KAJIAN KERENTANAN BEBERAPA JENIS IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT JAWA

Setya Triharyuni, Fayakun Satria, Wudianto Wudianto

Abstract


Laut Jawa merupakan salah satu perairan dengan tingkat pemanfaatan ikan yang tinggi sehingga menjadikan stok ikan pelagis kecil di Laut Jawa telah melampaui angka potensi lestarinya. Tingginya pemanfaatan ikan ini juga berpengaruh pada keberlanjutan sumberdaya ikan. Analisis kerentanan dengan melihat nilai produktivitas dan suseptabilitas merupakan metode yang berguna untuk menentukan kerentanan karena memungkinkan adanya evaluasi baik produktivitas dan suseptabilitas stok ikan. Penilaian produktivitas dilakukan dengan melihat delapan indikator sedangkan untuk atribut susseptibilitas dengan melihat empat indikator. Kesemua indikator diberi nilai 1-3, dengan nilai 1 adalah produktivitas rendah dan Saseptibilitas rendah, nilai 2 adalah produktivitas sedang dan Saseptibilitas sedang serta nilai 3 adalah produktivitas tinggi dan Saseptibilitas tinggi. Kajian dilakukan pada beberapa ikan dominan hasil tangkapan pukat cincin. Sumber daya ikan tersebut adalah ikan siro (Ambligaster sirm), layang deles (Decapterus macrosoma), layang (Decapterus ruselli), kembung (Rastrelliger branchysoma), banyar (Rastrelliger kanagurta) dan selar bentong (Selar crumenopthalmus). Index kerentanan yang didapatkan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 1,8 untuk jenis ikan ikan siro, layang deles, layang dan kembung sedangkan ikan banyar dan selar bentong memiliki nilai 1,59 dan 1,75. Nilai kerentanan yang telah melebihi 1,8 ini mengindikasikan bahwa sumber daya tersebut merupakan sumberdaya yang tergolong rentan, sehingga diperlukan adanya pengelolaan yang tepat guna menjamin keberlanjutannya.


Java sea is one of marine water with high levels of utilization of fish making small pelagic fish stocks in the Java Sea has exceeded the potential for sustainability. The high utilization of these fish also affects the sustainability of fishery resources. PSA is a particularly useful method for determining vulnerability because it permits an evaluation of both the productivity of the stock and its susceptibility to the fishery. There are eight attributes for productivity indicator and four attributes for susceptibility indicator. The value of all the indicators are 1-3. The value of 1 is the low productivity and low Susseptibility, the value 2 is a moderate productivity and moderate Susceptibility as well as the value of 3 is high productivity and high Susceptibily. The data was taken from fish resources such as: spotted sardinella (Ambligaster sirm), scads (Decapterus macrosoma & Decapterus ruselli), short bodied mackerel (Rastrelliger branchysoma), indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) and bigeye scad (Selar crumenopthalmus). The vulnerability index for spotted sardinella (Ambligaster sirm), scads (Decapterus macrosoma & Decapterus ruselli), short-bodied mackerel (Rastrelliger branchysoma) is above 1,8. Whereas indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) and bigeye scad (Selar crumenopthalmus) were 1.59 and 1.75 . The vulnerability has been exceeding of 1,8, so that fisheries management was needed to ensure sustainability.


Keywords


Kerentanan; produktivitas; susceptibilitas; pelagis kecil

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.21.3.2015.139-146


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj