KEBUTUHAN NELAYAN MISKIN DALAM PEMENUHAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KECAMATAN UJUNG TANAH, KOTA MAKASSAR

Soetji Andari

Abstract


Komunitas nelayan, kelompok yang tergantung pada lingkungan sumber daya laut, pada umumnya hidup dalam jerat kemiskinan karena banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Kebutuhan bertahan pada nelayan miskin terjadi karena rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi yang tersedia. Tangkapan ikan dijual melalui nelayan besar yang menguasai pasar membuat nelayan miskin tidak memiliki posisi tawar. Tingkat pendidikan rendah mengakibatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan sangat terbatas. Umumnya keterampilan itu diperoleh secara turun-temurun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebutuhan nelayan miskin dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial agar dapat hidup layak bagi keluarga dan dapat menjalankan fungsi sosialnya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung dengan data deskriptif untuk menggambarkan gambaran permasalahan kesejahteraan nelayan miskin. Data disajikan dengan menggunakan grafik. Responden adalah penduduk miskin yang tinggal di Kota Makasar yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Penghasilan kecil dan pendapatan sebulan tidak pasti jumlahnya sehingga nelayan terbelit utang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan miskin membutuhkan sampan, modal usaha, dan ketersediaan bahan bakar minyak dengan harga standar. Selain itu, nelayan miskin membutuhkan perbaikan jalan, penurunan harga bahan pokok, dan ketersedia air bersih. Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan miskin, diperlukan kebijakan dan implementasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kebijakan pemerintah daerah dan dinas/instansi terkait dilakukan melalui pemberian bantuan usaha atau ekonomis produktif dan pemberian sampan bagi nelayan miskin. Perbaikan regulasi maritim dilakukan untuk melindungi nelayan miskin dari para punggawa atau pemilik modal, serta memberi dukungan melalui pelatihan dan subsidi untuk kebutuhan berkaitan dengan kebutuhan nelayan miskin.

 

Title: The Needs of Poor Fishermen in Fulfilling Family Welfare in Ujung Tanah District, Makassar City

The fishing community is a group that depends on the marine resource environment. They live in poverty because of many factors, both internal and external. The survival needs of poor fishermen need to be done because of the low capacity of human resources in managing the available potential, the catch is sold through large fishermen who dominate the market and have no bargaining power. The low level of education results in very limited knowledge and skills of fishermen, generally acquired from generation to generation. The purpose of the study was to determine the needs of poor fishermen in improving family welfare. Family welfare is a condition of meeting material, spiritual, and social needs in order to be able to live a decent life for the family and be able to carry out its social functions. The method used is a quantitative research method supported by descriptive data to describe the problem of the welfare of poor fishermen, the data is presented using graphs. Respondents are poor people living in Makassar City who have a livelihood as fishermen. The small income and monthly income are uncertain in number so they are in debt. The results showed that poor fishermen need canoes, business capital, availability of fuel oil at standard prices. In addition, poor fishermen need road repairs, lower prices of basic commodities, and the availability of clean water. To improve the welfare of poor fishermen requires policies and implementations that can improve family welfare. The policy of the local government and the agency service is to provide economic assistance for productive  businesses, canoes for poor fishermen. Improve maritime regulations to protect poor fishermen from various parties including high-interest loans from third parties, and provide support through training and subsidies for needs related to the needs of poor fishermen.


Keywords


kebutuhan; nelayan; pemenuhan; kesejahteraan; keluarga

Full Text:

PDF

References


Adger, W. N. (2000). Social and ecological resilience: Are they related? Progress in Human Geography, 24(3). https://doi. org/10.1191/030913200701540465.

Akbar, M. A., & Oktavianti, H. (2019). Upaya peningkatan pendapatan nelayan melalui lembaga nelayan. Media Trend. https://doi.org/10.21107/ mediatrend.v14i2.4641.

Anugrahini, T. (2018). Resiliensi sosial nelayan Kamal Muara dalam menghadapi dampak reklamasi Teluk Jakarta. Jurnal PKS. https://doi. org/10.31105/jpks.v17i1.1200

Anwar, Zakariya, & Wahyuni. (2019). Miskin di laut yang kaya: Nelayan Indonesia. Sosioreligius, 1(4). http://dx.doi.org/10.36869/pjhpish.v6i2.155.

