Distribusi Target Strength Ikan Demersal Berdasarkan Deteksi Hidroakustik di Perairan Teluk Youtefa, Kota Jayapura

Sri Pujiyati, Baigo Hamuna, Lisiard Dimara, Nyoman Metta N Natih

Abstract


Teluk Youtefa merupakan perairan yang potensial untuk penangkapan ikan demersal, terutama oleh nelayan lokal di sekitar Teluk Youtefa. Survei hidroakustik dilakukan untuk mengetahui distribusi target strength (TS) dan menduga ukuran panjang ikan demersal di perairan Teluk Youtefa. Perekaman data hidroakustik dilakukan sepanjang cruise track dengan menggunakan echosounder single beam SIMRAD EK-15 frekuensi 200 kHz. Analisis data menggunakan software Echoview 4.8, dengan threshold antara -34 sampai -70 dB dan ESDU (Elementary Sampling Distance Unit) adalah 100 ping. Ikan demersal pada penelitian ini merupakan ikan yang terdeteksi pada jarak maksimum 3 m dari dasar perairan. Hasil penelitian menujukkan bahwa ikan demersal yang terdeteksi sebanyak 27 schooling yang tersebar pada kedalaman 3,24 sampai 33,44 m. Ikan demersal yang terdeteksi dominan pada kedalaman maksimum 10 m sebanyak 21 schooling. Nilai TS rata-rata ikan demersal berkisar antara -69,58 sampai -45,87 dB. Berdasakan nilai TS yang diperoleh, ikan demersal di perairan Teluk Youtefa didominasi kelompok ikan berukuran kecil. Distribusi ikan demersal di perairan Teluk Youtefa sangat dipengaruhi oleh kedalaman perairan dan tipe substrat dasar perairan.



Keywords


Target strength; ikan demersal; hidroakustik; Teluk Youtefa; SIMRAD EK-15

Full Text:

PDF

References


Achmadi, A., Hestirianoto, T., & Manik, H. M. (2014). Deteksi schooling ikan pelagis dengan metode hidroakustik di perairan Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 5(2), 131-139.

Aisyah, Hestirianoto, T., & Pujiyati, S. (2015). Sebaran spasial volume backscattering strength ikan pelagis di Danau Ranau, Sumatera Selatan. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 6(1), 11-20.

Akbar, H., Pujiyati, S., & Natsir, M. (2013). Hubungan tipe dasar perairan dengan distribusi ikan demersal di perairan Pangkajene Sulawesi Selatan 2011. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 4(1), 31-39.

Blaber, S. J. M., Brewer, D. T., & Harris, A. N. (1994). Distribution, biomass and community structure of demersal fishes of the Gulf of Carpentaria, Australia. Australian Journal of Marine and freshwater Research, 45(3), 375-396.

Coetzee, J. (2000). Use of a shoal analysis and patch estimation system (SHAPES) to characterize sardine schools. Aquatic Living Resource, 13(1), 1-10.

Dillenia, I., & Troa, R. A. (2016). Identifikasi situs kapal karam bersejarah “karang panjang” di perairan Pulau Laut Natuna. Jurnal Kelautan Nasional, 11(1), 11-20.

Fahmi, Z. (2008). Pendugaan kelimpahan dan sebaran ikan demersal dengan menggunakan metode akustik di perairan Belitung. BAWAL, 2(2), 63-68.

Fahrulian, Manik, H. M., Jaya, I., & Udrekh. (2016). Angular range analysis (ARA) and K-means clustering of multibeam echosounder data for determining sediment type. Ilmu Kelautan: Indonesia Journal of Marine Science, 21(4), 177-184.

Fauziyah, Hartoni., & Agussalim, A. (2010). Karakteristik shoaling ikan pelagis menggunakan data akustik split beam di perairan Selat Bangka pada musim timur. Ilmu Kelautan: Indonesia Journal of Marine Science, 15(1), 17-22.

Gillanders, B. M. (2006). Seagrasses, fish and fisheries. In Larkum, A. W. D., Orth, R. J., Duarte, M., (Ed.), Seagrasses: biology, ecology and conservation (pp. 503-530). Springer: Netherlands.

Hamuna, B., Dimara, L., Pujiyati, S., & Natih, N. M. N. (2018a). Correlation of substrate fraction percentage with acoustic backscattering strength from single beam echosounder detection. AACL Bioflux, 11(4), 1343-1351.

Hamuna, B., Pujiyati, S., Natih, N. M. N., & Dimara, L. (2018b). Analisis hambur balik akustik untuk klasifikasi dan pemetaan substrat dasar perairan di Teluk Yos Sudarso, Kota Jayapura. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(2), 291-300.

Hjellvik, V., Michalsen, K., Aglen, A. & Nakken, O. (2003). An attempt at estimating the effective fishing height of the bottom trawl using acoustic survey recordings. ICES Journal of Marine Science. 60(5), 967-979.

Kim, H., Kang, D., Cho, S., Kim, M., Park, J., & Kim, K. (2018). Acoustic target strength measurements for biomass estimation of aquaculture fish, Redlip mullet (Chelon haematocheilus). Applied Sciences, 2018(8), 1536.

Labropoulou, M. & Papaconstantinou, C. (2004). Community structure and diversity of demersal fish assemblages: the role of fishery. Scientia Marina, 68(1), 215-226

Lubis, M. Z., Anurogo, W., Khoirunnisa, H., Irawan, S., Gustin, O. & Roziqin, A. (2017). Using side-scan sonar instrument to characterize and map of seabed for identification target in Punggur Sea of the Riau Islands. Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 2(1), 1-8.

Macpherson, E., & Duarte, C. M. (1991). Bathymetric trends in demersal fish size: is there a general relationship? Marine Ecology Progress Series, 71(2), 103-112.

Mamun, A., Priatna, A., Hidayat, T., & Nurulludin. (2017). Distribusi dan potensi sumber daya ikan pelagis di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 573 (WPP NRI 573) Samudera Hindia. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 23(1), 47-56.

Manik, H. M., & Nurkomala, I. (2016). Pengukuran target strength dan stok ikan di perairan Pulau Pari menggunakan metode single echo detector. Marine Fisheries, 7(1), 69-81.

Manik, H. M. (2009). Measurement of acoustic reflection of tuna fish using echosounder instrument. Ilmu Kelautan: Indonesia Journal of Marine Science, 14(2), 84-88.

Manik, H. M. (2014). Teknologi akustik bawah air: solusi data perikanan laut Indonesia. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, 1(3), 181-186.

Mello, L. G. S., & Rose, G. A. (2009). The acoustic dead zone: theoretical vs empirical estimates, and its effect on density measurements of semi-demersal fish. ICES Journal of Marine Science, 66(6), 1364-1369.

Moniharapon, D., Jaya, I., Manik, H., Pujiyati, S., Hestirianoto, T., & Syahailatua, A. (2014). Migrasi vertikal zooplankton di Laut Banda. Jurnal Kelautan Nasional, 9(3), 143-151.

Nugraheni, A. D. (2011). Hubungan antara distribusi ikan demersal, makrozoobentos, dan substrat di perairan Malaka. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan: Institut Pertanian Bogor.

Nurulludin, Hidayat, T., & Mamun, A. (2016). Kepadatan stok ikan demersal dan udang di Samudera Hindia Barat Sumatera pada musim peralihan II. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 22(3), 139-146.

Park, Y., Seo, Y. I., Oh, T. Y., Lee, K., Zhang, H., & Kang, M. Anchovy distributional properties by time and location: using acoustic data from a primary trawl survey in the south sea of South Korea. Journal of Marine Science and Technology, 24(4), 864-875.

Perangin-angin, R., Sulistiono, Kurnia, R., Fahrudin, A. & Suman, A. (2016). Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan (WPP-NRI 711). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 22(3), 161-172.

Priatna, A., & Wijopriono. (2011). Estimasi stok sumber daya ikan dengan metode hidroakustik di perairan Kabupaten Bengkalis. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 17(1), 1-10.

Priatna, A., Purbayanto, A., Simbolon, D., & Hestirianoto, T. (2014). Kemampuan tangkap jaring trawl terhadap ikan demersal di perairan Tarakan dan sekitarnya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 20(1), 19-30.

