fishponds and reservoirs in Taiwan. Rep. Fish Culture Res., Fish. Series, Chin. Am. Joint Commission on Rural Reconstruction 7:1-43.

Menon, R.G. ( 1973). Soil and Water Analysis: A Laboratory Manual for the Analysis of Soil and Water. Proyek Survey O.K.T. Sumatera Selatan, Palembang. 190 pp.

Montoya, R.A., Lawrence, A.L., Grant, W. E. and Velasco, M. (2002). Simulation of inorganic nitrogen dynamics and shrimp survival in an intensive shrimp culture system. Aquaculture Research, 33, 81-94.

Moore, J.W. (1991). Inorganic Contaminants of Surface Water. Springer-Verlag, New York. 334 pp.

Mustafa, A. (1998). Budi daya tambak di lahan gambut dan permasalahannya: studi kasus di Sulawesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian, XVII(3), 73-82.

Mustafa, A. (2012). Kriteria kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas di tambak. Media Akuakultur, 7(2), 108-118.

Mustafa, A., Hasnawi, Athirah, A., Sommeng, A. dan Ali, S.A. (2014). Karakteristik, kesesuaian, pengelolaan lahan untuk budidaya di tambak Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Jurnal Riset Akuakultur, 9(1), 135-149.

Mustafa, A., Rachmansyah dan Hanafi, A. (2007). Kelayakan lahan untuk budi daya perikanan pesisir. Dalam: Susilo, D.S.I., Wiadnyana, N.N., Wijayanti, E., Basmal, J., Asnawi, Supangat, A., Hanggono, A. dan Insan, I. (eds.), Prosiding Simposium Nasional Hasil Riset Kelautan dan Perikanan Tahun 2007. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta. hlm. 141-159.

Mustafa, A. dan Ratnawati, E. (2005). Faktor pengelolaan yang berpengaruh terhadap produksi rumput laut (Gracilaria verrucosa) di tambak tanah sulfat masam (studi kasus di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 11(7), 67-77.

Mustafa, A. dan Ratnawati, E. (2007). Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas tambak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 2(1), 117-133.

Mustafa, A. dan Ratnawati, E. (2013). Karakteristik dan pengaruh faktor lingkungan terhadap produksi ikan bandeng (Chanos chanos) di tambak tanah sulfat masam Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Riset Akuakultur, 8(2), 325-338.

Mustafa, A. and Sammut, J. (2007). Effect of different remediation techniques and dosages of phosphorus fertilizer on soil quality and klekap production in acid sulfate soil-affected aquaculture ponds. Indonesian Aquaculture Journal, 2(2), 141-157.

Mustafa, A. and Sammut, J. (2010). Dominant factors effecting seaweed (Gracilaria verrucosa) production in acid sulfate soils-affected ponds of Luwu Regency, Indonesia. Indonesian Aquaculture Journal, 5(2), 147-162.

Mustafa, A., Sapo, I. Hasnawi dan Sammut, J. (2007). Hubungan antara faktor kondisi lingkungan dan produktivitas tambak untuk penajaman kriteria kelayakan lahan: 1. Kualitas air. Jurnal Riset Akuakultur, 2(3), 289-302.

Ndome, C.B., Udo, I.U., Akpan, I.I. and Udom, C. (2012). Effect of water quality and bottom soil properties on the diversity and abudance of macrobenthic in some tropical grow-out earthen fish ponds. Ecologia, 2(1), 12-22.

Parsons, T.R., Maita, Y. and Lalli, C.M. (1989). A Manual of Chemical and Biological Methods for Seawater Analysis. Pergamon Press, Oxford. 173 pp.

Poernomo, A. (1988). Pembuatan Tambak Udang di Indonesia. Seri Pengembangan No. 7. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros.40 hlm.

Ponnamperuma, F.N. (1972). The chemistry of submerged soils. Advances in Agronomy, 24, 29-96.

Price, G. (2006). Australian Soil Fertility Manual.Third edition. CSIRO Publishing, Collingwood. 168 pp.

Ranoemihardjo, B.S., Kahar, A. and Lopez, J.V. (1979). Results of polyculture of milkfish and shrimp at the Karanganyar provincial demonstration ponds. Bulletin of Brackishwater Aquaculture Development Center, 5(1&2), 334-350.

Ratnawati, E., Hasnawi, dan Mustafa, A. (2014). Kesesuaian lahan aktual untuk budidaya udang windu di tambak Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 9(1), 151-164.

Reid, G.K. (1961). Ecology of Inland Waters and Estuaries. Van Nostrand Reinhold Co., New York. 375 pp.

Rutherford, R.D. and Choe, M.K. (1993). Statistical Model for Causal Analysis. John Wiley & Sons, Inc., New York. 216 pp.

Salam, M.A., Ross, L.G. and Beveridge, C.M.M. (2003). A comparison of development opportunities for crab and shrimp aquaculture in southwestern Bangladesh, using GIS modeling. Aquaculture, 220, 477-494.

Sarwono, J. (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta. 321 hlm.

Sawyer, C.N. and McCarty, P.L. (1978). Chemistry for Environmental Engineering. Third edition. McGraw-Hill Book Company, New York. 532 pp.

Shang, Y.C. (1986). Pond production systems: stocking practices in pond fish culture. In: Lannan, J.E., Smitherman, R.O. and Tchobanoglous, G. (eds.), Principles and Practices of Pond Aquaculture. Oregon State University Press, Corvallis, Oregon. pp. 85-96.

Smayda, T. (1983). The phytoplankton of estuaries. In: Ketchum, B.H. (ed.), Estuaries and Enclosed Seas. Ecosystem of the World 26. Elsevier, Amsterdam. pp. 65-102.

Stevenson, F.J. (1982). Humus Chemistry: Genesis, Composition, Reactions. John Wiley & Sons, New York. 433 pp.

Streiner, D.L. (2005). Finding our way: an introduction to path analysis.The Canadian Journal of Psychiatry, 50(2), 115-122.

Strickland, J.D.H. and Parsons, T.R. (1972). A Pactical Handbook of Seawater Analysis.Bulletin 167, Second edition.Fisheries Research Board of Canada, Ottawa.310 pp.

Sudradjat, A. dan Wedjatmiko. (2010). Budi Daya Udang di Sawah dan Tambak. Penebar Swadaya, Jakarta. 74 hlm.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta. 311 hlm.

Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat: Arti & Interpretasi. Cetakan pertama. Rineka Cipta, Jakarta. 359 hlm.

Sutrisyani dan Rohani, S. (2009). Panduan Praktis Analisis Kualitas Air Payau. Cetakan kedua. Diedit: Rachmansyah, Atmomarsono, M. dan Mustafa, A. Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta. 55 hlm.

Treece, G.D. ( 2000). Site selection. In: Stickney, R.R. (ed.), Encyclopedia of Aquaculture. John Wiley & Sons, Inc., New York. pp. 869-879.

Wickins, J.F. (1984). The effect of reduced pH on carapace calcium, strontium and magnesium levels in rapidly growing prawns (Penaeus monodon Fabricius). Aquaculture, 41, 49-60.

Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. 358 hlm




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v9i2.6204

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by