STATUS PERIKANAN BELIDA (CHITALA LOPIS) DI PROPINSI RIAU DAN STRATEGI PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN

Estu Nugroho, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi, Aisyah Aisyah, Bambang Priono

Abstract


Berbagai ancaman terhadap populasi belida di alam, seperti rendahnya nilai indikator ketersediaan induk di alam (15%), tingkat pemanfaatan yang tinggi, dan beberapa aturan perlindungan sebagai bukti adanya kekhawatiran kepunahan belida, menunjukkan perlunya upaya pelestarian tertentu menuju pengelolaan belida yang berkelanjutan. Kajian bertujuan untuk memformulasikan upaya menjaga keberlanjutan populasi belida di alam dan mendukung upaya peningkatan produksi, dengan melihat kondisi terkini perikanan belida baik dari aktifitas penangkapan maupun budidaya. Analisis sederhana dilakukan terhadap produksi dan hasil tangkapan belida di wilayah Propinsi Riau serta perkembangan kegiatan budidaya. Hasil menunjukan bahwa terdapat beberapa hal positif yang mendukung pemanfaatan belida sebagai komoditi budidaya. Dari sisi penangkapan, kontribusi belida terhadap total produksi perikanan perairan darat baik secara lokal (Riau) maupun nasional adalah relatif kecil, namun sampai dengan saat ini kebutuhan pasar dan industri lokal Riau hingga luar Riau masih bisa dipenuhi. Di samping itu, terdapat mekanisme pasar yang memberlakukan harga tinggi pada ukuran besar serta keberadaan lubuk larangan sebagai daerah yang dilindungi. Hal positif lainnya adalah latar belakang genetik yang memungkinkan pemanfaatan benih dan indukan dari lokasi Kampar dan Palembang untuk keperluan pemulihan di alam. Serta telah dikuasainya teknologi pemijahan belida dalam lingkungan terkontrol di luar habitat alaminya. Di sisi lain masih terdapat kondisi yang tidak mendukung keberlanjutan sumber daya ikan belida antara lain kondisi alami habitatnya yang sudah mengalami degradasi. Degradasi yang lebih nyata terlihat diduga lebih cepat berdampak jika dibandingkan dengan upaya pemulihannya. Budidaya diyakini mampu menjembatani percepatan pemulihan tersebut guna meningkatkan produksi ikan belida dalam hal ini.

Various threats occurred to clown knifefish (belida) populations in wild nature, such as the low value of indicators for the availability of broodstock in nature (15%), high utilization rates, and several protection regulations as evidence of clown knifefish extinction concerns, indicate the need for certain conservation efforts towards sustainable clown knifefish management. The study aims to formulate efforts to maintain the sustainability of clown knifefish populations to population also the needs in increasing production, by looking at the current conditions of clown knifefish fisheries both from fishing and aquaculture activities. A simple analysis was carried out on the production and catch of clown knifefish in Riau Province as well as aquaculture. The results show that there are several positive things that support the use of clown knifefish as an aquaculture commodity. In terms of fishing, the contribution of clown knifefish to total inland fishery production both locally (Riau) and nationally is small relatively, however until now the market and industrial needs of local Riau to outside Riau can still be met. In addition, there is a market mechanism that imposes a high price on large sizes as well as the existence of ‘lubuk larangan’ as a protected area. Other positive is the genetic background that allows the use of seeds and broodstock from Kampar and Palembang locations for recovery purposes in nature. Also technological developments of spawning in a controlled environment outside their natural habitat. On the other hand, there is unsupported condition to the sustainability of clown knifefish resources, including the degradation of habitat. The more obvious degradation is seen having a faster impact than the recovery effort. Aquaculture is believed to be able to bridge the acceleration of the recovery in order to increase the production of clown knifefish in this case.


Keywords


Belida; budidaya; Chitala lopis; genetik; strategi pengelolaan

Full Text:

PDF

References


Adjie, S., & Utomo, A.D. (1994). Aspek biologi ikan belida di perairan sekitar Lubuk Lampam Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Penyusunan, Pengolahan, dan Evaluasi Hasil Penelitian Perikanan Perairan Umum.

Adjie, S., Husnah., & Gaffar, A.K. (1999). Studi biologi ikan belida Notopterus chitala di daerah aliran sungai Batanghari Propinsi Jambi. J. Lit. Perik. Ind. 5(1), 38-43. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.5.1.1999.38-43

Aisyah. (2019). Karakteristik dan potensi ekosistem KPP PUD 438. Dalam: Potensi pengembangan dan pemanfaatan perikanan KPP PUD 438 (PP.6-23). AMaFRaD Press. Jakarta. P. 241.

