PERBANDINGAN EFEKTIVITAS RUMPON CUMI-CUMI MENURUT MUSIM, KEDALAMAN DAN JENIS RUMPON
Abstract
Intensitas penangkapan cumi-cumi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah armada dan modernisasi alat tangkap tanpa adanya program pengkayaan stok cumi-cumi-cumi. Rumpon cumi-cumi merupakan salah satu teknologi tepat guna untuk pengembangan program pengkayaan stok cumi-cumi di masa yang akan datang. Bentuk dan bahan pembuat rumpon cumi-cumi saat ini kurang aplikatif dengan kondisi nelayan kecil dan di daerah terpencil. Oleh karena itu dirancang modifikasi model rumpon cumi-cumi yang lebih sederhana menggunakan bahan yang relatif murah dan mudah diperolah sesuai dengan potensi lokal di daerah. Penelitian ini dilakukan di Perairan Tuing Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Oktober 2012–Juni 2013 dengan menggunakan 12 unit rumpon cumi-cumi. Rumpon cumi-cumi yang digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu bentuk kotak dari bahan kayu dan bentuk silindris dari bahan drum bekas dengan jumlah masing-masing tiap jenis enam unit. Rumpon cumi-cumi ditenggelamkan pada kedalaman 3 meter dan 5 meter dengan pengamatan sebanyak lima kali yaitu pada musim peralihan timur–barat dan musim peralihan barat-timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempelan telur cumi-cumi lebih efektif pada rumpon bentuk silindris, kedalaman 3 meter dan pada musim peralihan timur–barat. Hasil uji menunjukkan bahwa faktor musim (peralihan timur-barat pada Oktober-Desember) dan jenis rumpon cumi-cumi (bentuk silindris dan bahan drum bekas) berpengaruh nyata terhadap penempelan telur cumi-cumi pada rumpon.
Intencity of squid fishing progressively increase as numbers of fleed and fishing gear modernisation without squid stock enrichment program. Squid aggregatee device is one of the efficient technologies for squid stock enrichment program development in the future. Squid aggregate device form and material recently are less applicative for fisherman condition in the remote area. Therefore squid aggregate device model modified to become less complicated by using cheaper and easy to find material based on local potency in the area. This research obtains in Tuing Sea, Bangka Regency, Bangka Belitung Province since October 2012 until June 2013 by using 12 units of squid aggregate device. There are two kind of squid aggregate device in this research which are 6 units square form with wood material and 6 units cylindrical form made from used drum. Squid aggregate device drowned in 3 meter and 5 meter depth and monitored 5 times in east-west transitional season and west-east transitional season. Research result shows that squid eggs attach effectively to cylindrical form Squid aggregatee device, 3 meter depth and in east-west transitional season. Test result show that seasonal faktor (east-west transitional season since October-December) and aggregate device type (cylindrical form made from used drum) are influenced to the squid eggs attachment to aggregatee device.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.20.1.2014.63-72
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.