KESIAPAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN PROGRAM RESTOCKING LOBSTER

Zahri Nasution, Bayu Vita Indah Yanti, Nurlaili Nurlaili

Abstract


Pemulihan populasi lobster dilihat dari aspek sosial ekonomi adalah penyiapan rekayasa sosial dalam mendukung upaya penguatan kelembagaan restocking lobster berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan program restocking lobster untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 di Nusa Tenggara Barat (Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur), Jawa Barat (Kab. Pangandaran) dan Banten (Kab. Pandeglang). Data aspek kelembagaan yang dikumpulkan adalah kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan kaitannya dengan pengembangan restocking lobster. Informan terdiri dari masyarakat nelayan, petugas pemerintah daerah di berbagai kantor dinas terkait, petugas di kantor Desa, dan informan yang dianggap mengetahui keberadaan data dan informasi kelembagaan pengelolaan sumberdaya perikanan di wilayah yang diteliti. Wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur yang dipandu dengan topik data. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa lokasi yang paling memiliki kesiapan dalam mendukung program restocking lobster adalah Kabupaten Pangandaran., maka Opsi kebijakan yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja program restocking lobster berbasis masyarakat adalah memberikan pemahaman kepada pengurus organisasi yang terbentuk dalam program restocking lobster dan manfaatnya bagi masyarakat, sumber daya dan populasi lobster dan pemerintah. Termasuk didalamnya regulasi penangkapan dan dukungan sarana dan prasarana untuk kelancaran petugas pengawasan di lapangan. Penegakan aturan yang terkait dengan penetapan otoritas pengelolaan sumberdaya lobster terkait program restocking lobster perlu dilakukan.

Lobster population recovery, viewed from the social and economic aspects will require the preparation of social engineering in support of the efforts to strengthen community-based lobster restocking. This study was conducted to express readiness and institutional strengthening in the community in the management of lobster restocking program, with the ultimate goal is to improve the welfare of society. The study was conducted in 2015 with the location of West Nusa Tenggara (in Central Lombok district and East Lombok), West Java (in Pangandaran district), and Banten (in the Pandeglang district). The data collected related to the institutional aspects is the activity of resource utilization and management of fisheries and fisheries-based connection with the development of restocking activities. Informants consisted of fishing communities, local government officials in the various offices concerned, the clerk in the office of the chief, and informants were considered to know the existence of data and information on fisheries resources management institutions in the regions studied. Interviews were conducted either in a structured or unstructured guided by the topic of data prepared in this study. Data were analyzed using qualitative methods. The results showed that most locations have the readiness to support the restocking program is Pangandaran Regency. In order to improve the performance of community-based lobster restocking programs, the policy options required are to provide an understanding to the organizational board formed in the lobster restocking program and its benefits to communities, resources and government. Including the restrictions on the use of fishing gear and support facilities and infrastructure that provide fluency in the duty as a supervisory officer in the field. It is also necessary to enforce the rules related to the establishment of fish / lobster resource management authority related to the lobster restocking program.


Keywords


Kelembagaan; restocking; lobster; berbasis masyarakat

Full Text:

PDF

References


Aisyah, B. & Triharyuni, S. (2009). Lobster Seed Resources in the South Coast of Yogyakarta. p.25. AARD MMAF (Unpublished Report, in Indonesian with English Abstract).

Braun, J. V. & Feldbrudge, T. (1998). Institutional Aspects of the Handling of Crises and Disasters in Developing Countries. Institute for Scientific Co-operation. Tubingen. Federal Republic of Germany. ECONOMICS. Vol. 57. pp. 95-113.

DJPB (Direktorat Jenderal Perikanan Budaya). (2003). Pengelolaan Perikanan Berbasis Budidaya (Culture Based Fisheries). Hotel Grasia, Semarang. Jawa Tengah. p.9. Makalah disampaikan pada Workshop Culture Based Fisheries. Tanggal 2-4 Juni 2003.

Dye, T. R. (2005). Understanding Public Policy. p.356. Prentince-Hall Inc.

Fauzi, M., Prasetyo, A.P., Hargiyatno, I.T., Satria, F. & Ansri. A. (2013). Hubungan Panjang-Berat dan Faktor Kondisi Lobster Batu (Panulirus penicillatus) di Perairan Selatan Gunung Kidul dan Pacitan. BAWAL Vol 5 (2). Agustus 2013: 97-102.

Hargiyatno, I.T., Satria, F, Prasetyo, A.P. & Fauzi, M. (2013). Hubungan Panjang-Berat dan Faktor Kondisi Lobster Pasir (Panulirus homarus) di Perairan Selatan Gunung Kidul dan Pacitan. BAWAL Vol 5 (1). April 2013: 41-48.

Israel, A. (1987). Institutional Development: Incentive to Performance. The Johns Hopkins University Press. Baltimore and London.

KKP (2015a). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.1/Permen KP/2015. Tanggal 6 Januari 2015. Tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.). Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7.

KKP (2015b). Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/Men KP/2015 tanggal 20 Januari 2015. Tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.). Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Koentjaraningrat (1997). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Kolopaking, L. (1998). Pengembangan Kelembagaan. Departemen Komunikasi Pengembangan Masyarakat (KPM). Bogor. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Mallawa, A. (2006). Pengelolaan Sumberdaya Ikan Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Disajikan pada Lokakarya Agenda Penelitian Program COREMAP II Kab. Selayar, 9-10 September 2006. p.31. Diunduh di http://regional.coremap.or.id/downloads/Materi-pengelolaan.pdf pada tanggal 22 Februari 2015.

Marshall, C & Rossman, G. B, (1989). Designing Qualitative Research, London. Sage Publications.

Martin, C.J. (1971). Planning Institutions: In. M.G.Blase (Ed); Institutitons in Agricultural Development. p.91-105. Ames. Iowa. The Iowa State University Press.

Milen, A. (2006). Capacity Building: Meningkatkan Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. Penerbit Pembaruan.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung. Penerbit CV Remadja Rosdakarya.

Nasution, Z. (2000). Analisis Kelembagaan dan Perilaku Petani Ikan Dalam Pengelolaan Lingkungan Perairan (Studi Kasus di Perairan Waduk Jatiluhur, Jawa Barat). Bogor. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Nasution, Z. (2012). Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan “Lelang Lebak Lebung” dan Kemiskinan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir - Sumatera Selatan). Bogor. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nasution, Z. (2013). Pengembangan Kelembagaan Nelayan dalam Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Nasution, Z, Zulham, A. Manadiyanto, Erlina, M.D. Pranowo, S.A. Kurniasari, N. Muhartono, R. Istiana, Kurniawan, T, Bayu V. I. Yanti, Nurlaili, & Yuliati, C. (2015). Kajian Penguatan Kelembagaan Restocking Lobster Berbasis Masyarakat. Laporan Teknis Kegiatan Penelitian. Jakarta. . Balitbang KP. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Nurfiarini, A., Wijaya, D. Mujiyanto, Satria, F. Kartamihardja, E,S. (2016). Pendekatan Sosial Ekologi Untuk Penilaian Kesuaian Lokasi Restocking Lobster Pasir Panulirus Homarus (Linnaeus, 1758) pada Beberapa Peraian di Indonesia. JPPI 22 (123-138). http://ejournal.balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi

Patton, M. Q. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. (Terjemahan Budi Puspo Priyadi). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Schmid, A.A. (1972). Analytical Institutional Economics: Challenging Problems in the Economics of Resources for a New Environment. American Agricultural Economics Association. American Journal of Agricultural Economics. Vol. 54 No. 5. p.893-909.

Setyono, D.E.D. (2006). Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp). Oseana, 31 (4): 39-48.

Soekanto, S. (2003). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta. p.466. PT. Raja Grafindo Persada.

Suastika, M., Sukadi, F. dan Surachman. A. (2008). Studi Kelayakan: Meningkatkan pembesaran dan nutrisi lobster di Nusa Tenggara Barat. ACIAR. Final Report Kegiatan Penelitian ACIAR-SADI.

Subarsono, A.G. (2006). Analisis Kebijakan Publik; Konsep, Teori dan Aplikasi; Yogyakarta. Pustaka Pelajar.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.10.1.2018.33-42


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj