Korelasi antara Konduktivitas dengan Jumlah Mineral Terlarut pada Perairan Selatan Pulau Madura

Hari Prihatno, Rizal F Abida, Sophia L Sagala

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah mineral terlarut (Total Disolved Solid/TDS) berdasarkan data konduktivitas (Electrical Conductivity/EC) pada perairan Selatan pulau Madura. Data EC diperoleh dari pengukuran in-situ pada tanggal 24 – 26 April 2013. Penelitian ini dilakukan di perairan Selat Madura pada 7°18’53,1”LS-7°8’58,1”LS dan 113°11’43,4” BT-113°56’14”BT, yang memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan keadaan sekitarnya. Perhitungan korelasi antara salinitas dan EC sebesar 0,64, yang diperoleh melalui uji statistik dan menjadi acuan sebagai penentu tingkat kandungan TDS pada keseluruhan badan perairan Selat Madura. Berdasarkan perhitungan kandungan TDS di Selat Madura berkisar antara 33,8 ppm – 35.1 ppm. Hasil analisis diperoleh bahwa tingkat salinitas mempengaruhi daya hantar listrik, serta salah satu komponen dari mineral terlarut merupakan garam-garam yang terdapat pada air laut, hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi tingkat salinitas maka semakin tinggi pula kandungan mineral terlarutnya.


Keywords


Konduktivitas; EC; Jumlah mineral terlarut; Selat Madura

Full Text:

PDF

References


Afrianita, R., Edwin, T., & Alawiyah, A. (2017). Analisis Intrusi Air Laut dengan Pengukuran Total Dissolved Solid (TDS) Air Sumur Gali di Kecamatan Padang Utara. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 14(1), 62-72. DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.14.1.62-72.2017

Bengen, D.G. 2002. Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Djazari, M., Rahmawati, D., & Nugroho, M. A. (2013). Pengaruh sikap menghindari resiko Sharing dan Knowledge Self-Efficacy terhadap Informal Knowledge Sharing pada mahasiswa Fise UNY. Jurnal Nominal, 2(2), 181-209. DOI: https://doi.org/10.21831/nominal.v2i2.1671

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Jakarta. Kanisius.

Gasim, M. B., Nadila A.K., & Haniff, M. (2015). The Influence of Tidal Activities on Water Quality Of Paka River Terengganu, Malaysia. Malaysian Journal of Analytical Science, 19(5), 979-990.

Izati, N., & Syech, R. (2020). Analisis Pengaruh Resapan Air Laut Terhadap Intrusi Air Sumur Gali Desa Jangkang Kabupaten Bengkalis. Komunikasi Fisika Indonesia, 17(1), 7-13. DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkfi.17.1.7-13.

Khairunnas, K., & Gusman, M. (2018). Analisis Pengaruh Parameter Konduktivitas, Resistivitas dan TDS Terhadap Salinitas Air Tanah Dangkal pada Kondisi Air Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah Pesisir Pantai Kota Padang. Jurnal Bina Tambang 3(4), 1751-1760.

Litaay, M., Amiruddin, A., Fauziah, S., & Budi, R. (2014). Bahan Ajar Oseanologi Pendahuluan. Makassar : Universitas Hasanuddin.

McNeely, R. N., Neimanis, V. P., & Dwyer, L. (1979). Water Quality Sourcebook: A Guide to Water Quality Parameters. Environmental Canada Publications.

Mutmainah, H., & Adnan, I. (2018). Status Kualitas Perairan Kawasan Terpadu Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Menggunakan Metode Indeks Golongan Air. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 107-116. DOI: https://doi.org/10.29122/jtl.v19i1.2030

Nurrohim, A., Sanjoto T. B., & Setyaningsih, W. (2012). Kajian Intrusi Air Laut di Kawasan Pesisir Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Geo Image, 1(1), 22-27. DOI: https://doi.org/10.15294/geoimage.v1i1.942

Prasetyo, E. B., & Siswanto, A. D. (2014). Variabilitas suhu dan salinitas di perairan Selat Madura. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan III. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, hal 119-122.

SANTOS. (2004). ANDAL Pengembangan Lapangan Oyong dan Lapangan Maleo dan Pemasangan Pipa Bawah Laut di Selat Madura, Jawa Timur, Jakarta 2004.

Schlitzer, R. (2016). Ocean Data View, https://odv.awi.de.

Shirokova, Y., Forkutsa, I dan Sharafutdinova, N. (2000). Use of electricity conductivity instead of soluble salts for soil salinity monitoring in central Asia. Irrigation and drainage Systems, 14(3), 199-206. DOI: 10.1023/A:1026560204665

Siosemarde, M., Kaveh, F., Pazira, E., Sedghi, H., & Ghaderi, S. J. (2011). Evaluation of empirical models to relate sum cationic concentration to electrical conductivity in salt-affected soils. Journal of Food, Agriculture & Environment, 9(1), 465-468. DOI: https://doi.org/10.1234/4.2011.1989

Sudarmanto, R. G, (2004). Analisis Regresi Linear Berganda Dengan SPSS, Graha Ilmu, 2004.

Tebbutt, T. H. Y. (1992). Organic Geochemistry of Natural Waters. Mrtinus Nijhoff/Dr.W.Junk. Publ, Dordrecht, The Netherlands .

Thirumalini, S., & Joseph, K. (2008). Correlation between Electrical Conductivity and Total Dissolved Solids in Natural Waters. Malaysian Journal of Science, 28(1), 55-61. DOI: https://doi.org/10.22452/mjs.vol28no1.7

Utami, A. R. (2017). Verifikasi Metode Pengujian Sulfat dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI 6989.20 : 2009. Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri, 2(1), 19-25. DOI: http://dx.doi.org/10.36048/jtpii.v2i1




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v16i3.9975

Copyright (c) 2021 Hari Prihatno


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by