POLA SEBARAN IKAN PADA MUSIM BARAT DAN PERALIHAN DI PERAIRAN UTARA JAWA TENGAH
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pola sebaran ikan pada musim barat dan peralihan di perairan utara Semarang sampai dengan Brebes, berdasarkan pada pengambilan contoh akustik dan oseanografi pada bulan Desember 2005 dan Mei 2006. Hasil menunjukkan secara spasial, pada musim barat di perairan utara Semarang sampai dengan Brebes kepadatan ikan pelagis lebih besar di daerah yang lebih dangkal yaitu sebelah selatan pada kedalaman <40 m, semakin ke tengah kepadatan semakin berkurang. Dilihat dari nilai target strength yang terdeteksi yaitu antara -60 sampai dengan -50 dB bahkan didominasi oleh ikan -60 sampai dengan -55 dB, sasaran merupakan ikan pelagis kecil yang rata-rata mempunyai ukuran 4 sampai dengan 12,5 cm. Pada musim peralihan sebaran kepadatan ikan pelagis kecil cenderung lebih merata dengan jumlah yang lebih rendah daripada jumlah ikan pada musim barat. Faktor pergerakan arah arus dan keberadaan sumber makanan yang lebih besar pada musim barat diduga merupakan penyebab perbedaan tersebut. Ikan pelagis kecil pada musim peralihan berukuran lebih besar dibandingkan ketika musim barat, dengan nilai target strength yang terdeteksi antara -60 sampai dengan -45 dB atau sekitar 4 sampai dengan 22 cm dan didominasi oleh ikan yang berukuran -55 sampai dengan -50 dB atau sekitar 7 sampai dengan 12,5 cm. Sebaran kepadatan Ikan demersal hampir merata pada ke-2 musim tersebut, pada musim peralihan kepadatan lebih rendah daripada musim barat. Ikan demersal pada musim barat terdiri atas ikan berukuran kecil (-55 sampai dengan -50 dB) atau sekitar 7 sampai dengan 12,5 cm terutama di daerah pada kedalaman <40 m, semakin ke tengah ukuran semakin besar yaitu antara -50 sampai dengan -45 dB atau sekitar 12,5 sampai dengan 22 cm. Pada musim peralihan, ikan demersal dengan target strength -55 sampai dengan -50 dB terdapat di kedalaman <40 m. Ikan demersal dengan ukuran -50 sampai dengan -45 dB mendominasi periode ini. Pada kedalaman >45 m terdeteksi ikan -45 sampai dengan -35 dB yang berkisar 22 sampai dengan 70 cm.
The aim of this study is to understood the difference of fish pattern distributions at North West and intermonsoon in North of Central Java waters, based on acoustic and oceanography sampling in December 2005 and May 2006. At North West monsoon, the density of pelagic fishes was more gathering in narrower areas <40 m, and low fish density was going to middle areas. Seen from target strength the value was detected about -60 to -50 dB and it was dominated by fishes -60 to -55 dB, the targets for small pelagic fishes are about 4 to 12,5 cm. At the intermonsoon, distribution of small pelagic fishes density tends to be flat, but fish density at this time was the lower than North West monsoon. The higly current direction and food source factor at North West monsoon may cause this difference. The size of small pelagic fishes at the intermonsoon was bigger than fishes at North West monsoon, which target strength value was detected about -60 to -45 dB or 4 to 22 cm and dominated by fishes -55 to -50 dB of about 7 to 12,5 cm. The density distribution of demersal fishes almost flat at both monsoon. How ever at intermonsoon, the demersal fishes density was lower than that at North and West season. Demersal fishes at North West monsoon consisted of small fishes (-55 to -50 dB) with size of about 7 to 12,5 cm especially in narrow areas <40 m, and fish sizes the larger (-50 to -45 dB or 12,5 to 22 cm) were going to the middle areas. At intermonsoon, there were demersal fishes with target strength -55 to -50 dB at <40 m. Demersal fishes with target strength -55 to -50 dB were dominant at this time. At areas >45 m it was detected fishes of -45 to -35 dB target strength of about 22 to 70 cm.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.1.2008.67-76
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.