Pujiyati, S. (2008). Pendekatan metode hidroakustik untuk analisis keterkaitan antara tipe substrat dasar perairan dengan komunitas ikan demersal. Disertasi. Sekolah Pascasarjana: Institut Pertanian Bogor.

Pujiyati, S., Hestirianoto, T., Wulandari, P. D. & Lubis, M. Z. (2016). Fish stock estimation by using the hydroacoustic survey method in Sikka Regency waters, Indonesia. Journal of Fisheries & Livestock Production, 4(3), 193.

Pujiyati, S., Wijopriono, Mahiswara, Pasaribu, B. P., Jaya, I., & Manurung, D. (2007). Estimasi hambur balik dasar perairan dan sumber daya ikan demersal menggunakan metode hidroakustik. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 13(2), 145-155.

Rainer, S. F., & Munro, I. S. R. (1982). Demersal fish and cephalopod communities of an unexploited coastal environment in Northern Australia. Australian Journal of Marine and freshwater Research, 33(6), 1039-1055.

Rajali, H., Gambang, A. C., Hamid, I. A., Hasan, R. B., Awang, D., Shiomi, K., & Fujiwara, S. (1998). Stock assessment by hydroacoustic method in the South China Sea Area II: Sabah, Sarawak, Brunei Darussalam. Proceedings of the SEAFDEC Technical Seminar on the Interdepartmental Collaborative Research Program in the South China Sea, Area II: Sarawak, Sabah, and Brunei Darussalam, 338-352. Kuala Lumpur, Malaysia: SEAFDEC.

Reine, K., Clarke, B., Dickerson, C., Hager, C., Balazik, M., Garmin, G., Spells, A., & Frederickson, C. (2010). The relationship between acoustic target strength and body length for Atlantic sturgeon (Acipenser oxyrinchus oxyrinchus). ERDC TN-DOER-E27. Vicksburg, MS: U.S. Army Engineer Research and Development Center.

Ridho, M. R., Kaswadji, R. F., Jaya, I., & Nurhakim, S. (2004). Distribusi sumberdaya ikan demersal di perairan Laut Cina Selatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 11(2), 123-128.

Simbolon, D., Priatna, A., Hestirianoto, T. & Purbayanto, A. (2015). Perbandingan antara marine acoustic remote sensing dan swept area trawl dalam pendugaan densitas ikan demersal di perairan Tarakan. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 12(2), 91-106.

Simmonds, E. J., & MacLennan, D. N. (2005). Fisheries acoustics: theory and practice, 2nd ed. Oxford: Blackwell Science.

Suman, A. (2011). Stok sumberdaya ikan demersal laut dalam di perairan ZEEI Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa. Biosfera, 28(1), 1-8.

Tebaiy, S., Yulianda, F., Fahrudin, A. & Muchsin, I. (2014). Struktur komunitas ikan pada habitat lamun di Teluk Youtefa Jayapura Papua. Jurnal Iktiologi Indonesia, 14(1), 49-65.

van der Kooij, J., Kupschus, S., & Scott, B. E. (2011). Delineating the habitat of demersal fish assemblages with acoustic seabed technologies. ICES Journal of Marine Science, 68, 1973-1985.

Wedjatmiko, Ernawati, T., & Sukarniaty. (2007). Komposisi jenis dan distribusi ikan petek (Leiognathidae) di perairan Selat Makassar. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 13(1), 53-60.

Wiadnyana, N. N., Badrudin, & Aisyah. (2010). Tingkat pemanfaatan sumber daya ikan demersal di wilayah pengelolaan perikanan Laut Jawa. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 16(4), 275-283.

Widodo, J. (1989). Prinsip dasar hidroakustik perikanan. Oseana, 16(3), 81-92.

Zintzen, V., Anderson, M. J., Roberts, C. D., Harvey, E. S., Stewart, A. L., & Struthers, C. D. (2012). Diversity and composition of demersal fishes along a depth gradient assessed by baited remote underwater stereo-video. PLoS ONE, 7(10), e48522.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v15i3.7181

Copyright (c) 2020 JURNAL KELAUTAN NASIONAL


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by