Aisyah, Husnah, Susanto, K., Hidayah, T., & Mersi. (2019). Pemanfaatan dan pengelolaan perikanan rawa di KPP 435: Kalimantan Tengah. Laporan survey lapangan. P. 5.

Aisyah, Triharyuni, S., & Fahmi, Z. (2018). Variasi hidro-klimatik musiman kaitannya dengan tangkapan ikan per unit upaya (CPUE) di Waduk Malahayu. Prosiding Seminar Ikan ke-10. P. 10.

Amri, K., & Prasetyo, D. (2008). Pengelolaan suaka perikanan Danau Bakuok Kabupaten Kampar, Riau. BAWAL, 2(3), 107-112. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.2.3.2008.107-112

Azadi, M.A., Mahamood, N., & Shafi, M. (1994). Studies on the age and growth of Chital, Notopterus chitala (Ham.) from the Kaptai Reservoir, Bangladesh. Chittagong Univ. Stud. 18(2), 197-205.

BAPPEDA & BPS. (2006). Riau dalam angka tahun 2006. BAPPEDA Propinsi Riau & Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 432.

BAPPEDA & BPS. (2007). Riau dalam angka tahun 2007. BAPPEDA Propinsi Riau & Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 437.

BPS. (2008). Riau dalam angka tahun 2008. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 418.

BPS. (2009). Riau dalam angka tahun 2009. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 428.

BPS. (2010). Riau dalam angka tahun 2010. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 426.

BPS. (2011). Riau dalam angka tahun 2011. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 432.

BPS. (2012). Riau dalam angka tahun 2012. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 438.

BPS. (2013). Riau dalam angka tahun 2013. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 446.

BPS. (2014). Riau dalam angka tahun 2014. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 446.

BPS. (2015). Riau dalam angka tahun 2015. Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. P. 468.

Cholik, F., Jagadraya, A.G., Poernomo, R.P., & Jauji, A. (2005). Akuakultur tumpuan harapan masa depan bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantara dan Taman Akuarium Air Tawar. Jakarta. P. 415.

Dewi, R.R.S.P.S., Nugroho, E., Subagja, J., & Priono, B. (2019). Domestikasi ikan belida langka, Chitala lopis (Bleeker, 1851): pembenihan secara terkontrol di luar habitat alami. Media Akuakultur. 14(2), 73-81. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.14.2.2019.73-81

Diskanlut Riau. (2015). Statistik perikanan tangkap. Bagian dari laporan bagian pendataan.

DJPT. (2015). Statistik perikanan tangkap nasional. Buku statistik. Direktorat Jendral Perikanan Tangkap – Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Driscoll, C.A., MacDonald, D.W., & O’Brien, S.J. (2009). From wild animals to domestic pets, an evolutionary view of domestication. Proceedings of the National Academy of Sciences of The United States of America, 106: 9971-9978.

Fazli, M., Efawani., & Yuliati. (2013). Types and Density of Aquatic Plant in Rengas Lake, Buluh Cina Village, Siak Hulu Sub-Regency, Kampar Regency, Province of Riau. P. 12.

Froese, R., & Pauly, D. (2013). Chitala chitala (Hamilton, 1822) . [online] India Biodiversity Portal,Species Page: {name of species field} Available at: https://indiabiodiversity.org/biodiv/species/show/232028 [Accessed date Dec 24, 2020].

Gustiano, R. (2006). Kajian teknis dan sosio-ekonomis pengelolaan berkelanjutan sumber daya genetik ikan. Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia. 48-53.

Haniffa, M.A., Arockia-Raj, A.J., Nagarajan, M., Perumalsamy, P., Seetharaman, S., & Singh, S.P. (2004). Natural breeding in captivity: a possibility for conservation of threatened freshwater featherback Notopterus notopterus. Aquaculture Asia. 9 (1), 36-38. http://aquaticcommons.org/id/eprint/202.

Haryono. (2008). Potensi ikan belida dan upaya konservasinya. Fauna Indonesia. 8 (2), 5-8.

Isroni, W. (2019). Belida Jawa (Notopterus notopterus): ikan lokal Sungai Brantas, kondisi terkini dan tantangan ke depan. https://fpk.unair.ac.id/belida-jawa-notopterus-notopterus-ikan-lokal-sungai-brantas-kondisi-terkini-dan-tantangan-kedepan/, diakses pada 24 Desember 2020.

