KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KE DEPAN DEVELOPMEN POLICY OF MARINE AND FISHERIES

Sharif Cicip Sutardjo

Abstract


Konsep negara kepulauan sangat besar manfaatnya bagi Indonesia, karena dapat menjadikan laut sebagai penyatu pulau-pulau serta memperluas wilayah perairan kita. Sumber daya kelautan Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia, dengan potensi sumber daya ikan tangkap laut sebesar 6,5 juta ton per tahun, potensi perikanan budidaya payau mencapai 2,96 juta hektar dan potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55 juta hektar. Selain itu laut Indonesia memiliki potensi migas dan wisata yang besar. Hasil pembangunan kelautan dan perikanan telah dapat meningkatkan PDB perikanan menjadi 6,48 % dengan nilai nominal sebesar Rp 57,69 triliun dan meningkatkan ekspor dengan surplus sebesar US$ 3,52 milyar. Selain itu juga dapat meningkatkan produksi perikanan, tingkat konsumsi ikan, produk olahan dan surplus produksi garam. Luas kawasan konservasi juga meningkat tajam, begitu juga pengelolaan pulaupulau kecil dan pengawasan. Keberhasilan pembangunan perikanan tersebut tercapai berkat program industrialisasi perikanan dengan pendekatan ekonomi biru. Kebijakan pembangunan ke depan adalah kebijakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dengan mempertimbangkan konsep negara kepulauan dan potensi kelautan yang besar.

 

Concept of archipelagic country gives a big benefit for Indonesia, since the concept introduces the sea as unifying islands and widensour territorial waters. Indonesian marine resources are the largest marine mega-biodiversityin the world, in which the potencies for capture fisheries resources, brackishwater aquaculture area, and marine culture area are 6.5 millions/year,2.96 million ha and 12.55 million ha respectively. Meanwhile, the sea has also huge potency for oil and gas as well as tourism. Marine and fisheries development has increased GDP of fisheries into 6.48% which is approximately valued Rp 57.69 trilliun and increased export surplus of US$ 3.52 billion. The development has also increased fisheries production, fish consumption level, processed product volume, and salt production. Conservation area, small islands management and surveillance increased sharply. Those fisheries development success was reached due to fishery industrialization programs through blue economic approach. The next development policy is a sustainable development by considering the concept of Island Nations and large maritim potency.


Keywords


Kebijakan; pembangunan; kelautan; perikanan; Indonesia

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.6.1.2014.37-42


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj