KLOROFIL LAMUN DAN KARAKTERISTIK PERAIRAN PANTAI ALANG-ALANG, KARIMUNJAWA

Patria Theda Ramadanti, Agus Hartoko, Nurul Latifah

Abstract


Pantai Alang-alang merupakan salah satu pemukiman di Pulau Karimunjawa yang memiliki padang lamun yang kondisinya masih baik. Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem yang cukup kompleks dengan segala fungsi yang penting terhadap ekosistem pesisir Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup dan terbenam di lingkungan laut; berpembuluh, berdaun, berimpang (rhizome), berakar dan berkembangbiak secara generatif (biji) dan vegetatif (tunas). Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks keanekaraman, keseragaman dan dominasi lamun yang ada di perairan Pantai Alang-alang Karimunjawa, mengetahui kondisi perairan pantai Alang-alang sebagai tempat hidup lamun serta mengetahui kondisi lamun di perairan tersebut dengan menganalisis nilai klorofil lamun.Penelitian dilakukan pada bulan Desember  2019 di perairan Pantai Alang-alang, Karimunjawa. Pengambilan sampel dilakukan pada 1 stasiun dengan  6 titik pengukuran garis transek dan 18 titik kuadran transek.Hasil dari penelitian ini yaitu nilai keanekaragaman pada perairan Pantai Alang-alang berkisar antara 0,956-1,215 dengan kategori keanekaragaman sedang. Nilai indeks keseragaman lamun pada lokasi penelitian berkisar antara 0,834-0,992 yang termasuk dalam kategori tinggi. Nilai indeks dominasi lamun pada lokasi penelitian berkisar antara 0,330-0,436 yang dapat dikategorikan rendah. Kedalaman lokasi penelitian berkisar antara 24-68 meter. Temperatur air pada lokasi penelitian berkisar antara 26-320C. Derajat keasaman (pH) pada lokasi penelitian berkisar antara 7-8 dimana nilai rentan tersebut masih dalam kondisi optimum. Salinitas pada lokasi penelitian bernilai 28-30 o/oo.  Nilai intensitas cahaya pada udara berkisar antara 1.200- 11.000 lux sedangkan untuk nilai intensitas cahaya pada permukaan air berkisar 1.100-9.600. Nilai klorofil pada lamun perairan Pantai Alang-alang, Karimunjawa berkisar antara 5.430-19.507 mg/ml.


Keywords


klorofil; kondisi perairan; lamun; Pantai Alang-alang

Full Text:

PDF

References


Agustin, R., Kepel, T. L., Afiati, R. N., Salim, H. L., Astrid, M., Daulat, A., Mangindaan, P., Sudirman, N., R, Y. P., S, D. D., & Hutahaenan, A. (2014). Peran Ekosistem Lamun Sebagai Blue Carbon Dalam Mitigasi Perubahan Iklim, Studi Kasus Tanjung Lesung, Banten. July.

Ai, N. S., & Banyo, Y. (2010). Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada Tanaman. Ilmiah Sains, 11(2), 166–173.

Christon, Djunaedi, O., & Purba, N. (2012). Pengaruh Tinggi Pasang Surut Terhadap Pertumbuhan Dan Biomassa Daun Lamun Enhalus Acoroides Di Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 3(3), 287–294.

Ganefiani, A., Suryanti, S., & Latifah, N. (2019). Potensi Padang Lamun Sebagai Penyerap Karbon Di Perairan Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa (Ability Of Seagrass Beds As Carbon Sink In The Waters Of Karimunjawa Island, Karimunjawa National Park ). Saintek Perikanan : Indonesian Journal Of Fisheries Science And Technology, 14(2), 115. Https://Doi.Org/10.14710/Ijfst.14.2.115-122

Gibson, M., Kasman, & Iqbal. (2017). Analisa Kualitas Klorofil Daun Jarak Kepyar ( Ricinus Comunis L ) Sebagai Bahan Pewarna Pada Dye Sensitized Solar Cell ( Dssc ). 16(2).

Hoek, F., Gofir, A., & Arhandy Arfah. (2013). Estimasi Indeks Keragaman Ikan Karang Di Daerah Perlindungan Laut (Dpl) Kabupaten Raja Ampat - Papua Barat. Jurnal Airaha, Iii, 25–34.

Krebs, C. J. (1978). Ecology The Experimental Analysis Of Distribution And Abundance. Harper & Row.

Megawati, C., Yusuf, M., & Maslukah, L. (2014). Sebaran Kualitas Perairan Ditinjau Dari Zat Hara , Oksigen Terlarut Dan Ph Di Perairan Selat Bali Bagian Selatan. 3, 142–150.

Minerva, A., Purwanti, F., & Suryanto, A. (2014). Analisis Hubungan Keberadaan Dan Kelimpahan Lamun Dengan Kualitas Air Di Pulau Karimunjawa, Jepara. Diponegoro Journal Of Maquares, 3, 88–94.

Natsir, N. A., Selanno, D. A. ., & Tupan, Charlotha.I., Y. T. M. (2020). Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Dan Kadar Klorofil Lamun Enhalus Acoroides Di Perairan Marlosso Dan Nametek Kabupaten Buru Provinsi Maluku Nur. Jurnal Biology Science & Education, 9(1), 89–100.

Odum, E. P. (1998). Dasar-Dasar Ekologi. 3rd Ed. Gadja Mada.

Prayitno, H. B., & Afdal. (2019). Sebaran Spasial Zat Hara Dan Klorofil-A: Potensi Fosfor Sebagai Faktor Penentu Eutrofikasi Di Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(1), 1–12.

Rahman, A., Nur, A., & Ramli, M. (2016). Studi Laju Pertumbuhan Lamun (Enhalus Acoroides) Di Perairan Pantai Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan), 1(1), 10–16.

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. H. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun (Issue 1).

Ridho, M. G., Supriharyono, & Rahman, A. (2018). Analisis Hubungan Jarak Dan Kedalaman Dengan Struktur Komunitas Lamun Di Pantai Pancuran, Kepulauan Karimunjawa. Journal Of Maquares, 7(4), 352–360. Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Ristina, M., Sulardiono, B., & Solichin, A. (2018). Hubungan Kerapatan Lamun (Seagrass) Dengan Kelimpahan Teripang (Holothuria) Di Pantai Alang-Alang Taman Nasional Karimunjawa. Journal Of Maquares, 7(4), 452–457. Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Rosang, C. I., & Wagey, B. T. (2016). Penentuan Kandungan Pigmen Klorofil Pada Lamun Jenis Halophila Ovalis Di Perairan Malalayang. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 1(1), 15–19.

Sakey, W. F., Wagey, B. T., & Gerung, G. S. (2015). Variasi Morfometrik Pada Beberapa Lamun Di Perairan Semenanjung Minahasa. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 3(1), 1. Https://Doi.Org/10.35800/Jplt.3.1.2015.7724

Sjafrie, N. D. M., Hernawan, U. E., Prayudha, B., Supriyadi, I. H., Iswari, M. Y., Rahmat, Anggraini, K., & Suyarso. (2018). Status Padang Lamun Indoenesia 2018. Www.Oseanografi.Lipi.Go.Id

Sugianti, Y., & Mujiyanto. (2015). Evaluasi Kesuburan Ekosistem Padang Lamun Dengan Menggunakan Bioindikator Fitoplankton Di Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan, 16(1), 9–14. Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Tangke, U. (2010). Ekosistem Padang Lamun. Ilmiah Agribisnis Dan Perikanan (Agrikan Ummu-Ternate), 3(1), 9–29.

Traganos, D., Aggarwal, B., Poursanidis, D., Topouzelis, K., Chrysoulakis, N., & Peter Reinartz. (2018). Towards Global-Scale Seagrass Mapping And Monitoring Using Sentinel-2 On Google Earth Engine: The Case Study Of The Aegean And Ionian Seas. J. Mdpi, 10(8), 1227.

Wahyudin, Y., Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Yusli Wardiatno. (2016). Jasa Ekosistem Lamun Bagi Kesejahteraan Manusia Yudi. Omni-Akuatika, 12(3), 29–46. Https://Doi.Org/10.5151/Cidi2017-060

Wicaksono, S. G., & Hartati, S. T. (2012). Struktur Vegetasi Dan Kerapatan Jenis Lamun Di Perairan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Journal Of Marine Research, 1(2), 1–7.

Widiadmoko, W. (2013). Pemantauan Kualitas Air Secara Fisika Dan Kimia Di Perairan Teluk Hurun. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (Bbpbl) Lampung.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v16i1.9058

Copyright (c) 2021 Patria Theda Ramadanti, Agus Hartoko, Nurul Latifah


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by