FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus Spp.) DI PERAIRAN KENDARI DAN SEKITARNYA SERTA KAITANNYA DENGAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT, SALINITAS, DAN KLOROFIL-a PERMUKAAN

Tuti Hariati, Khairul Amri, Umi Choridjah

Abstract


Sasaran utama dalam operasi pukat cincin di Kendari adalah ikan layang (Decapterus spp.). Pemanfaatan ikan layang selain untuk pasokan protein bagi masyarakat dan bahan baku dalam industri bumbu masak, juga digunakan sebagai umpan dalam perikanan rawai tuna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran fluktuasi hasil tangkapan ikan layang tiap bulan serta kaitannya dengan kondisi oseanografi seperti sebaran suhu permukaan laut, salinitas, dan klorofil-a permukaan. Hasil penelitian menunjukan, dalam tahun 2006-2008, puncak hasil tangkapan ikan layang terjadi dua kali dalam setahun, yaitu dari bulan Maret sampai Mei (musim peralihan 1) dan bulan Agustus sampai September (musim peralihan 2). Hasil tangkapan terendah terjadi pada bulan Juni sampai Juli. Tingginya hasil tangkapan ikan layang pada musim peralihan 1 diduga karena suhu permukaan laut yang hangat (29-31°C) dan suburnya perairan pantai karena masukan zat hara dari daratan pada musim hujan. Tingginya hasil tangkapan ikan layang pada musim timur sampai peralihan 2 terutama disebabkan oleh kandungan klorofil-a yang tinggi setelah proses upwelling menyebabkan suburnya perairan di sekitar Laut Banda. Rendahnya hasil tangkapan layang pada bulan Juni dan Juli diduga karena suhu permukaan laut yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kehidupan ikan layang.

 

The main fishing target species of purse seine in Kendari is scads (Decapterus spp.). The exploitation of scads is to get protein supply for people and raw material for food industry, as well as used as a bait for long line fishery. The aim of the research is to discribe the catch fluctuation of scads and it’s relationship with the oceanographyc condition such as sea surface temperature, salinity, and chlorophyl-a concentration. The result showed that during the period of years 2006 2008, the scads seasons occured 2 times per year, namely from March to May (intermoonson 1) and from August to September (the beginning of intermoonson 2), while the lowest catch occured in both June and July. The high catch during the intermoonson 1 probably due to the warm of sea water temperature (29- 31°C) and of the waters productivity caused by nutriet input from the mainland in the wet season. High catch of scads during the intermoonson 2 probably caused by the high concentration of chlorophyl-a after the upwelling process flourishing to Banda sea waters and its surrounding waters. Low catch of scads during June and July was because of the low of surface water temperature which may not favourable for of scads.


Keywords


hasil tangkapan; ikan layang; klorofil-a; musimperalihan; perairan Kendari

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.16.2.2010.135-146


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj