ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN SUSEPTIBILITAS PADA TUNA NERITIK DI PERAIRAN PELABUHANRATU

Eva Suryaman, Mennofatria Boer, Luky Adrianto, Lilis Sadiyah

Abstract


Pada perikanan tuna, tuna neritik merupakan kelompok ikan yang dominan tertangkap pada perikanan pantai, termasuk perikanan skala kecil dan bersifat artisanal. Penangkapan ikan tuna neritik di perairan Palabuhanratu yang semakin intensif setiap tahunnya tanpa didasari pengelolaan yang tepat, diduga akan mengakibatkan terjadinya penurunan stok sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keberlanjutan spesies neritik tuna menggunakan analisis produktivitas dan suseptibilitas / Productivity and Susceptibility Analysis (PSA). Penelitian ini dilaksanakan dari Februari hingga Mei 2016 di perairan Palabuhanratu. Hasil penelitian menunjukan nilai kerentanan tuna neritik berturut-turut untuk ikan tenggiri 1.25, tongkol krai 1.37, tongkol abu-abu 0.91, tongkol komo 1.49, dan tongkol lisong 1.41. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kerentanan ikan tuna neritik terhadap overfishing saat ini masih rendah karena nilainya masih dibawah 1,8, sehingga aktivitas penangkapan masih dapat ditingkatkan terutama untuk ikan tenggiri dan tongkol abu-abu yang memiliki kerentanan terendah.


Neritic tuna are mainly caught by coastal fisheries, including small scale fisheries and artisanal fisheries. The continuous absence of proper management for neritic tuna, will result in a decline in the stock of fish. This study aims to analyze the sustainability of neritic tuna species by analyzing the productivity and susceptibility (PSA). The research was conducted from February to May 2016 in Palabuhanratu waters. Vulnerability indexs for narrow-barred Spanish mackerel (Scomberomorus commerson) 1.25, frigate tuna (Auxis thazard) 1.37, longtail tuna (Thunnus tonggol) 0.91, kawakawa (Euthynnus affinis) 1.49, and bullet tuna (Auxis rochei) 1.41. These vulnerability indexs shows that level of vulnerability for overfishing for neritic tuna is low because the vulnerability index still below the maximum limit vulnerability index (1.8), fishing activities can still be increased, particularly for narrowbarred Spanish mackerel and longtail tuna that has the lowest vurnerability.


Keywords


Analisa produktivitas dan suseptibilitas; Palabuhanratu; tuna neritik; tingkat kerentanan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.23.1.2017.19-28


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj