Struktur Komunitas dan Asosiasi Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu

Hesni Novinta, Ratih Ida Adharini

Abstract


Gastropoda adalah biota air yang banyak hidup di daerah intertidal seperti lamun. Peran gastropoda yaitu sebagai komponen rantai makanan dan merupakan herbivora atau detritivora yang memakan bahan organik busuk di lamun. Data terkait keberadaan gastropoda masih terbatas dan belum banyak mendapatkan perhatian sehingga diperlukan penelitian untuk upaya konservasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas, kemelimpahan, dan asosiasi gastropoda pada ekosistem lamun di Pulau Harapan. Penelitian dilakukan pada Oktober 2020 dengan metode purposive sampling menggunakan transek kuadrat. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3, yaitu stasiun 1 di selatan pulau dekat rumah warga dan jalan lingkar, stasiun 2 di sisi timur yang banyak terdapat mangrove, dan stasiun 3 di sisi utara pembuangan limbah rumah tangga. Pengamatan setiap kuadrat plot meliputi jenis dan jumlah gastropoda serta pengukuran kualitas air, yaitu salinitas, suhu, pH, dan DO. Parameter pengamatan meliputi kemelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, indeks nilai penting, pola distribusi spesies, persentase penutupan lamun, dan asosiasi gastropoda dengan lamun meliputi asosiasi penutupan lamun dengan indeks keanekaragaman, kemelimpahan, dan kemerataan gastropoda. Spesies gastropoda yang ditemukan yaitu sebanyak 15 spesies. Rata-rata indeks keanekaragaman kategori sedang yaitu 1,60, indeks kemerataan kategori sedang yaitu 0,672, indeks dominansi kategori sedang yaitu 0,319, dan indeks kemelimpahan sebesar 0,04-4,04 ind/m2. Pola distribusi gastropoda di Pulau Harapan yaitu acak, seragam, dan mengelompok. Asosiasi lamun dengan kemelimpahan dan keanekaragaman menunjukkan asosiasi positif namun sangat lemah, sedangkan dengan keseragaman berasosiasi negatif namun sangat lemah. Kemelimpahan tertinggi yaitu spesies Terebralia palustris. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum kondisi perairan Pulau Harapan masih mendukung sebagai habitat yang baik untuk gastropoda.

Keywords


gastropoda; kemelimpahan; keanekaragaman; lamun

Full Text:

PDF

References


Alule, M., Maabut, P. V., & Suroyo. (2020). Keanekaragaman dan Indeks Nilai Penting Lamun (Seagrass) di Pesisir Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Biofaal Journal, 1(2), 85-92.

Analuddin, K., Nasarudin., Masa, W., Sarlyiana, W. O., & Rahim, S. (2012). The Spatial Trends in The Community Structure of Gastropod Assemblages the Coastal Area of Tomia Island, Wakatobi Marine National Park, Indonesia. International Journal of Development Research, 3(11), 162-167.

Asriani, N., Ambo-Rappe, R., Lanuru, M., & Williams, S. L. (2019). Macrozoobenthos community structure in restored seagrass, natural seagrass and seagrassless areas around Badi Island, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Volume 253, MarSave International Symposium 2018: “Strengthening Marine Resilience for Sustainable Development Goals” 7–8 August 2018, Makassar, South Sulawesi, Indonesia, 253, 1-7.

Batuwael, A. W. & Rumahlatu, D. (2018). Asosiasi gastropoda dengan tumbuhan lamun di Perairan Pantai Negeri Tiouw Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 4(2), 109-116. https://doi.org/10.30598/biopendixvol4issue2page109-116, 4(2), 109-116.

BMKG. (2020). Analisis curah hujan dan sifat hujan Oktober 2020. Diakses 8 Februari 2021, dari https://bmkg.go.id/iklim/informasi-hujan-bulanan.bmkg?p=analisis-curah-hujan-dan-sifat-hujan-oktober-2020〈=ID.

Chusna, R. R. R., Rudiyanti, S., & Suryanti. (2017). Hubungan substrat dominan dengan kemelimpahan gastropoda pada hutan mangrove Kulon Progo, Yogyakarta. Saintek Perikanan, 13(1), 19-23.

Cob, Z. C., Arshad, A., Bujang, J. S., Bakar, Y., Simon, K. D. & Mazlan, A. G. (2012). Habitat preference and usage of Strombus canarium Linnaeus, 1758 (gastropoda: Strombidae) in Malaysian seagrass beds. Italian Journal of Zoology, 79(3), 459-467. DOI: https://doi.org/10.1080/11250003.2012.670273

Cox, G. W. (1972). Laboratory Manual of General. Lowa: Wm C. Brown Co. Pub.

FAO. (1998). The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Hitalessy, R. B., Leksono, A. S., & E. Y. Herawati. (2015). Struktur komunitas dan asosiasi gastropoda dengan tumbuhan lamun di perairan pesisir Lamongan Jawa Timur. J-PAL, 6(1), 64-73.

Suspense, I. F., Moutsambote, J., Koubouana, F., Yoka, J., Ndzai, S. F., Bouetou-Kadilamio, L. N. O, Mampouya, H., Jourdain, C., Bocko, Y. E., Mantota, A. B., Mbemba, M., Mouanga-Sokath, D., Odende, R., Mondzali, L. R., Wenina, Y. E. M., Ouissika, B. C., & Joel, L. J.. (2016). Tree species diversity, richness, and similarity in intact and degraded forest in the tropical rainforest of the Congo Basin: case of the forest of Likouala in the Republic of Congo. International Journal of Forestry Research (Hindawi), 2016(2), 1-12.

Jamil, A., Jahidin., & Sabilu, M. (2016). Kelimpahan dan distribusi gastropoda berdasarkan ukuran cangkang pada ekosistem mangrove di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Jurnal Ampibi, 1(2), 22-26.

Kabir, M., Abolfathi, M., Hajimoradloo, A., Zahedi, S., Kathiresan, K., & Goli, S. (2014). Effect of mangroves on distribution, diversity and abundance of molluscs in mangrove ecosystem: a review. AACL Bioflux, 7(4), 286-300,

Litaay, M., Deviana, M., & Priosambodo, D., (2017). Biodiversity and distribution of gastropods at seagrass meadow of Balangdatu waters Tanakeke Island South Sulawesi Indonesia. International Journal of Applied Biology, 1(2), 67-75.

Loydi, A., Eckstein, R. L., Otte, A., & Donath, T. W. (2013). Effects of litter on seedling establishment in natural and semi-natural grasslands: a meta-analysis. Journal of Ecology, 101, 454-464.

Mardatila, S. Izmiarti., & Nurdin, J. (2016). Kepadatan, keanekaragaman dan pola distribusi gastropoda di Danau Diatas, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Biocelebes, 10(2), 25-31.

McHugh, M. L. (2012). Interrater reliability: the kappa statistic. Biochemia medica, 22(3), 276-282.

Metananda, A. A., Zuhud, E. A. M., & Hikmat. E. A. M. (2015). Populasi, sebaran, dan asosiasi kepuh (Sterculia foedita L.) di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Media Konservasi, 20(1), 277-287. DOI: https://doi.org/10.29244/medkon.20.3.%25p

Metungun, J., Juliana, & Y. Mariana. (2011). Gastropods density at seagrass meadows at waters of UN strait at South East Moluccas. Oseanologi and Limnologi In Indonesia, 225-231.

Mueller-Dumbois, D. & Ellenberg, H. (1974). Aims and methods of vegetation ecology. New York: John Willey and Sons, Inc.

Nurhasballah., Rizki, A., & Suwarno. (2019). Diversity of gastropods epifauna based on substrate in littoral zone in Mesjid Raya, District of Aceh Besar, Indonesia. The 3rd International Conference on Natural and Environmental Sciences (ICONES 2019), 364, 1-6.

Nusanthary, D. L., Colby, E. R., & Santosa. H. (2012). Pengolahan air limbah rumah tangga secara biologis dengan media lumpur aktif. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1), 454-460,

Patria, M. P. & Putri, S. A. (2017). The role of Terebralia (gastropoda: Potamididae) in carbon deposits at mangrove forest Pulau Panjang, Serang Banten. AIP Conference Proceedings, 1844, 1-7.

Permadi, E. H., Dewiyanti, I., & Karina, S. (2016). Indeks nilai penting vegetasi mangrove di kawasan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1), 82-95.

Piranto, D., Riyantini, I., Agung, M. U. K., & Pribadi, D. J. (2019). Karakteristik sedimen dan pengaruhnya terhadap kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Pramuka. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 10(1), 20-28.

Pribadi, T. D. K., Nurdiana, R., & Rosada, K. K. (2017). Asosiasi makroalga dengan gastropoda pada zona intertidal Pantai Pananjung Pangandaran. Jurnal Biodjati, 2(2), 108-114.

Puspasari, R., Marsoedi, M., Sartimbul, A., & Suhartati. (2012). Kelimpahan Foraminifera Bentik Pada Sedimen Permukaan Perairan Dangkal Pantai Timur Semenanjung Ujung Kulon, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Jurnal Penelitian Perikanan, 1(1), 1-9.

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. H. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. Jakarta: LIPI.

Ramadhan, G. (2010). Asosiasi makrobentos dengan ekosistem lamun di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: IPB.

Rau, A. R., Kusen, J. D., & Paruntu, C. P. (2013). Struktur Komunitas Moluska di Vegetasi Mangrove Desa Kulu, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 2(1), 44-50.

Reich, S. (2014). Gastropod associations as a proxy for seagrass vegetation in a tropical, carbonate setting (San Salvador, Bahamas). Palaios, 29(9), 467-482.

Rizkya, S., Rudiyanti, S. & Muskananfola, M. R. (2012). Studi Kelimpahan Gastropoda (Lambis Spp.) pada Daerah Makroalga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal of Management of Aquatic Resources, 1(1), 1-7.

Romdhani, A. M., Sukarsono, & Rr. E. Susetyarini. (2016). Keanekaragaman gastropoda hutan mangrove Desa Baban Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep sebagai sumber belajar biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(2), 161-167.

Samsi, A. N. & Karim, S. (2019). The relationship between the length and weight of snail Nerita lineata Gmelin 1791 on environmental factors in the mangrove ecosystem. Journal of Physics: The 3rd International Conference on Science, 1341, 1-7.

Saripantung, G. L., Tamananpo, J. F. W. S. & Manu, G. (2013). Struktur komunitas gastropoda di hamparan lamun daerah intertidal Kelurahan Tongkeina Kota Manado. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3), 102-108.

Satumanatpan, S., Thummikkapong, S., & Kanongdate, K. (2011). Biodiversity of benthic fauna in the seagrass ecosystem of Kung Krabaen Bay, Chantaburi Province, Thailand. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 33(3), 341-348.

Sembiring, S. M. R., Melki., & Agustriani, F. (2012). Kualitas perairan Muara Sungsang ditinjau dari konsenrasi bahan irganik pada saat kondisi pasang surut. Maspari Journal, 4(2), 238-247.

Sianu, N. E., Sahami, F. M. & Kasim. F. (2014). Keanekaragaman dan asosiasi gastropoda dengan ekosistem lamun di perairan Teluk Tomini. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(4), 156-163.

Suhana, M. P. (2018). Karakteristik sebaran menegak dan melintang suhu dan salinitas perairan Selatan Jawa. Dinamika Maritim, 6(2), 9-11.

Telelepta, L. D. (2019). Komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Pantai Waisisil, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Rumphius Pattimura Biological Journal, 1(2), 27-30.

Vermeij, G. J. (2017). Life in the arena: infaunal gastropods and the late phanerozoic expansion of marine ecosystems into sand. Palaeontology, 60(5), 649-661.

Wulansari, D. F. & Sunu K. (2018). Keanekaragaman gastropoda dan peranannya sebagai bioindikator logam berat timbal (Pb) di Pantai Kenjeran, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. LenteraBio, 7(3), 241-247.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v17i3.9766

Copyright (c) 2022 Hesni Novinta, Ratih Ida Adharini


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by