PEMANFAATAN IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus Rüppell 1835) MELALUI SISTEM PERIKANAN BUDIDAYA DI KABUPATEN NATUNA

Eko Prianto, Reny Puspasari, Dian Oktaviani, Priyo Suharsono Sulaiman, Regi Fiji Anggawangsa

Abstract


Indonesia merupakan salah satu daerah penyebaran dan pengekspor ikan napoleon (Cheilinus undulatus Rüppell 1835) di dunia. Pemanfatan jenis ikan ini telah diatur baik ditingkat nasional yang dilindungi terbatas berdasarkan ukuran dan ditingkat internasional masuk di dalam daftar Appendiks II CITES. Salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki sumber daya ikan napoleon melimpah adalah Kabupaten Natuna. Pemanfaatan sumber daya ikan napoleon dengan cara membesarkan anakan yang ditangkap dari alam. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pemanfaatan dan opsi pengelolaan sumber daya ikan napoleon di Kabupaten Natuna. Metodologi pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan studi literatur yang dianalisis secara deskriptif. Hasil sintesis menunjukkan, kegiatan pemanfaatan ikan napoleon di Kabupaten Natuna terdiri atas penangkapan benih di alam dan pembesaran di karamba. Kedua kegiatan tersebut merupakan sebagai rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan sehingga membentuk sistem perikanan budidaya. Hasil identifikasi terhadap kode sumber produksi hasil kegiatan budidaya ikan napoleon di Kabupaten Natuna sebagai penangkaran (ranching/”R”). Oleh karena itu, volume kuota ekspor ikan napoleon dari Kabupaten Natuna diberikan di luar volume kuota yang selama ini berlaku. Pengembangan sistem budidaya tersebut harus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian di dalam penangkapan anakan dari alam. Keadaan ini perlu dilakukan upaya pengelolaan yang tepat melalui: i) pembatasan ukuran anakan ikan yang ditangkap; ii) membentuk kawasan suaka perikanan; iii) restoking hasil budidaya ke alam; iv) pengendalian penangkapan dan v) pengembangan kelembagaan pemanfaat.

Indonesia is one of the distribution regions and exporter country of napoleon fish (Cheilinus undulatus Rüppell 1835) in the world. The utilization of this species has been regulated at the national level with limited protection based on size and at the international level included in the CITES Appendix II. Natuna waters are one of distribution area of napoleon fish in Indonesia, where it could be found in the high abundance. Utilization of napoleon resources by raising juvenile were captured from nature. The aim of this paper is to described the utilization activities and management options of napoleon in Natuna Regency. Data and information were collected through literature study then descriptively analized. Result showed that the sea ranching activity are divided into two main steps, there are catch of juvenile in nature and growing up the juvenile in cage. The both of these activities are as a series of activities that are inseparable part, so establish aquaculture system. Identification results to the source code of aquaculture activity production of napoleon in Natura Regency as a rancing/R. Therefore, the quota volume of napoleon export from Natuna regency is given outside the quota volume that has been in force. The development of the aquaculture system must consider the precautionary principle in the capturing juvenile from nature. To improve the management measures of napoleon fish in Natuna waters, the sea ranching activity is need to be combined with: i) limitation of fish size caught in nature, ii) develop napoleon fish sanctuary in nature to protect napoleon fish brooder, iii) restocking of sea ranched fish, iv) effort control, v) governance development of napoleon fish stake holder.


Keywords


Cheilinus undulates; Kabupaten Natuna; kode sumber produksi; ranching

Full Text:

PDF

References


BPSPL (Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut) Pdang. (2016). http://bpsplpadang.kkp.go.id/database-napoleon-bpspl-padang.

CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora). (2010). Ranching and trade in ranched specimens of species transferred from Appendix I to Appendix II. Resolution Confence 11.16 (Revision. CoP15): 4 hlm. https://cites.org/eng/res/11/11-16R15.php, 08 Januari 2016 pk. 10.20 WIB.

Firdaus, M., & Hafsaridewi, R. (2012). Nilai Ekonomi Pemanfaatan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) Di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan, 7(1): 1-5. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i1.4589

Hendrik. (2015). Kajian Usaha Pembesaran Ikan Dalam Keramba Jaring Tancap (KJT) Di Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Perikananan dan Kelautan, 20(2): 29-37.

Kusumaningtyas, M. A., Bramawanto, R., Daulat, A., & Pranowo, W. S. (2014). Kualitas Perairan Natuna Pada Musim Transisi. Depik, 3(1):10-20.

Li, E. A. L. (2000). Optimum harvesting with marine reserves. North American Journal of Fisheries Management, 20, 882-896.

Lyons J. A., Natusch, D. J. D., & Jenkins, R. W. G. (2015). Application of CITES Source Codes – Key 1. Guidance for use of CITES Source Code. IUCN. SC66 Doc. 41.1. Annex 4: 9 pages.

Nikmawati, N., Zulfikar, A., & Ulfah, F. (2018). Analisis Kawasan II sebagai Suaka Perikanan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Natuna. jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity.../1.../pdf-nori.pdf. Di Unduh 28 Maret 2018.

Oktaviani, D., Edrus, I. N., Syam, A. R., Tjahyo, D.W.H., Puspasari, R., Prianto, E., Anggawangsa, R & Sulaeman, P. S. (2015). Dokumen Sea Ranching Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) Di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. 34 hal.

Pigawati, B. (2005). Identifikasi Potensi dan Pemetaan Sumberdaya Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Laut Kabupaten Natuna-Provinsi Kepulauan Riau. Ilmu Kelautan, 10(4): 229-236.

Purnamasari, D. (2015). Dampak Kebijakan Perlindungan Terbatas ‘Ukuran’ Terhadap Perdagangan Ikan Napoleon Dari Anambas Ke Hongkong Tahun 2013. Jurnal online mahasiswa FISIP, 2(1): 1-10.

Rahman, A & Syam, A. R. (2015). Pemetaan Sebaran dan Kelimpahan Ikan Napoleon (Cheilinus undulates) di Teluk Maumere, Kepulauan Sembilan dan Takabonerate. Jurnal Akuatika, VI(1):49-58.

Romero, F. G & Injani, A. S. (2014). Assessment of Humphead Wrasse (Cheilinus undulates), Spawning Aggregations and Declaration of Marine Protected Area as Strategy for Enhancement of Wild Stocks. International Workshop on Resource Enhancement and Sustainable Aquaculture Practices in Southeast Asia 2014. Proceedings. P 103-120.

Soemodinoto, A., Djunaedi, A., & Nur, J. M. (2011). Budidaya ikan napoleon oleh masyarakat di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau: evolusi kegiatan, jejaring pembudidaya dan kelayakan usaha. Laporan Survei Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Anambas. Conservation International Indonesia, Jakarta : 26 hlm.

Sombo H., Kamal, M. M., & Wardiatno, Y. (2017). Kondisi dan prioritas untuk mengendalikan pemanfaatan ikan napoleon (Cheilinus undulatus, Rüppell, 1835) di Kabupaten Raja Ampat. J.Lit.Perikan.Ind, 23(3), 181-191. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.23.3.2017.181-191

Suharti, S. R. (2009). Ikan napoleon, Cheilinus undulatus, Ikan Karang Terbesar dari Family Labridae. Oseana. 34(3), 1-7.

Syam, A. R., & Mujiyanto. (2014). Kepadatan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di Perairan Sinjai dan Bone-Sulawesi Selatan. Jurnal Biologi Indonesia, 10(1), 39-45.

Syam, A. R., Tjahjo, D. W. H., Mujiyanto., Putri, M. R. A & Rudi, A. (2014). Penelitian Bahan Penetapan Status Perlidungan Jenis Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di Perairan Anambas. Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. Laporan Hasil Penelitian. 87 hal.

Syam, A. R., Tjahjo, D. W. H., Mujiyanto., Putri, M. R. A., Romdon, S., Rudi, A., & Sarbini, R. (2015). Penelitian Bahan Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) Di Kepulauan Anambas. Balai Penelitian Pemulihan Dan Konservasi Sumberdaya Ikan. Laporan Hasil Penelitian. 40 hal.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.11.2.2019.101-111


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550