TOTAL HEMOSIT, GLUKOSA DAN SURVIVAL RATE UDANG MANTIS (Harpiosquilla raphidea) PASCA TRANSPORTASI DENGAN DUA SISTEM YANG BERBEDA

M. Yusuf Arifin, Eddy Supriyono, Widanarni .

Abstract


Udang mantis (Harpiosquilla raphidea) merupakan salah satu krustasea yang bernilai ekonomis tinggi. Saat ditransportasi udang cenderung mengalami stres, oleh sebab itu dibutuhkan teknologi transportasi untuk meminimalisir tingkat stres. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan efek stres pada udang mantis dari dua metode transportasi yang berbeda yaitu, transportasi sistem kering dan transportasi basah. Respon stress yang diamati adalah jumlah total hemosit (THC), konsentrasi glukosa dan kelangsungan hidup. Sampel diambil pada waktu 0, 1, 3, 6, 12, 24, 72, 168 dan 336 jam pasca transportasi. Data dianalisis dengan Uji-T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah THC lebih tinggi pada sistem kering dibanding sistem basah terutama pada jam ke-72. Konsentrasi glukosa dengan sistem basah lebih tinggi dari sistem kering pada jam ke-0 dan jam ke-24. Tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi pada sistem kering dari pada sistem basah. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa transportasi sistem kering lebih baik karena menghasilkan respon stress yang lebih rendah dan waktu pulih yang lebih cepat.


Keywords


Mantis, THC, glukosa, stres, transportasi

Full Text:

PDF

References


Berka, R. (1986). The Transport of Live Fish. A Review. EIFAC Tech. Pap. FAO.(48),52.

Blaxhall, P., and Daisley, K. (1973). Some blood parameters of the rainbow trout I. The Kamloops Variety. J. Fish Biol. 5, 1-8.

Buchanan, K. L. (2000). Stress and The Evolution of Condition-dependent Signal. see front matter © 2000 Elsevier Science Ltd. All rights reserved. 15(4).

Cheng, A., Lu, W., and Chen, J. C. (2005). Effect of Water Temperature on The Immune Response of White Shrimp Litopenaeus vannamei to Vibrio alginolyticus. Departement of Aguaculture, National Pingtung University of Science and Technology, Pintung 912, Taiwan.

Dini, L., Kasim, M., dan Palupi, R. D. (2013). Kelimpahan dan komposisi ukuran panjang Udang Ronggeng (Lysiosquilla maculata) pada habitat yang berbeda di perairan Kauduma Desa Petetea’a Kabupaten Buton Utara. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1(1), 1–11.

[DKP] Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (2010). Laporan tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009. Tanjung Jabung Barat. Jambi.

Frose, R. (1997). How to transport live fish in plastic bags. Technical Paper FAO. Rome. 4p

Hasan, D. (2007). Pengujian transportasi ikan hidup ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan jambal siam (Pangasius sutchi F) dengan metode anestasi. Berkala Perikanan Terubuk, 35(1), 135-146.

Hastuti, S., Mokoginta, I., Dana, D., dan Sutardi, T. (2004). Resistensi terhadap stres dan respons imunitas ikan gurami (Osphronemus Gouramy, Lac.) yang diberi pakan mengandung kromium-ragi. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 11(1), 15-21.

Jussila, J. (1997). Physiological Responses of Astacid and Parastacid Crayfishes (Crustecea: Decapoda) to Condition of Intensive Culture (Vol. 67). Kuopio University Publications C. Naturan and Environmental Sciences.

Kompas. (2004). Udang Ketak Kuala Tungkal Ditangkarkan di Hongkong. www.kompas. com, Diakses 27 April 2014.

Le Moullac, G., Soyez, C., Sauliner, D., Ansquer, D., Avarre, J., and Levy, P. (1998). The effect of hypoxic stress on the immune response and resistance to vibriosis of the shrimp P. stylirostris. Fish Shellfish Immunol, 8, 621–629.

Leland, J. C., Butchera, P. A., Broadhursta, M .K., Patersonc, B. D., and Mayer, D. G. (2013). Damage and physiological stress to juvenile eastern rock lobster (Sagmariasus verreauxi) discarded after trapping and hand collection. Journal of Fisheries Research, 137, 63– 70.

Lorenzon, S., Francese, M., Smith, V. J., and Ferrero, E. A. (2001). Heavy metals affect the circulating haemocyte number in the shrimp Palaemon elegans. Fish Shellfish Immunol, 11, 459–472.

Lorenzon, S., Giulianini, P. G., Martinis, M., and Ferrero, E. A. (2007). Stress effect of different temperatures and air exposure during transport on physiological profiles in the American Lobster Homarus americanus. Journal of Comparative Biochemistry and Physiology, Part A 147, 94–102.

Lorenzon, S., Giulianini, P. G., Libralato, S., Martinis, M., and Ferrero, E. A. (2008). Stress effect of two different transport sistems on the physiological profiles of the crab Cancer pagurus. Journal of Aquaculture, 278, 156–163.

Maharani, G., Sunarti, Triastuti, J. dan Juniastuti, T. (2009). Kerusakan dan jumlah hemosit udang Windu (Penaeus monodon Fab.) yang mengalami zoothamniosis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(1), 21-30.

Mashar, A., dan Wardiatno, Y. (2011). Distribusi spasial udang mantis Harpiosquilla raphidea dan Oratosquillina gravieri di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Jurnal Pertanian-UMMI, 1(1).

Mashar, A. (2011). Pengelolaan Sumberdaya Udang Mantis (Harpiosquilla raphidea Fabricius,1978) Berdasarkan Informasi Biologi di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

McEwen, B. S., and Wingfield, J. C. (2003). The concept of allostasis in biology and biomedicine. Horm. Behav., 43 (1), 2–15.

Nitibaskara, R., Wibowo, S., dan Uju. (2006). Penanganan dan Transportasi Ikan Hidzip untuk Konsumsi. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Sahoo, P. K., Das, A., Mohanty, B. K., Pilai, B. R., and Mohanty, J. (2008). Dietary-1,3 glucan improve the immunity and disease resistance of freshwater prawn Macrobrachium rosenbergii Challenged with Aeromonas hydrophyla. Aquaculture Research, 39, 1574-1578.

Suparno, Wibowo, S., Suryaningrum, T.D., da Suherman, M. (1994). Studi penggunaan metoda penurunan suhu bertahap dalam transportasi sistem kering untuk lobster hijau pasir (Panulirus humarus). Jurnal Penelitian Pasca Panen Perikanan, 79, 37-55.

Suryaningrum, Th. D., Utomo, B. S. B., dan Wibowo, S. (2005). Teknologi Penanganan dan Transportasi Krustasea Hidup. Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Suryaningrum, Th. D., Syamidi dan Ikasari. (2007). Teknologi penanganan dan transportasi lobster air tawar. Squalen 2(2), 37-42.

Suwandi, R., Novriani, A., dan Nurjanah. (2008). Aplikasi rak dalam wadah penyimpanan untuk transportasi lobster air tawar (Cherax Quadricarinatus) tanpa media air. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 11(1).

Verghese, B. (2003). Some Immunobiological Aspects of the Spiny Lobster Panulirus homarus (Linnaeus, 1758). Central Marine Fisheries Research Institute (Indian Council Of Agricultural Research) Kochi-682 014.

Wedemeyer, G. A., and Yasutake, W. T. (1977). Clinical Methods for the Assessment of the Effects of Environmental Stress on Fish Health. (Vol. 89). Washington DC (US) Department of the Interior Fish and Wildlife Service.

Wibowo, S. (1993). Penerapan Teknologi Penanganan dan Transportasi Ikan Hidup di Indonesia. Jakarta: Sub BPPL, Slipi.

Wibowo, S., Setiabudi, E., Suryaningrum, D., dan Sudrajat, Y. (1994). Pengaruh penurunan suhu bertahap terhadap aktivitas lobster hijau pasir (Panulirus humarus). Jurnal Penelitian Pasca Panen Perikanan, (79), 24-36.

Yeh, S.T., Li, C.C., Tsui, W.C., Lin, Y.C., and Chen, J.C. (2010). The protective immunity of white shrimp Litopenaeus vannamei that had been immersed in the hot-water extract of Gracilaria tenuistipitata and subjected to combined stresses of Vibrio alginolyticus injection and temperature change. Fish Sellfish Immunol, 29(2), 271-278.

Zonneveld, N., Huisman, E. A., dan Boon, J. H. (1991). Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v9i2.6207

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by