BPS. (2019). Profil kemiskinan di Indonesia September

Berita Resmi Statistik.

Chalid, A., & Manji, T. (2021). Strategi kelompok nelayan dalam mereduksi politik patron klien di Kabupaten Maros. JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 9(1). https://doi.org/10.31764/jiap. v9i1.3245.

Fatmasari, D. (2016). Analisis sosial ekonomi dan budaya masyarakat pesisir Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Al-Amwal. https:// doi.org/10.24235/amwal.v6i1.255.

Firdaus, M., & Rahadian, R. (2016). Peran istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga (Studi kasus di Desa Penjajab, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. https://doi. org/10.15578/jsekp.v10i2.1263.

Firdaus, M., & Witomo, C. M. (2016). Analisis tingkat kesejahteraan dan ketimpangan pendapatan rumah tangga nelayan pelagis besar di Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. https:// doi.org/10.15578/jsekp.v9i2.1218.

Goso, G., & Anwar, S. M. (2017). Kemiskinan nelayan tradisional serta dampaknya terhadap perkembangan kumuh. Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo. https://doi.org/10.35906/ jm001.v3i1.201.

Hijriati, E., & Mardiana, R. (2015). Pengaruh ekowisata berbasis masyarakat terhadap perubahan kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. https://doi.org/10.22500/ sodality.v2i3.9422.

Irawan, B., Suryana, A., Pasaribu, S. M., & Syukur, M. (2016). Sistem bagi hasil dan dampak motorisasi penangkapan ikan terhadap pendapatan nelayan di Langkat Sumatera Utara. Forum Penelitian Agro Ekonomi. https://doi.org/10.21082/fae. v6n1.1988.26–35.

Lestari, R. (2018). Problem pendidikan anak nelayan miskin: Latar belakang orang tua nelayan terhadap presepsi dan sikap orang tua nelayan mengenai pendidikan anak di bagan tambahan Kecamatan Medan Belawan. Dalam Sosiologi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Muflikhati, I., Sumarwan, U., Fahrudin, A., & Puspitawati,

H. (2010). Kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan keluarga: Kasus di wilayah pesisir Jawa Barat socio-economic factors and family welfare: The case of coastal area in West Java. Jurusan Ilmu Keluarga dan Konsumen.

Pujiyono, A., & Nugraha, H. S. (2015). Model keuangan mikro syariah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan miskin di Indonesia. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. November.

Rahadian. (2016). Struktur pendapatan perikanan tangkap keluarga nelayan dan implikasinya: Analisis data panel kelautan dan perikanan nasional (Structure of capture fisheries income family fisherman and). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Rahim, A., & Dwi Hastuti, D. R. (2016). Determinan pendapatan nelayan tangkap tradisional wilayah pesisir barat Kabupaten Barru. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. https://doi. org/10.15578/jsekp.v11i1.3173.

Retnowati, E. (2011b). Nelayan Indonesia dalam pusaran kemiskinan struktural. Perspektif, 16(3). http:// dx.doi.org/10.30742/perspektif.v16i3.79.

Rohayati, Kinseng, R. A., & Satria, A. (2018). Cantrang dan kemiskinan nelayan di Kota Tegal Jawa Tengah. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 6(3). https://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/ article/view/19843/16414.

Sugiyono. (2016). Metodologi penelitian dan pengembangan. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Syatori, A. (2014). Ekologi politik masyarakat pesisir (Analisis sosiologis kehidupan sosial-ekonomi dan keagamaan masyarakat nelayan Desa Citemu Cirebon). Jurnal Holistik. https://onesearch.id/ Record/IOS3872.article-330.

Tain, A. (2013). Faktor dominan penyebab kemiskinan rumah tangga nelayan motor tempel di wilayah tangkap lebih Jawa Timur. Sosiohumaniora. https:// doi. org/ 10. 24198/ sosiohumaniora. v15i1.5237.

Zuhri, M. (2020). Penguatan modal sosial kelembagaan dalam penanggulangan kemiskinan perdesaan di Pantai Utara dan Pantai Selatan. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 18(1). https://doi. org/10.36762/jurnaljateng.v18i1.813.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v12i1.10825

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.