Kartamihardja, E.S., Prahoro, R.P., Sugianti, Y., Warsa, A., Hedianto, D.A., Sukamto., & Purnama, P. (2016a). Ecological assessment untuk restocking belida di perairan Propinsi Riau. Artikel hasil penelitian. Balai Riset Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. P. 1.

Kartamihardja, E.S., Aisyah., Atminarso, D., Budi, E. K., Fredy., & Purnama, P. (2016b). Ecological assessment untuk monitoring kawasan yang mengalami penurunan stok belida (depleated stock). Laporan survey lapangan, bagian dari penelitian yang didanai DIPA Balai Riset Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. 24-30 Juli 2016.

Kottelat, M., Whitten, A.J., Kartikasari, S.N., & Wirjoatmodjo, S. (1993). Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions, Hong Kong. P. 221.

Kottelat, M., Whitten, T. (1996). Freshwater biodiversity in Asia: special reference to fish. The World Bank. Washington DC.

Kristanto, A.H., & Subagja, J. (2010). Respon induk ikan belida terhadap hormon pemijahan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur: 113-116. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/fita/article/view/6353.

Lestari, M. (2010). Aspek biologi reproduksi ikan belida (Chitala lopis) di Daerah Aliran Sungai Kampar, Provinsi Riau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. P. 73.

Merona, B., & Vigouroux, R. (2006). Diet changes in fish species from a large reservoir In South America and their impact on the trophic structure of fish assemblages (Petit-Saut Dam, French Guiana). Annales de Limnologie. 42, 53-61. https://doi.org/10.1051/limn/2006006.

Mitra, A., Mukhopadhyay, P.K., Homechaudhuri, S. (2018). An overview of biology and culture potentials of Humped Featherback Chitala chitala (Hamilton, 1822)-a new candidate for aquaculture diversification. Reviews in Fisheries Science & Aquaculture, DOI: 10.1080/23308249.2018.1437118. p 10.

Nugroho, E. (2002). Pemanfaatan dan pelestarian plasma nutfah ikan untuk meningkatkan produktifitas perikanan budidaya. Warta Penel. Perik. Indon, 8 6-13.

Nugroho, E., Dewi, R.R.S.P.S., & Aisyah. (2019a). Pelestarian ikan belida melalui pemanfaatan sumberdaya genetik lokal. Policy brief. P. 4.

Nugroho, E., Dewi, R.R.S.P.S., Subagja, J., & Priono, B. (2019b). Keragaman genetic dan karakter biometric ikan belida (Citala lopis, Bleeker 1851) budidaya asal Sungai Kampar, Riau. Jurnal Riset Akuakultur. 14(1), 1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.14.1.2019.1-8.

Nurmaini, Nurdin, S., & Yuliati. (2012). A study of density and closeness of water plant in the Segati River, Langgam District, Pelalawan Regency, Riau. P. 11.

PRPT. (2007). Riset kebijakan pemanfaatan dan konservasi keanekaragaman hayati ikan. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Laporan akhir. P. 70.

Santoso, L. (2009). Biologi reproduksi ikan belida (Chitala lopis) di Sungai Tulang Bawang, Lampung. Berkala Perikanan Terubuk. 37(1), 38-46. DOI: http://dx.doi.org/10.31258/terubuk.37.1.%25p

Sarkar, U.K., Deepak, P.K., Negi, R.S., Singh, S.P., & Kapoor, D. (2006). Captive breeding of endangered fish Chitala chitala (Hamilton-Buchanan) for species conservation and sustainable utilization. Biodivers. Conserv. 15: 3579-3589. DOI:10.1007/s10531-004-2935-6.

Setijaningsih, L., Subagja, J., Radona, D., Pantjara, B., Kristanto, A.H., & Widyastuti, Y.R. (2018). Performa pemijahan ikan belida (Notopterus chitala) melalui induksi hormon HCG dan LHRH. Jurnal Riset Akuakultur, 13 (2), 2018, 115-122. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.13.2.2018.115-122

Funge-Smith, S., Briggs, M. & Miao, W. (2012). Regional overview of fisheries and aquaculture in Asia and the Pacific 2012. Asia-Pacific Fishery Commission, FAO Regional Office for Asia and the Pacific. RAP Publication 2012/26. 139 pp.

Sodsuk, P.K. and Sodsuk, S. 2000. Genetic diversity of featherback fish in Thailand. Kasetsart J. (Nat. Sci.), 34, 227-239.

