INDEKS KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA LAUT DAN PESISIR DI LOKASI REKLAMASI TELUK BENOA BALI

Asri Setianingrum Kenyo Handadari, Tri Edhi Budhi Soesilo, Widodo Setiyo Pranowo

Abstract


Reklamasi menjadi sebuah topik yang hangat dan sensitif di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Argumentasi berkembang mengingat konflik kebutuhan ruang untuk kepentingan ekonomi makro, sementara pada lokasi yang diinginkan telah banyak aktivitas ekonomi mikro dan sosial masyarakat sebelumnya. Pemerintah sebagai regulator mengatur kegiatan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil melalui Peraturan Presiden 122/2012. Secara norma regulatif reklamasi tersebut adalah upaya restorasi atau upaya meningkatkan manfaat terhadap sumber daya lahan yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi dan nilai ekologi, pelaksanaannya pun tidak menimbulkan konflik sosial. Reklamasi seharusnya bertujuan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Riset ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di Teluk Benoa manakala dilakukan reklamasi. Penilaian keberlanjutan didasarkan kepada 4 dimensi: lingkungan, sosial, ekonomi, dan pemanfaatan ruang laut. Penyusunan indeks menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Multi-dimensional Scaling (MDS), dengan uji signifikansi Monte Carlo, dan uji sensitivitas setiap atribut dimensi. Hasil analisis secara multi-dimensi memperlihatkan bahwa reklamasi Teluk Benoa adalah tidak/ kurang berkelanjutan (43,15%). Apabila ditelaah indeks masing-masing dimensi maka: pemanfaatan ruang laut (27,05%), ekonomi (44,313%), sosial (49,79%), lingkungan (49,88%). Pemanfaatan ruang laut di Teluk Benoa memerlukan intervensi kebijakan pemerintah lebih lanjut untuk menghindari konflik sosial dengan masyarakat dengan menegakkan regulasi penataan ruang laut. Pemerintah daerah dalam perencanaan pemanfaatannya untuk mendapatkan PAD harus melibatkan para tokoh masyarakat. Kelestarian lingkungan perairan Teluk Benoa juga tetap harus dijaga, terutama masalah sedimentasi harus dikendalikan karena dapat berdampak kepada sumber daya ikan.

Keywords


Indeks Keberlanjutan, Sumberdaya Laut dan Pesisir, Reklamasi. Teluk Benoa, MDS.

Full Text:

PDF

References


Bennet. N.J. & Dearden, P. (2013). Why Local People do not Support Conservation: Community Perception of Marine Protected Area Livelihood Impacts, Governance, and Management in Thailand. Marine Policy Vol.44. Elsevier.

Bi, X., Liu, F. & Pan, X. (2012). Coastal Projects in China: From Reclamation to Restoration. Environmental Science and Technology Vol. 46. ACS Publication. Dx.doi.org/10.102/es301286d 4691-4692.

Budilestari, N., Hutomo, M. & Ardiwidjaja, R. (2014). Permasalahan Lingkungan di Sempadan Panatai Taman Wisata Perairan Gili Trawangan Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol.9 No.1 ISSN 1907-9419.

Darwanto, H. & Stepantoro, D. (2000). Penataan Ruang Kawasan Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil, serta Hubungan dengan Penataan Ruang Wilayah. Perencanaan Pembangunan No.21 hal.20-27.

Diposaptono, S. (2011). Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim. Jakarta. Direktorat Pesisir dan Lautan, Dirjen KP3K, KKP.

Enger, E. D. & Smith, B. F. (2010). Environmental science: A study of interrelationships. Twelfth edition. New York: McGraw-Hill.

Fabricus, K. E. (2005). Factors Determining The Resilience of Coral Reefs to Eutrophication: a Review and Conceptual Model. Springer pp.493-505 DOI: 10.1007/978-94-007-0114-4_28.

Frimawaty, E. (2012). Keberlanjutan Usaha Tani Padi dan Sapi Potong Terintegrasi Berbasis Eco-Farming. Disertasi. Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia.

Husrin, S. & Prihantono, J. (2014). Penambangan Pasir Laut. IPB Press.

Keraf, A. S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Khan, A. M. A. (2010). Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut: Antara Kepentingan dan Konflik. http://fpik.unpad.ac.id/pengelolaan-wilayah-pesisir-dan-laut-antara-kepentingan-dan-konflik-3/ 28 Februari 2018, pukul 15.27 WIB

Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Nomor 04A/KEP-DJKP3K/2014 tentang Penyusunan Proposal Reklamasi, Rencana Induk, Studi Kelayakan, dan Rancangan Detail Reklamasi)

Kompas. (2018). Reklamasi Perparah Degradasi Lingkungan. Sains, Lingkungan, &Kesehatan. Tanggal terbit Selasa, 20 maret 2018. Jakarta

Li, M. (2014). Environmental Quality Assessment and Trend Analysis of Petroleum in Offshore Area Influencing by Reclamation. IERI Procedia, 8, 142-148. doi: 10.1016/j.ieri.2014.09.024

Lubis, R. (2016). Paparan Kuliah Ekonomi Lingkungan. Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia.

Lynham, J. (2016). Natural Resources Economic. Economic Tools for Marine Conservation Training. Conservation Strategy Fund. Bali

Miller, G. T. & Spoolman, S. E. (2012). Living in the Environment. Seventeenth edition. Belmont: Brooks/COLE.

Mongabay. (2016). Ada Konflik Sosial-Budaya, AMDAL Reklamasi Teluk Benoa Belum Bisa Putus. http://www.mongabay.co.id/2016/07/21/ada-konflik-sosial-budaya-amdal-reklamasi-teluk-benoa-belum-bisa-putus/ 14 Feruari 2018 pk. 20.35

Nababan, B. O., Sari, Y. D. & Hermawan, M. (2007). Analisis Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah (Teknik Pendekatan Rapfish). Jurnal Bijak dan Riset Sosek KP Vol.2 No.2 hal 137- 158

Nugraha, I. (2016). Tolak Reklamasi Teluk Benoa, 14 Bendesa Adat Datangi Kantor Kepresidenan. Website Mongabay. http://www.mongabay.co.id/2016/02/18/tolak-reklamasi-teluk-benoa-14-bendesa-adat-datangi-kantor-kepresidenan/ diakses pada 20 Mei 2018 pukul 12.01 WIB

Pearson, S., Windupranata, W., Pranowo, W. S., Putri, A., Ma, Y., Concejo, A., Fernandez, E., Mendez, G., Banks, J., Knights, A.M., Firth, L.B., Breen, B.B., Jarvis, R., Aguirre, J.D., Chen, S., Smith, A.D.H., Steinberg, P., Chatzinikolaou, E., Arvanitidis, C. (2016). Conflicts in Some of The Worls Harbours: What Needs to Happen Next?. Maritime Studies. Springer 15.10. doi//101186/s40152-016-0049-x

Peng, B., Lin, C., Jin, D., Rao, H., Jiang, Y. & Liu, Y. (2013). Modelling The Total Allowable Area for Coastal Reclamation: A Case Study of Xiamen, China. Ocean & Coastal Management 76 p.38-44. Elsevier. Doi. http://dx.doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2013.02,015

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 40/PRT/M/2007 tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Lampiran X.

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulalu Kecil.

Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

Pitcher, T.J., Preikshot, D. (2001). Rapfish: a Rapid Appraosal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Fisheries Research 49 page 255-270. Elsevier Science.

Putra, A., Tanto, T. A., Farhan, A.R., Husrin, S. & Pranowo, W. S. (2017). Pendekatan Metode Normalized Difference vegetation Index (NDVI) dan Lyzenga untuk Pemeteaan Sebaran Ekosistem Perairan di Kawasan Pesisir Teluk Benoa-Bali. Jurnal Geomatika Volume 23 No.2 2017 Halaman 87–94 http://dx.doi.org/10.24895/JIG.2017.23-2.729.

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (PuslitsosekKP). (2016). Kajian Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat Perikanan terhadap Pelaksanaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Unpublished

Rahardjanto, A. (2015). Model Partisipasi Masyarakat pada Konservasi DAS Hulu Berbasis Bioindikator Sebagai Upaya Pengelolaan Sungai Berkelanjutan. Disertasi. Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia.

Republika. (2016). Aktivitas Proyek Reklamasi Teluk Lampung Berhenti.http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/07/21/oanuz4326-aktivitas-proyek-reklamasi-teluk-lampung-berhenti 8 Februari 2018 pk. 08.02 WIB

Soesilo, T. E. B. (2016). Materi Kuliah Prinsip Dasar Ilmu Lingkungan. Program Studi Ilmu Lingkungan. Sekolah Ilmu Lingkungan. Universitas Indonesia.

Scholz, Roland, W. & Binder, Claudia R. (2004). Principles of Human-Environment Systems (HES) Research. International Congress on Environmental Modelling and Software. 116. http://scholarsarchive.byu.edu/iemssconference/2004/all/116, 30 Juli 2017.

Tanto, T. A., Putra, A., Kusumah, G., Farhan, A. R., Pranowo, W. S., Husrin, S. & Ilham. (2017). Pendugaan Laju Sedimentasi di Perairan Teluk Benoa-Bali Berdasarkan Citra Satelit. Jurnal Kelautan Nasional. Vol.12 Nomor 3 Hal.101-107.

Tian, B., Wu, W., Yang, Z. & Zhou, Y., (2016). Drivers, Trends, and Potential Impacts of Long-term Coastal Reclamation in China from 1985 to 2010. Estuarine, Coastal, and Shelf Science Journal. Elsevier Vol 170 page 83-90. doi.org/10.1016/j.ecss.2016.01.006

Triatmodjo, B. (2016). Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.

TWBI. (2014). Proposal Reklamasi Revitalisasi Teluk Benoa Bali. Bali. Unpublished.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

UNDP. (2015). Sustainable Development Goals: Goal 14. Life Below Water. Article. http://www.id.undp.org/content/indonesia/en/home/post-2015/sdg-overview/goal-14.html diakses pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 14.35 WIB

Wardani, K.S. (2013). Pengendalian Kontruksi Reklamasi. Makalah Workshop Pengembangan dan Pemeliharaan Pelabuhan Perikanan.

Wisha, U. J., Tanto, T. A., Pranowo, W. S. & Husrin, S. (2018). Current Movement in Benoa Bay Water, Bali, Indonesia: Pattern of Tidal Curret Changes Simulated for The Condition Before, during, and After Reclamation. Regional Studies in Marine Science 18 p.177-187. Elsevier. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2017.10.006

Yurnita, A. Trisutomo, S. & Ali, M. (2017). Assesing the Sustainable Development of Coastal Reclamation: A Case of Makassar Using GIS Application. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 79 012013. CITIES 2016 IOP Publishing. Doi:10.1088/1755-1315/79/1/012013

Yurnita, A., Trisutomo, S., & Ali, M. (2017). Model reklamasi Pantai Secara Berkelanjutan, Kasus: Pantai Kota Makassar. Tata Loka Volume 19 Nomor 4. ISSN 0852-7458 Doi:doi.org/10.14710/tataloka.19.4.339-354




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v13i3.6973

Copyright (c) 2018 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by