PENGELOLAAN KONDISI EKOSISTEM MANGROVE DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN KAWASAN WISATA BAHARI MANGROVE DI KARANGSONG INDRAMAYU

Donny Juliandri Prihadi, Indah Riyantini Riyantini, Mochamad Rudyansyah Ismail

Abstract


Riset ini dilakukan pada bulan April sampai September 2017. Lokasi riset ini di kawasan mangrove Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Propinsi  Jawa Barat. Tujuan riset ini adalah untuk memperoleh data keanekaragaman dan kerapatan mangrove, mendapatkan status biofisik ekosistem mangrove di Karangsong Indramayu, mengevaluasi daya dukung lingkungan kawasan wisata bahari di Karang Song Indramayu, dan mengevaluasi status pengelolaan kawasan wisata bahari mangrove di Karang Song Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Metode ini untuk mengetahui data keanekaragaman, kerapatan mangrove dan biofisik kawasan wisata mangrove. Hasil yang ditemukan adalah ditemukannya 3 jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Rhizophora stylosa, dan Rhizophora mucronata. Dalam kawasan mangrove ditemukan Kepiting Uca (Uca sp), Kepiting bakau (Scyalla serata) yang berlimpah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar. Kerapatan mangrovenya yaitu berkisar dari 380 – 1040 individu/Ha. Adapun daya dukung lingkungan kawasan mangrove sebesar 643 orang/hari yang bisa ditampung secara efisien agar kawasan tersebut tetap terjaga lestari. Evaluasi status pengelolaan oleh kelompok masyarakat Pantai Lestari adalah dengan mempertahankan dan memajukan wisata bahari sebagai program unggulannya. Penambahan luasan kawasan oleh kelompok Pantai Lestari adalah dengan menjadikan arboretum dan silvofishery dengan apik dan rapih kelompok masyarakat Pantai Lestari menjaga dan mengembangkannya, walaupun kawasannya berada berbeda di sebrangnya kawasan ekowisata mangrove Karangsong Indramayu. Sesuai wawancara dengan kelompok masyarakat Pantai Lestari akan mengajak masyarakat yang mempunyai tambak dan akan bisa menambah luasan kawasan ekowisata mangrove.

 


Keywords


Biofisik, Mangrove, Karangsong, Daya Dukung Lingkungan

Full Text:

PDF

References


Alik, T.S.D, M.R. Ruslan. & Dody P. (2013). Analisis Vegetasi Mangrove di Pesisir Pantai Mara’Bombang Kabupaten Pinrang. Skripsi. Universitas Hassanudin.

Aksornkoe. (1993). Ecology and Management of Mangrove. IUCN. Bangkok. Thailand.

Basyuni, M., Y. Bimantara, B. Selamet, & A.S. Thoha (2016). Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan ekowisata Mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal Abdimas Talenta. USU. 1 (1): 31-38.

Bengen, D.G. (1999). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL-IPB. Bogor

Bengen, D.G. (2001). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Kajian Bengkulu Utara. Bengkulu.

BPLHD Prov. Jawa Barat (2008). Laporan Kajian Status Mutu Laut. Bandung

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2011). Survei dan Pemetaan Mangrove. BSN, Jakarta. 19 p.

Cahyani, Senja., Khodijah. & Febriani Lestari. (2015). Kesesuaian Biofisik Mangrove Untuk Pengembangan Kawasan Ekowisata Di Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal UMRAH. ejurnal, Halaman 4.

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. (2008). Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Jakarta.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Ermawan, R., W. (2008). Kajian Sumberdaya Pantai Untuk Kesesuaian Ekowisata Di Pantai Prigi Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, IPB

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. 208 Halaman.

Petra, J. L., Sukaya S.W. & I. Riyantini (2012). Pengaruh Kerapatan Mangrove Terhadap Laju Sedimen Transpor Di Pantai Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Universitas Padjadjaran. 3 (3): 329-337 .

Kaswadji, R. (1971). Analisis ekosistem pesisir dan laut. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, Bogor.

Ketjulan, Romy. Arip Bayu. & Ahmad Mustafa. (2013). Kajian Potensi dan Kesesuaian Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Lura Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1 (1): 49-60.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun (2004) tentang Baku Mutu Air Laut.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 201 Tahun (2004) Tentang Kriteria Baku Dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove

Kitamura, Shozo,. Chairil Anwar. Amayos Chaniago & Shigeyuki Baba. (1997). Handbook of Mangroves in Indonesia. ISME, JICA, MEDIT. Japan

Kusmana, C. (2002). Rencana Rehabilitasi Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Pasca Tsunami di NAD dan Nias. Makalah dalam lokakarya Hutan Mangrove Pasca Tsunami. Medan.

Kustanti, A. (2011). Manajemen Hutan Mangrove. IPB Press, Bogor. 246 hal.

Muttaqin, R.F., C. J. Koenawan. & A. Zulfikar. (2015). Analisis Biofisik Ekosistem Mangrove Untuk Kawasan Ekowisata Mangrove di Kecamatan Seri Kuala Lobam. Skripsi. FIKP UMRAH.

Nastiti, A.S., Ridwan, M., Hetty, I.P.U. & Masayu, R.A.P. (2015). Pemetaan Kawasan, Komposisi dan Struktur Mangrove Sebagai Dsar Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Teluk Cempi, Sumbawa. Jurnal Biologi Indonesia. 11 (1):141-154.

Nugraha, H.P., A. Indarjo. & M. Helmi. (2013). Studi Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan untuk Rekreasi Pantai di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Journal of Marine Research. 2 (2): 130-139.

Novianty, R., Sukaya, S. & D.J. Prihadi. (2012). Identifikasi Kerusakan dan Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Universitas Padjadjaran. 3 (1):41-47.

Noor, R.Y., Khazali, M. & Suryadiputra, I.N.N,. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP-Bogor. 220 hal.

Nybakken, J.W. (1992). Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta

Onrizal. & C. Kusmana. (2005). Ekologi dan manajemen mangrove Indonesia. Buku Ajar. Departemen Kehutanan FP USU. Medan.

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.35/MENHUT-II/(2010) tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTKRHL-DAS).

Prihadi, D. J. (2015). Keberadaan Ikan Kodok di Pulau Nusa Penida Provinsi Bali. Jurnal Akuatika. 6 (2): 187-197.

Prihadi, D.J., Riyantini, I. & Ismail, M.R. (2017). Kajian Status Biofisik dan Daya Dukung Lingkungan Kawasan Wisata Bahari Mangrove Di Karangsong Indramayu. Laporan akhir Hibah Internal Unpad (HIU).

Rifardi. (2008). Tekstur Sedimen; Sampling dan Analisis. Pekanbaru: Unri Press

Saparinto, C. (2007). Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. PT. Dahara Prize. Semarang.

Satria, D. (2009). Strategi pengembangan ekowisata berbasis ekonomi lokal dalam rangka program pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics. 3(1):37-47.

Schaduw, J.N.W., F. Yulianda, D.G. Bengen. & I .Setyobudiandi. (2011). Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pulau-Pulau Kecil Taman Nasional Bunaken Berbasis Kerentanan. Jurnal Agrisains. 12 (3).

Setyawan, A. D. (2008). Biodiversitas ekosistem mangrove di Jawa; tinjauan pesisir utara dan selatan Jawa Tengah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Biodiversitas, LPPM. Jurusan Biologi FMIPA UNS. Surakarta.

Setyawan, E., Muhammad, F. & Yulianto, B. (2015). Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Untuk ekowisata Mangrove di Desa PasarBanggi, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal Ekosains. UNS. Surakarta. 7 (3):47-54.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v1i1.6748

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by