Srivastava, S.M., Srivastava, P.P., Dayal, R., Pandey, A.K., & Singh, S.P. (2010). Induced spawning of caprive stock of threatened bronze featherback, Notopterus notopterus, for stock improvement and conservation. J. Appl. Biosci., 36 (2), 144-147. http://krishi.icar.gov.in/jspui/handle/123456789/5009.

Srivastava, S.M., Gopalakrishnan, A., Singh, S.P., & Pandey, A.K. (2012). Embryonic and larval development of threatened bronze featherback Notopterus notopterus (Pallas). J. Exp. Zool. India, 15(2), 425-430. DOI: 10.13140/RG.2.2.22930.15040

Sugama, K. 2006. Perbaikan mutu genetik ikan untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya. Buku Orasi Pengukuhan Professor Riset. P. 77.

Sukadi, M.F., Widiyati, A., Nugroho, E., Komarudin, O., Azwar, Z.I., Prihadi, T. H., & Huwoyon, G.H. (2011). Analisis komoditas ikan local di Kalimantan Tengah: dalam Analisis Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya 2011. pp. 213-231.

Sukemi., Hendrik., & Hendri., R. (2016). Pemasaran ikan air tawar di Pasar Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. P. 12.

Sunarno, M.T.D. (2002). Selamatkan plasma nutfah ikan belida. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. 8(4), 2-6.

Sunarno, M.T.D., & Syamsunarno, M.B. (2015). Pengaruh naungan terhadap pematangan gonad dan pemijahan ikan belida (Chitala lopis) di kolam rawa. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. 4(1), 71-77.

Suprapto, Y. 2018. https://www.mongabay.co.id/2018/12/16/ikan-belida-makin-langka-mengapa/, diakses tanggal 24 Desember 2020.

Tabloid Desa. (2017). Pemkot Palembang akan gencarkan budidaya ikan belida. Artikel diunduh pada https://tabloid-desa.com/pemkot-palembang-akan-gencarkan-budidaya-ikan-belida/, pada 11 September 2020.

Tamayo, M.G., & Bunal, R.V. 2018. Utilization of knifefish (Chitala ornata) in the development of value added products: An input for sustainable food production. Posters & Accepted Abstracts on 9th International Conference on Fisheries & Aquaculture.

Teletchea, F., & Fontaine, P. (2014). Levels of domestication in fish: implications for the sustainable future of aquaculture. Fish and Fisheries. 15, 181-195. https://doi.org/10.1111/faf.12006

Umar, C., Kartamihardja, E. S., Fahmi, Z., Prianto, E., Aisyah, Zulfia, N., & Racmawati, P. F. (2012). Penelitian kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan di perairan Danau di Sumatera. Laporan akhir, Puslit Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. P. 74.

Vidthayanon, C., (2005). Thailand red data: fishes. Office of Natural Resources and Environmental Policy and Planning, Bangkok, Thailand. P. 108

Wibowo, A., Affandi, R., & Rahmah, S. (2010a). Kebiasaan makanan ikan belida (Chitala lopis Bleeker, 1851) di daerah aliran Sungai Kampar, Provinsi Riau. Prosiding Seminar Nasional Ikan VI, 79-89.

Wibowo, A., Affandi, R., Soewardi, K., Sudarto. (2010b). Pengelolaan sumber daya ikan belida (Chitala lopis) di Sungai Kampar, Provinsi Riau. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia. 2(2), 79-89. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.2.2.2010.79-89

Wibowo, A. (2012). Struktur genetic populasi ikan belida (Chitala lopis, Bleeker 1851) di Waduk Koto Panjang. BAWAL. 4(1), 53-58. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/bawal.4.1.2012.53-58

Wibowo, A., & Marson. (2012). Fenomena plastisitas fenotipik ikan belida (Chitala lopis) di Sungai Kampar, Riau. BAWAL. 4(3), 195-204. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.4.3.2012.195-204

Wibowo, A. (2014). Barcoding ikan belida (Chitala lopis) berdasarkan gen Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) DNA mitokondria. Prosiding Seminar Nasional Tahunan XI Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 227-235.

Yanwirsal, H., Bartsch, P., & Kirschbaum. (2017). Reproduction and development of the Asian bronze featherback Notopterus notopterus (Pallas, 1769) (Osteoglossiformes, Notopteridae) in captivity. Zoosyst. Evol. 93(2), 299-324.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.12.2.2020.87-99


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj