PERKEMBANGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI SEKITAR LAUT JAWA
Abstract
Pukat cincin merupakan alat tangkap utama untuk perikanan pelagis kecil serta mempunyil peranan penting di dalam pengusahaan sumber daya perikanan di Laui iawa Armada pukat cincin berkembang pesat sejak tahun 1976 dan daerah penangkapan tersebar luas di perairan paparan Sunda, di antaranya Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Cina Selaian, Selat Karimata, dan saat ini telah mencaoai perairan Sulawesi. Tahun 1994 diindikasikan perkembangan daerah penangkapan ini telah mencapai maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengemukakan perkernbangan hasil tangkapan dan upaya ikan pelagis di Laut Jawa berdasarkan pada data berbasis hasil tangkapan pukat cincin yang mendarat di Pekalongan tahun 2002 2007. Hasil perrelitian menunjukkan bahwa ikan layang (DecapterLts spp.) tetap merupakan jenis utama atau dominan hampir di semua daefah penangkapan, yailu 52% dari seluruh hasil tangkapan. Hasil tersebut tidak berbeda ciengan hasil pada tahun 1985-1992. Jumlah trip mengalami penurunan yang cukup signifikan pada bulan Nopember 2005 karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak Penurunan jumlah trip ini diikuti dengan menrngkatnya jumlah hari di laut menjadi sekitar 2 buian. LaJu tangkap ieius mengalaml penurunan dari 1.OOO,7 kg per hari pada tahun 2004, menjadi 409 kg per hari pada tahun 2007. Ratarata laju tangkap tefsebut jauh lebih kecil iika dibandingkan pada tahtrn '1992-1996 yang mencapai 2,387 kg per hari. Di antara 7 daerah penangkapan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar, laju tangkap lebih tinggi dijumpai di perairan sekitar Kepulauan Kangean, yaitu sekilar 950 kg per hari.
Purse serne is the main fishing gear of small pelagic fisheries and lhe most impoftant Eeat for flsheries resoufces exploitation in Java sea. since 1976, purse selre has spread out quickly and thc selners were able to extend their exploitation area outsicle the Java sea. ln 1994, it itldicated lhat fishing area has .eached the naxinium point. The purpose of this study is lo explain catch develapment of petagic fish in the Java sea based on catch data of purse sei}e that landed in Pekalongan fror', 2002-2007- Ihe rest//fs show that sca.rs (Decapterus sppJ species still provided the main target of the exploitation and reprcsents 52% of the total catclt. Thts condition was found similafly ilt 1985' 1992. The fishing trip of yesse/ decrease d significantly iti Navember 2005due ta tlte increase of fuel price. The day at sea increased up to 2 monlhs. Calch per unit of eflotl tllso decreasecl from 1,000.7 kg per day in 2OO4 becoming 4Og kg per day in 2OO7. This catch per unit ol effoft was significanUy stnaller than lhe resutts in 1992-1996 that reached 2,387 kg per day. From lhe seven fishing areas of waters around lhe Kangean archipelago provided the highest catch per unit af effott, of ahout 9 50 kg per day.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.15.4.2009.307-312
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.